19 Berdasarkan kondisi yang ada, maka dalam pelayanan Penanaman Modal dan
pelayanan perizinan, terdapat sejumlah permasalahan yang memerlukan upayah penanganan dalam jangka waktu 5 Tahun kedepan yaitu :
1. Belum tergalinya potensi investasi sehingga mengakibatkan kurangnya informasi data potensi wilayah yang tersedia untuk investor
2. Belum tergalinya potensi daerah yang menarik dan masih kurangnya regulasi dalam penanaman modal
3. Kurang gencarnya promosi mengenai potensi wilayah kepada investor 4. Rumitnya proses pembebasan tanah yang menyangkut lahan wilayat
5. Belum berkembangnya pola kemitraan dan kerjasama dengan para investor baik dari dalam maupun luar negeri.
6. Lemahnya jaringan pemasaran yang ada dan kelembagaan yang ada 7. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai peizinan.
8. Masih minimnya sumber daya manusia dalam melayani perizinan 9. Belum optimalnya perangkat yang ada
10.Kurangnya kerjasama antar lembaga mengakibatkan lemahnya koordinasi.
2.4 Tantangan dan Peluang dalam Meningkatkan Pelayanan SKPD
Dalam rangka pencapaian visi dan misi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, yang perlu dilakukan analisa SWOT Strengths, Weaknesses,
Opportunities and Threats di analisa dengan faktor faktor kunci dari Kekuatan, Kelemahan, Tantangan dan Kendala yang dihadapi dalam pencapaian tujuan dan misi
SKPD secara efektif dan efisien.
Kekuatan strengths
Kekuatan yang kami gunakan dalam menganalisis lingkungan internal adalah: 1. Telah tersedianya bebarapa regulasi tantang Penanaman Modal berupa Perwako
dan Perda. 2. Telah diaplikasikannya teknologi informasi untuk mempromosikan peluang
investasi Kota Payakumbuh 3. Dengan adanya perda Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 5 Tahun 2011
tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanaman Modal Daerah Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Payakumbuh Tersedianya Legalitas formal keberadaan
BPMD dan PTSP.
20 4. Dukungan dari sumber daya manusia dan personil lainnya yang profesional
5. Sarana dan prasarana yanag dapat digunakan sebagai sistem informasi dan perasional.
Kelemahan Weaknesses
Kelemahan yang dirasakan adalah sebagai berikut: 1. Belum adanya kepastian hukum tentang peluang investasi Kota Payakumbuh seperti
status tanah dll. 2. Belum adanya studi kelayakan tentang peluang investasi yang sudah disusun.
3. Regulasi mengenai penanaman modal masih dalam proses rancangan 4. Keputusan pemberian dan kewenangan penandatanganan perizinan masih berada
pada Dinas teknis yang bersangkutan. 5. Keengganan dinas terkait dalam meberikan kewenangan perizinan masih dirasakan.
6. BMPD relatif baru sehingga dukungan IT terbatas, dan SOP perizinan
masih belum sempurna Lingkungan eksternal yang memberikan pengaruh dalam penyusuanan rencana straegis
ini adalah sebagai berikut :
Peluang Opportunities
1. Tersedianya event-iventpameran tempat mempromosikan peluang investasi Kota Payakumbuh.
2. Memberikan pelayanan perizinan prima ke masyarakat melalui website dan pelayanan izin keliling.
3. Proses penanaman modal dan penyelesaian pelayanan perizinan semakin jelas 4. Terbukanya kesempatan investasi karena kemudahan proses dan transparansi
prosedurnya. 5. Adanya peraturan daerah yang mengakomodir penanaman modal dan perizinan.
Ancaman Threats
Kurangnya dukungan instansi teknis dalam berkoordinasi dan bersinkronisasi dalam pelayanan administrasi perizinan
1. Masih sulitnya melakukan pengawasan terhadap investor yang sudah ada 2. Ketidak disiplinan masyarakat yang telah mempunyai izin
3. Persaingan antar daerah mengenai peluang investasi.
21 4. Dinas teknis yang melayani perizinan masih memberlakukan mekanisme dan
prosedur yang lama dalam proses perizinan. 5. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengurus perizinan dalam menjalankan
usahanya 6. Masih adanya beberapa jenis dan prosedur perizinan yang belum terakomodir dalam
peraturan perundang undangan yang ada.
Strategi Analisa Strenght, Weaknesses, Opportunities dan Threats SWOT
Dari analisis internal dan eksternal di atas, strategi swot yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Optimalisasi kekuatan untuk memanfaatkan peluang 2. Peningkatkan koordinasi dengan instansi teknis terkait
3. Mempercepat proses investasi dan pelayanan perizinan 4. Meningkatkan transparansi proses investasi dan pelayanan perizinan
5. Melakukan sosialisasi invesatasi dan izin-izin lanjutan yang telah mempunyai
payung hukum.
Disamping hal tersebut, strategi mengoptimalkan kekuatan untuk mencegah dan mengatasi ancaman, melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Menyederhanakan persyaratan dan regulasi investasi dan pelayanan perizinan 2. Membuat laporan secara regulerberkala perkembangan investasi dan pelayanan
perizinan di BPMD dan PTSP Kota Payakumbuh. 3. Melakukan konsolidasi mekanisme pelayanan dengan instansi teknis
4. Menyiapkan dokumen terkait mengenai pelayan perizinan
Strategi memanfaatkan peluang untuk mengurangi kelemahan, dapat kita rinci sebagai berikut:
1. Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi dengan instansi teknis terkait. 2. Meningkatkan kemampuan personil dalam investasi serta memberikan pelayanan
perizinan sikapperilaku 3. Menginfentarisir seluruh jenis perizinan sesuai dengan kewenangan instansi teknis
terkait
22 4. Membuat Standar Operasional Prosedur pelayanan sesuai dengan ketentuan
perundang undangan yang berlaku 5. Melengkapi pelayanan dengan teknologi informatika.
Sedangkan Strategi mengurangi kelemahan weaknesses untuk mencegah dan mengatasi ancaman Threats, terlihat dengan beberapa langkah sebagai berikut:
1. Penyederhanan persyaratan dan mekanisme invesatasi dan pelayanan perizinan. 2. Melakukan konsolidasi mekanisme inveatasi dan pelayanan perizinan kepada
instansi teknis. 3. Mempercepat pelayanan dengan menerapkan teknologi informatika.
23
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
3.1 Tujuan dan sasaran Renja SKPD Tujuan