BAB V PENUTUP A.
Kesimpulan ............................................................................ 92 B.
Saran ...................................................................................... 93
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 95
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAKSI AKIBAT HUKUM PUTUSAN PERNYATAAN PAILIT TERHADAP
KREDITOR PEMEGANG HAK TANGGUNGAN Hendrika S R Sinaga
1
Ramli Siregar
2
Windha
3
Kepailitan memiliki beberapa akibat hukum antara lain akibat hukum terhadap para kreditornya. Salah satu kreditor kepailitan adalah kreditor separatis.
Kreditor separatis adalah kreditor yang mempunyai hak tanggungan dan dapat mengeksekusi haknya seolah-olah tidak terjadi kepailitan. Namun terkait dengan
kreditor pemegang hak tanggungan ini sering terjadi permasalahan terkait pemberesan harta pailit.
Oleh karena itu menjadi permasalahan dalam penulisan ini adalah bagaimana akibat hukum putusan pernyataan pailit menurut Undang-Undang
No.37 Tahun 2004, bagaimana pengaturan hak tanggungan dalam sistem hukum Indonesia dan terakhir bagaimana akibat hukum putusan pernyataan pailit
terhadap kreditur pemegang hak tanggungan.
Penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian hukum normatif dengan pengumpulan data secara studi pustaka yaitu dengan cara meneliti bahan
pustaka atau data sekunder serta mempelajari sumber-sumber atau bahan tertulis yang dijadikan bahan dalam penulisan skripsi ini misalnya buku-buku ilmiah,
peraturan perundanag-undangan, jurnal hukum dari internet, dan lain-lain yang memiliki kaitan dengan skripsi ini.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa akibat hukum putusan pernyataan pailit mengakibatkan debitor kehilangan hak untuk menguasai dan mengurus harta
kekayaannya.
Dalam keadaanya yang tidak mampu lagi untuk membayar utang- utangnya yang telah jatuh tempo tersebut maka para debitor memberikan jaminan
kebendaan pelunasan utang salah satunya
berupa hak tanggungan atas seluruh utang- utangnya kepada kreditor. P
engaturan hak tanggungan dalam sistem hukum Indonesia ini diatur dalam berbagai peraturan perundang-undangan bersifat
parsial dan setiap kreditor pemegang hak tanggungan tetap dapat mengeksekusi haknya seolah-olah tidak terjadi kepailitan meskipun terdapat perbedaan pendapat
dalam hal terkait penangguhan daripada hak eksekusi kreditor separatis. Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
1
Dosen Pembimbing I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
2
Dosen Pembimbing II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
3
Kata Kunci : Putusan Pailit, kreditor, hak tanggungan.
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAKSI AKIBAT HUKUM PUTUSAN PERNYATAAN PAILIT TERHADAP
KREDITOR PEMEGANG HAK TANGGUNGAN Hendrika S R Sinaga
1
Ramli Siregar
2
Windha
3
Kepailitan memiliki beberapa akibat hukum antara lain akibat hukum terhadap para kreditornya. Salah satu kreditor kepailitan adalah kreditor separatis.
Kreditor separatis adalah kreditor yang mempunyai hak tanggungan dan dapat mengeksekusi haknya seolah-olah tidak terjadi kepailitan. Namun terkait dengan
kreditor pemegang hak tanggungan ini sering terjadi permasalahan terkait pemberesan harta pailit.
Oleh karena itu menjadi permasalahan dalam penulisan ini adalah bagaimana akibat hukum putusan pernyataan pailit menurut Undang-Undang
No.37 Tahun 2004, bagaimana pengaturan hak tanggungan dalam sistem hukum Indonesia dan terakhir bagaimana akibat hukum putusan pernyataan pailit
terhadap kreditur pemegang hak tanggungan.
Penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian hukum normatif dengan pengumpulan data secara studi pustaka yaitu dengan cara meneliti bahan
pustaka atau data sekunder serta mempelajari sumber-sumber atau bahan tertulis yang dijadikan bahan dalam penulisan skripsi ini misalnya buku-buku ilmiah,
peraturan perundanag-undangan, jurnal hukum dari internet, dan lain-lain yang memiliki kaitan dengan skripsi ini.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa akibat hukum putusan pernyataan pailit mengakibatkan debitor kehilangan hak untuk menguasai dan mengurus harta
kekayaannya.
Dalam keadaanya yang tidak mampu lagi untuk membayar utang- utangnya yang telah jatuh tempo tersebut maka para debitor memberikan jaminan
kebendaan pelunasan utang salah satunya
berupa hak tanggungan atas seluruh utang- utangnya kepada kreditor. P
engaturan hak tanggungan dalam sistem hukum Indonesia ini diatur dalam berbagai peraturan perundang-undangan bersifat
parsial dan setiap kreditor pemegang hak tanggungan tetap dapat mengeksekusi haknya seolah-olah tidak terjadi kepailitan meskipun terdapat perbedaan pendapat
dalam hal terkait penangguhan daripada hak eksekusi kreditor separatis. Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
1
Dosen Pembimbing I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
2
Dosen Pembimbing II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
3
Kata Kunci : Putusan Pailit, kreditor, hak tanggungan.
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN