dengan rumus kimia CH
3
CH
2 16
COOH. Kata stearat berasal dari bahasa Yunani ”stear”, yang berarti “Lemak padat” Ing.Tallow .
Asam stearat diproses dengan memperlakukan lemak hewan dengan air pada suhu dan tekanan tinggi. Titik lebur asam stearat 69,6
o
C dan titik didihnya 361
o
C. Reduksi asam stearat menghasilkan stearil alkohol.
2.4.2 Asam Lemak Tak Jenuh
Asam lemak tak jenuh adalah asam lemak yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap di antara atom – atom karbonnya, dan pada umumnya mempunyai titik lebur
yang rendah.
Tabel 2 : Asam – Asam Lemak Tak Jenuh Pada Minyak Kelapa Sawit
Asam Lemak Tak Jenuh
Jumlah Atom
Karbon Rumus Struktur
Titik Lebur
o
C Minyak
Kelapa Sawit
persen Asam Oleat
18 CH
3
CH
2 7
CH=CH
2 7
COOH 14
42,7 Asam Linoleat
18 CH
3
CH
2 7
CH=CHCHCH
2
=CH
2
COOH -5
10,3
A. Asam Oleat
Asam Oleat atau asam Z- Δ9-oktadekanoat merupakan asam lemak tak jenuh
yang banyak terkandung dalam minyak zaitun. Asam ini tersusun dari 18 atom C dengan satu ikatan rangkap diantara atom C ke-9 dan ke-10. Selain dalam minyak
zaitun 55 – 80 , asam lemak ini juga terkandung dalam minyak bunga matahari
Universitas Sumatera Utara
kultivar tertentu, minyak raps, serta minyak biji anggur. Rumus kimianya CH
3
CH
2 7
CHCHCH
2 7
COOH. Asam lemak ini pada suhu ruang berupa cairan kental dengan warna kuning
pucat atau kuning kecoklatan. Asam ini memiliki aroma yang khas. Ia tidak larut dalam air, titik leburnya 14
o
C. B.
Asam Linoleat Asam Linoleat merupakan asam lemak tak jenuh majemuk polyunsaturated
fatty acid, PUFA yang tersusun dari rantai 18 atom karbon. Salah satu isomer asam linoleat, asam alfa linolenat ALA , adalah asam lemak Omega-3 yang dikenal
memiliki khasiat lebih dari asam alfa linolenat nabati dapat diperoleh misalnya dari minyak biji flax linum usitatissimum sekitar 55 . Ketaren, S
Jumlah asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh dalam minyak sawit hampir sama. Komponen utama adalah asam palmitat dan oleat. Selain mengandung
karotenoida 500 – 700 ppm diantaranya β – karotena 54,4 juga mengandung
sterols ± 300 ppm diantaranya kolseterol 4 , β – sitosterol 63 , tokoferol 500 – 800 ppm, dan fosfatida 500 – 1000 ppm. Kesemua zat tak tersabunkan tersebut hanya
0,3 dari minyak sawit. Kadar tokoferol tersebut tergantung pada kehati – hatian perlakuan dalam pengolahan ; minyak yang berkadar asam lemak bebas ALB tinggi
biasanya kadar tokoferolnya rendah. Mangoensoekarjo,S
2.4.3 Kandungan Minor dalam Minyak Kelapa Sawit