Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
formerly PT Mitra Megatama Perkasa and its Subsidiaries
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended
December 31, 2016 And 2015 Figures are Presented in of Rupiah, unless
Otherwise Stated
- 36 - e. Imbalan Kerja Jangka Panjang
e. Long-term Employee Benefits Penentuan liabilitas imbalan kerja jangka
panjang dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam
menghitung jumlah tersebut. Asumsi- asumsi tersebut mencakup, antara lain,
tingkat kenaikan gaji dan tingkat diskonto. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi
Grup dibukukan pada penghasilan komprehensif lain dan dengan demikian,
berdampak pada jumlah penghasilan komprehensif lain yang diakui dan liabilitas
yang tercatat pada periode-periode mendatang.
The determination of the long-term employee benefits is dependent on the
selection of certain assumptions used by actuary in calculating such amounts. Those
assumptions include, among others, rate of salary increase, and discount rate. Actual
results that differ from the Group’s assumptions are charged to comprehensive
income and therefore, generally affect the recognized comprehensive income and
recorded obligation in such future periods.
Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi- asumsi yang digunakan adalah tepat dan
wajar, namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau
perubahan signifikan dalam asumsi- asumsi tersebut dapat berdampak
signifikan pada jumlah liabilitas imbalan kerja jangka panjang.
While it is believed that the Group’s assumptions are reasonable and
appropriate, significant differences in actual experience or significant changes in
assumptions may materially affect the amount of long-term employee benefits
liability.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, liabilitas imbalan kerja jangka
panjang masing-masing sebesar Rp 444.224.460 dan Rp 222.275.292
Catatan 22. As of December 31, 2016 and 2015, long-
term employee benefits liability amounted to Rp 444,224,460 and Rp 222,275,292,
respectively Note 22.
f. Aset Pajak Tangguhan
f. Deferred Tax Assets
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat
aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika
kemungkinan besar jumlah laba kena pajak akan memadai untuk pemanfaatan
perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan
untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan
kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa
mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan.
Deferred tax assets are recognized for all temporary differences between the financial
statements’ carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective
taxes bases to the extent that it is probable that taxable profit will be available against
which the temporary differences can be utilized. Significant management estimates
are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized,
based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax
planning strategies.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, saldo aset pajak tangguhan masing-
masing sebesar Rp 1.067.479.270 dan Rp 55.568.823 Catatan 23.
As of December 31, 2016 and 2015, deferred tax assets amounted to
Rp 1,067,479,270 and Rp 55,568,823, respectively Note 23.