SERAT IJUK TINJAUAN PUSTAKA

Styrofoam padat murni adalah sebuah plastik tak berwarna, keras dengan fleksibilitas yang terbatas yang dapat dibentuk menjadi berbagai macam produk dengan detil yang bagus. Penambahan karet pada saat polimerisasi dapat meningkatkan fleksibilitas dan ketahanan kejut. Bentuk polistiren dengan sifat impak tinggi dan tangguh disebut High Impact Polystyrene HIPS Smallman, 2000. Styrofoam murni yang transparan bisa dibuat menjadi beraneka warna melalui proses compounding. Styrofoam banyak dipakai dalam produk-produk elektronik sebagai casing, kabinet dan komponen-komponen lainya. Styrofoam tidak larut dalam air, alkohol, alkali, asam nonoksidising, fenol, aseton. Tetapi larut dalam etil benzen, metil isobutil keton, tetrahidrofuran, benzen, toluen, dikhlorometan, piridin Surdia, 1995. Dalam penelitian ini styrofoam yang digunakan adalah styrofoam bekas limbah dari kemasan. Pemanfaatan limbah dapat dilakukan dengan cara mendaur ulang. Secara umum ada empat syarat agar limbah pastik dapat didaur ulang, antara lain limbah harus berbentuk tertentu sesuai kebutuhan biji, pellet, serbuk atau pcahan, limbah harus homogen, tidak terkontaminasi serta diupayakan tidak teroksidasi Macklin, 2009.

2.5 SERAT IJUK

Serat ijuk adalah serat alam yang berasal dari pohon aren arenga pinnata. Tanaman aren merupakan jenis tanaman palma yang penyebarannya cukup luas di Indonesia. Data dari Ditjenbun 2010 dalam Balitka, 2010, Pada tahun 2010, luas tanaman aren di Indonesia sekitar 59.388 ha dengan produksi gula aren sekitar 33.181 ton gula aren. Namun demikian, pada umumnya tanaman aren masih tumbuh secara liar walaupun ada beberapa daerah yang telah mulai membudidayakannya. Tanaman aren memiliki daya adaptasi luas pada berbagai agroklimat dari dataran rendah hingga 1.400 m diatas permukaan laut. Tanaman Aren banyak terdapat di Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, Bengkulu, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan Agro Universitas Sumatera Utara Inovasi, diakses 4 Maret 2012 Di Sumatera utara tanaman aren tersebar di beberapa kabupaten. Luas tanaman aren di masing-masing kabupaten di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2010 dapat dilihat dalam Tabel 2.4 Tabel 2.4 Luas Tanaman Aren Di Sumatera Utara Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, 2010 Kabupaten Regency Luas Tanaman Area Ha Produksi Production Ton T B M Not Yet Productive T M Productive T T M Unpro- ductive Jumlah Total 1 2 3 4 5 6 1. Nias 14,00 29,00 25,00 68,00 6,15 2. Mandailing Natal 73,94 335,84 137,15 546,93 608,59 3. Tapanuli Selatan 58,50 211,50 120,50 390,50 62,63 4. Tapanuli Tengah 2,00 50,70 4,20 56,90 58,88 5. Tapanuli Utara 171,95 250,75 59,50 482,20 156,40 6. Toba Samosir 44,75 160,45 37,70 242,90 37,80 7. Labuhan Batu 1,00 3,30 - 4,30 2,50 8. Asahan - - - - - 9. Simalungun 6,00 669,57 22,60 698,17 631,87 10. Dairi 17,00 36,50 - 53,50 23,67 11. Karo 81,00 600,00 78,00 759,00 674,50 12. Deli Serdang 111,00 354,85 18,00 483,85 362,67 13. Langkat 38,00 107,00 - 145,00 74,30 14. Nias Selatan - - - - - 15. Hbg Hasundutan 44,00 152,25 30,20 226,45 123,52 16. Pakpak Bharat - - - - - 17. Samosir 58,35 103,65 11,00 173,00 62,45 18. Serdang Bedagai 5,15 14,70 - 19,85 9,85 19. Batu Bara - - - - - 20. Padang Lawas Utara 30,00 45,00 14,00 89,00 60,40 21. Padang Lawas 168,00 72,35 100,50 340,85 33,50 22. Labuhan Batu Selatan - - - - - 23. Labuhan Batu Utara - - - - - 24. Nias Utara - - - - - 24. Nias Barat - - - - - Jumlah Total 2010 924,64 3 197,41 658,35 4 780,40 2 989,68 2009 859,95 3 181,41 644,10 4 705,46 2 115,05 2008 904,30 3 198,86 726,45 4 829,61 3 066,14 2007 879,70 3 214,79 939,65 5 034,14 3 370,35 Sumber: Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera UtaraPlantation Office of Sumatera Utara Province KeteranganNote: - Data tidak tersediaData not available Angka SementaraPreliminary figures Aplikasi serat ijuk masih banyak digunakan secara tradisional seperti dipintal sebagai tali tali ijuk, sebagai sapu atau dijadikan atap, selain itu dalam kontruksi bangunan ijuk digunakan sebagai lapisan penyaring filter pada sumur Universitas Sumatera Utara resapan. Ijuk mempunyai sifat awet dan tidak mudah busuk baik dalam keadaan terbuka tahan terhadap cuaca maupun tertanam dalam tanah Christiani, 2008. Salah satu keistimewaan ijuk adalah sifatnya yang tahan lama. Hal ini dibuktikan oleh adanya penemuan benda purbakala yang diperkirakan peninggalan abad ke 8, penemuan pasak – pasak kayu yang lapuk tetapi tali pengikat yang terbuat dari ijuk bewarna hitam masih relatif kuat membuktikan bahwa serat ijuk mampu bertahan hingga ribuan tahun lebih. GAL, kompas edisi Jum’at 24 Juli 2009 Serat ijuk merupakan salah satu serat yang tahan terhadap asam dan garam air laut, hal ini telah dibuktikan dari salah satu bentuk aplikasi serat ijuk sebagai tali ijuk yang digunakan oleh nenek moyang kita untuk pengikat berbagai peralatan nelayan dilaut Suriadi, 2011. Struktur dasar jaringan ijuk yang terdiri atas serat-serat yang sebagian besar berbentuk bulat memanjang dan bercabang-cabang serta saling menjalin satu sama lain dengan permukaan yang halus berpotensi menghalangi penetrasi rayap Arif, 2006. Serat ijuk juga sering digunakan sebagai bahan pembungkus pangkal kayu bangunan yang ditanam dalam tanah hal ini agar memperlambat pelapukan kayu dan mencegah serangan rayap. Kegunaan tersebut didukung oleh sifat ijuk yang elastis, keras, tahan air dan sulit dicerna oleh organisme perusak Suriadi, 2011. Tabel 2.5 Kandungan kimia serat ijuk Christiani, 2008 Kandungan Kadar Kadar air 8,895 Selulosa 51,54 Hemiselilosa 15,88 Lignin 43,09 Kadar abu 2,54 Bila dibandingkan dengan rotan, kandungan selulosa serat ijuk lebih besar lihat Tabel 2.5. Rotan hanya mengandung selulosa sebesar 37-44. Ini berarti ketangguhan serat ijuk lebih tinggi dibandingkan rotan. massa jenis serat ijuk Universitas Sumatera Utara adalah 1,136 grcm Serat ijuk yang merupakan serat alam mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan serat sintetis. Tabel 2.6 menyajikan perbandingan antara sifat-sifat serat alam dan serat gelas. 3 Christiani, 2008 kandungan karbon didalam serat ijuk adalah 55.83 dan 0,15 nitrogen. Tingginya unsur karbon dan usur logam lainnya diharapkan dapat menghasikan sifat-sifat mekanik yang baik pada genteng komposit polimer yang akan dibuat. Tabel 2.6 Perbandingan antara serat alami dan serat gelas Uraian Serat Alam Serat Gelas Massa jenis Rendah 2 x serat alami Biaya Rendah Rendah, lebih tinggi dari serat alam Terbarukan Ya Tidak Kemampuan daur ulang Ya Tidak Konsumsi energy Rendah Tinggi Distribusi Luas Luas Menetralkan co2 Ya Tidak Menyebabkan abrasi Tidak Ya Resiko kesehatan Tidak Ya Limbah biodgradable Tidak biodgradable

2.6 AGREGAT PASIR