BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perusahaan yang melakukan penawaran saham perdana dapat menggunakan berbagai metode akuntansi pada laporan keuangannya. Initial
Public Offering IPO adalah penjualan saham suatu perusahaan kepada publik untuk petama kali. Bapepam menetapkan prosedur peraturan khusus yang harus
dipatuhi oleh perusahann tersebut salah satu elemen penting dari peraturan tersebut adalah persyaratan bahwa laporan keuangan auditan harus disediakan
sebagai bagian dari prospektus. Menurut Nasirwan 2000. Informasi prospektus merupakan fenomena menarik bagi para peneliti keuangan di luar negeri untuk
meneliti secara empiris perilaku para investor dalam pembuatan keputusan investasi di pasar modal. Dan juga IPO sering di tandai oleh kurang tersedianya
informasi yang di publikasikan, sehingga pengungkapan laporan keuangan dalam prospectus menjadi penting pada proses pembelian harga saham Neil et al. 1995.
Harga saham yang dijual di pasar perdana saat IPO telah ditentukan terlebih dahulu atas kesepakatan antara emiten dan underwriter, sedangkan harga
di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar permintaan dan penawaran. Dalam dua mekanisme penentuan harga tersebut, sering terjadi perbedaan harga
saham yang sama antara pasar perdana dan pasar sekunder. Jika penetuan harga
Universitas Sumatera Utara
saham saat IPO secara signifikan lebih rendah dibandingkan harga yang terjadi di pasar sekunder pada hari pertama maka terjadi apa yang disebut Underpricing.
Kondisi underpricing tidak menguntungkan bagi perusahaan yang melakukan penawaran perdana di pasar sekunder, Karena dana yang diperoleh
dari go public tidak maksimum. Sebaliknya jika terjadi overpricing, investor akan rugi karena mereka tidak menerima initial return. Underprcing akan
menyebabkan transfer kemakmuran wealth dari pemilik perusahaan pada investor, sehingga pemilik perusahaan berusaha untuk meminimalkan terjadinya
underpricing . Beatty 1989 mengungkapkan bahwa underpricing disebabkan oleh
adanya asimetri informasi. Asimetri informasi dapat terjadi antara emiten dengan underwriter, maupun antar investor. Untuk mengurangi adanya asimetri informasi,
perusahaan yang akan go public menerbitkan prospektus yang berisi berbagai informasi perusahaan.
Watts dan zimerman 1986 dalam Nasrizal dan Hartono 2001 mengemukakan bahwa laba akuntansi adalah faktor yang dapat mempengaruhi
harga saham. Oleh karena itu, para peneliti memperediksi bahwa pemilihan metode akuntansi perusahaan IPO yang mempengaruhi laba dan dilaporkan dalam
laporan keuangan akan berpengaruh pada reaksi pasar yang ditunjukan dengan tingkat underpricing.
Penelitian ini mencoba mengangkat isu pengaruh metode akuntansi yang digunakan perusahaan yang melakukan penawaran perdana terhadap tingkat
Universitas Sumatera Utara
underpricing menurut Foster 1986 dalam Akbar dan Hartono 2001, Pemilihan metode akuntansi merupakan faktor yang mempengaruhi angka-angka laporan
keuangan. Hasil penelitian empiris Neil et al 1995. Menunjukan bahwa perusahaan IPO yang menggunakan metode akuntansi Liberal Income
increasing mengalami underpricing yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang menggunakan metode Konservatif Income decreasing.
Hal ini disebabkan penjamin emisi dan penerbit saham berusaha untuk mengurangi resiko mereka. Metode Konservatif merupakan metode akuntansi
yang mengakui pendapatan dan untung lebih lambat dan menilai aktiva dengan nilai yang rendah dan kewajiban dengan nilai yang tinggi. Sedangkan Metode
akuntansi Liberal mengakui pendapatan dan untung lebih cepat dan menilai aktiva dengan nilai yang tinggi dan kewajiban dengan nilai yang rendah.
Studi ini menindaklanjuti studi Ali dan Hartono 2003. Metode akuntansi yang diteliti adalah sesuai dengan penelitian Neil et al 1995. Yaitu metode
akuntansi untuk penilaian persediaan dan penyusutan aktiva tetap. Alasan untuk mereplikasi penelitian ini adalah adanya rekomendasi peneliti sebelumnya yang
merasa penelitian yang digunakan terbatas pada perusahaan yang go public. Perbedaan antara penelitian ini dengan sebelumnya berkaitan dengan
sampel penelitiannya. Pertama, Pengelompokan perusahaan dimana sampel perusahaan yang digunakan akan dikelompokan menjadi perusahaan barang dan
konsumsi. Hal ini sesuai dengan rekomendasi dari penelitian sebelumnya yang mengharapkan pada penelitian selanjutnya untuk memperhatikan karakteristik
Universitas Sumatera Utara
industri perusahaan, karena secara teoritis karakteristik antara perusahaan barang konsumsi berbeda.
Alasan dilakukannya pengelompokan adalah untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel-variabel independen menjelaskan variabel dependen
pada perusahaan barang dan konsumsi. Kedua, perubahan sampel periode yang digunakan. Sampel yang digunakan pada penelitian sebelumnya sebanyak 129
perusahaan yang go public pada periode 1994-1999. Sedangkan sampel yang digunakan penelitian ini adalah perusahaan Barang Konsumsi yang go public
periode 2007-2009. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, peneliti ingin mengkaji fenomena tersebut lebih lanjut dalam penelitian mengenai
“Analisis Pemilihan Metode Akuntansi Terhadap Tingkat Underpricing Saham Perdana di
Bursa Efek indonesia”. 1.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, maka penulis merumuskan masalah yaitu:
1. “Apakah ada pengaruh metode akuntansi penyusutan yang
digunakan terhadap tingkat underpricing saham perdana pada
Perusahaan industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia?”. 2.
“Apakah ada pengaruh metode akuntansi persediaan yang
digunakan terhadap tingkat underpricing saham perdana pada
perusahaan industry Barang Konsumsi di bursa Efek Indonesia?”.
Universitas Sumatera Utara
3. “Apakah ada pengaruh metode akuntansi penyusutan dan
persediaan terhadap tingkat underpricing saham perdana pad
perusahaan industry Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia?”.
2. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji:
1. Apakah ada pengaruh penggunaan metode akuntansi penyusutan
yang digunakan terhadap tingkat underpricing saham perdana di
BEI. 2.
Apakah ada pengaruh penggunaan metode akuntansi persediaan
yang digunakan terhadap tingkat underpricing saham perdana di
BEI. 3.
Apakah ada pengaruh penggunaan metode akuntansi penyusutan
dan persediaan terhadap tingkat underpricing saham perdana di
BEI.
3. Manfaat Penelitian
1.
Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat dalam penambahan wawasan dan pengetahuan mengenai pengaruh penggunaan metode
akuntansi terhadap tingkat underpricing saham perdana di BEI.
2.
Bagi Manajer dan Underwritter, hasil penelitian ini dapat menunjukan apakah di dalam menentukan harga penawaran
perdana, metode akuntansi perlu diperhitungkan.
Universitas Sumatera Utara
3.
Bagi Investor, hasil penelitian ini menunjukan apakah dalam mengambil keputusan investasi pada perusahaan IPO perlu
memperhatikan metode akuntansinya.
4.
Bagi Bapepam, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan apakah metode akuntansi yang digunakan perlu untuk diungkapkan secara
wajib dan jelas di prospektus.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA