C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengaruh Variabel Kontrol terhadap Kinerja Karyawan
a. Usia Responden Hasil penelitian ini menunjukkan usia responden berpengaruh terhadap kinerja
karyawan PT Madu Baru PGPS Madukismo sebesar β 0,046, p=0,756 namun angka tersebut tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan. Artinya pengaruh hanya berlaku
pada sampel, dan tidak mewakili populasi karyawan PT Madu Baru PGPS Madukismo. Hal ini dapat dilihat bahwa PT Madu Baru PGPS Madukismo memiliki karyawan
dengan usia yang sangat beragam, yaitu kisaran usia 20 tahun sampai dengan usia lebih dari 50 tahun. Tentunya semakin jauh karyawan dari usia produktif, maka akan semakin
berkurang pula tenaga yang dikeluarkan oleh karyawan, dengan kata lain tenaga yang dimiliki oleh karyawan yang berusia 30 tahun akan berbeda dengan tenaga yang dimiliki
oleh karyawan yang berusia 55 tahun. Namun hal tersebut tidak begitu berpengaruh terhadap kinerja yang dihasilkan karyawan. Mereka tetap dapat menyelesaikan
pekerjaannya dengan baik, meski karyawan yang lebih muda dapat menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari pada karyawan yang sudah tua.
b. Jenis Kelamin Responden Hasil penelitian ini menunjukkan jenis kelamin responden berpengaruh negatif
terhadap kinerja karyawan PT Madu Baru PGPS Madukismo sebesar
β- 0,091p=0,362. Karyawan laki-laki yang menjadi responden di PT Madu Baru PGPS
Madukismo cenderung memiliki kinerja yang lebih baik dari karyawan perempuan, namun hasil analisis menunjukkan bahwa hal tersebut tidak berpengaruh signifikan.
Artinya pengaruh hanya berlaku pada sampel, dan tidak mewakili populasi karyawan PT Madu Baru PGPS Madukismo.
Hal ini disebabkan karena sebagian besar responden dalam penelitian ini merupakan staf karyawan tetap, dimana jenis pekerjaan yang dikerjakan adalah pekerjaan
umum yaitu pekerjaan yang berhubungan dengan staf administrasi yang tidak mengkhususkan pekerjaan tersebut untuk laki-laki atau untuk perempuan saja. Seperti
SDM dan umum, Akuntansi dan keuangan, pemasaran, SPI, staf administrasi tanaman, staf administrasi pabrik spirtus, staf administrasi pabrikasi dan staf administrasi instalasi.
Jadi jumlah staf karyawan perempuan di PT Madu Baru PGPS Madukismo yang lebih sedikit dari pada karyawan laki-laki tidak begitu berpengaruh terhadap hasil kerja yang
dicapai, karena pekerjaan yang dikerjakan bukan merupakan pekerjaan berat. c. Pendidikan Terakhir Responden
Hasil penelitian
ini menunjukkan
pendidikan terakhir
responden berpengaruhterhadap kinerja karyawan PT Madu Baru PGPS Madukismo sebesar β
0,049 p=0,667 . Semakin tinggi tingkat pendidikan karyawan, maka semakin baik pula kinerja karyawan PT Madu Baru PGPS Madukismo, namun hasil analisis menunjukkan
bahwa hal tersebut tidak berpengaruh signifikan. Artinya pengaruh hanya berlaku pada sampel, dan tidak mewakili populasi karyawan PT Madu Baru PGPS Madukismo.
Hal ini dikarenakan setiap jenjang pendidikan karyawan di PT Madu Baru PGPS Madukismo telah dikelompokkan dan di sesuaikan dengan kapasitas dan bagiannya
masing-masing. Misalnya pekerjaan dan tanggung jawab karyawan lulusan SMA akan berbeda dengan pekerjaan dan tanggung jawab karyawan lulusan S1. Masing-masing
jenis pekerjaan dari kualifikasi keduanya mempunyai standar kinerja yang berbeda. Jadi
capaian kinerja karyawan lulusan SMA dengan pekerjaan A tidaklah relevan jika harus dibandingkan dengan karyawan lulusan S1 dengan pekerjaan B, yang masing-masing
mempunyai standar penilaian kinerja yang berbeda. Dengan demikian pendidikan terakhir responden tidak begitu berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
d. Masa Kerja Responden Hasil penelitian ini menunjukkan masa kerja responden berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan PT Madu Baru PGPS Madukismo sebesar β 0,068 p=0,645. Semakin lama masa kerja karyawan maka semakin baik pula kinerja karyawan
tersebut, namun hasil analisis menunjukkan hal tersebut tidak berpengaruh signifikan. Artinya pengaruh hanya berlaku pada sampel, dan tidak mewakili populasi karyawan PT
Madu Baru PGPS Madukismo. Hal ini karena mayoritas karyawan PT Madu Baru PGPS Madukismo merupakan
masyarakat sekitar yogyakarta, dimana karena berasal dari daerah yang sama, maka mindset dan karakter karyawan pun hampir sama. Karena kasamaan mindset dan karakter,
maka cara kerja nya pun akan sama juga. jadi karyawan baru akan mudak terbentuk karakternya dan mudah menyesuaikan dengan budaya yang ada karena kesamaan daerah
asalnya. Jadi baik karyawan baru ataupun karyawan lama tidak akan begitu berpengaruh terhadap kinerja karyawan karena terdapat kesamaan daerah asal.
Kontribusi variabel kontrol usia, jenis kelamin, pendidikan dan masa kerja untuk menjelaskan kinerja karyawan sebesar ∆R
2
0,017 dengan p=0,756. Artinya variabel kontrol menjelaskan kinerja karyawan dengan kontribusi sebesar 0,017 namun hasil
tersebut tidak signifikan.