34
ciri kemandirian, dimana kreatif berarti ingin melakukan segala sesuatu secara sendiri dan selalu ingin mencoba hal baru.
Warna ungu dalam huruf I berarti, menunjukan sesuatu yang mencari perkembangan yang lebih tinggi atau lebih senang akan hal spiritual. Dan
Umumnya warna ini ada karena keinginan untuk memperbaiki diri. Pada anak usia dini, hal ini tentu saja akan mendukung nilai agama dan moral anak yang
sesuai dengan pendidikan karakter anak. Terdapat pula warna hijau pada huruf A, dimana warna hijau ini dikaitkan dengan dunia alam. Karena hubungannya
dengan alam, hijau dianggap sebagai warna menenangkan dan santai. Warna ini dapat membantu orang yang sering merasa tegang. Hijau akan menyeimbangkan
emosi, menciptakan keterbukaan antara anda dan orang lain. Pada penerapan kemandirian untuk anak usia dini, termasuk dalam ciri-ciri kemandirian yaitu
mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Nilai kemandirian sangat tampak di yayasan pendidikan Ceria ini, namun
tidak hanya kemandirian yang ditanamkan di yayasan pendidikan ini, Ceria memiliki keunggulan dalam pengenalan multicultural baik dalam negeri dan luar
negeri, ceria ingin anak-anak mengenal berbagai budaya dan menghargai berbagai perbendaan. Ceria juga mengembangkan pengenalan nilai-nilai universal pada
anak-anak.
2. Identitas Lembaga
Taman Balita
Taman Kanak-Kanak
Ceria merupakan
lembaga pendidikan anak usia dini yang berdiri sejak tahun 2001 di bawah naungan
Yayasan Pendidikan Ceria yang beralamat di jalan Demangan Baru no 28
35
sebelumnya jalan Cik Di Tiro 19. Sebelumnya Yayasan Pendidikan Ceria telah memiliki Kelompok Bermain yang dinamakan Taman Balita Ceria, di mana pada
awalnya berlokasi di jalan Cik Di Tiro no. 19, Yogyakarta. Namun seiring waktu dan kebutuhan akan pengembangan sekolah, maka dibukalah Taman kanak-Kanak
Ceria yang beralamat di Jl. Polisi Istimewa No. 2, Timoho, Yogyakarta. Taman Kanak-kanak Ceria pada awalnya dibuka untuk kelas TK A dan TK B masing-
masing 1 kelas di tahun 2001, kemudian rombongan kelas TK A dan TK B berkembang masing- masing menjadi 2 kelas, hingga sekarang.
Kepala Taman Kanak-Kanak, selaku pengelola TK menyusun program kerja setiap awal tahun pelajaran, yang berfungsi sebagai pedoman kerja bagi para
pengelola dan pelaksana pendidikan di sekolah yang setiap lengkahnya terlaksana sebagai penjabaran dari program sekolah. Pelaksana Pendidikan terdiri dari :
1. Kepala TB TK CERIA selaku pengelola, bertanggung jawab dalam
manajemen dan administrasi sekolah. 2.
Guru educator selaku pelaku proses pembelajaran. 3.
Pihak yang mendukung dan menunjang proses pembelajaran. Pemberlakukan Undang-undang no 32 tahun 2004, tentang pemerintah
daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Desentralisasi pengelolaan pendidikan dengan
diberikannya wewenang kepada satuan pendidikan untuk menyusun kurikulum mengacu pada Undang
– undang no 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional dan pasal 35
mengenai standar nasional pendidikan. Pada pasal 36 ayat 2 dijelaskan bahwa
36
kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkakn dengan prinsip diversivikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta
didik. Dengan demikian maka perlu dikembangkan Kurikulum Taman Kanak- Kanak.
Kurikulum TK adalah kurikulum operasional yang disusun dan
dilaksanakan oleh masing-masing TK. Kurikulum pada jenjang anak usia dini, mengacu pada Permendiknas no 58 Tahun 2009 dan berpedoman pada panduan
penyusunan KTP
dari Badan
Standar Nasional
Pendidikan. Dalam
pelaksanaannya secara menyeluruh, mencakup aspek moral, akhlak, budi pekerti, pengetahuan, keterampilan, kesehatan, seni dan budaya, serta pengembangan
kecakapan hidup yang diwujudkan melalui pencapaian kompetensi peserta didik. Pengembangan kurikulum ini berdasarkan pada:
1. Berpusat pada potensi, pengembangan, kebutuhan dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya, 2.
Beragam dan terpadu, 3.
Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, 4.
Relevan dengan kehidupan, 5.
Menyeluruh dan berkesinambungan, 6.
Belajar sepanjang hayat, 7.
Seimbang antara kepentingan nasional dan daerah.
Visi dan Misi Taman Balita Ceria Timoho Yogyakarta CD-2
Taman Balita Ceria Timoho juga memiliki visi, misi, dan tujuan untuk mengembangkan aspek sosial emosional, bahasa, kognitif, fisik motorik, seni,
37
nilai agama dan moral anak. Adapun visi, misi, dan tujuan lembaga Ceria adalah sebagai berikut:
1. Visi Satuan PAUD
Visi Kelompok
Bermain Taman
Balita CERIA Timoho adalah
“Terwujudnya Sebuah Lembaga Pendidikan yang Mefasilitasi Anak Menjadi Cerdas, Ceria, Cemerlang untuk Bersama Membentuk Hari Depan yang Lebih
Baik Indikator Visi :
1 Lembaga menghargai setiap kecerdasan anak yang khas kecerdasan
majemuk 2
Anak Ceria selalu Ceria dan dapat mengekspresikan perasaan dengan bebas dan wajar
3 Anak Ceria mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan minat dan
bakatnya. 2.
Misi Satuan PAUD a.
Menanamkan nilai-nilai universal Ketuhanan yang maha Esa, serta nilai kebajikan dan kemanusiaan.
b. Bersama menghormati dan menghargai keberagaman kepercayaan dan
budaya yang ada multiculture c.
Mengembangkan konsep pendidikan yang menghargai keunikan setiap anak d.
Memberikan kesempatan seluas-luasnya pada anak untuk bereksplorasi dalam mencapai dan mengembangkan potensi masing-masing sesuai dengan
aspek-aspek perkembangan.
38
e. Menyediakan lingkungan dan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi
anak. f.
Menumbuhkan semangat, motivasi dan rasa percaya diri anak dalam mewujudkan kemampuannya.
3. Tujuan Satuan PAUD
Tujuan Kelompok Bermain Taman Balita CERIA Timoho adalah Memfasilitasi anak menjadi Cerdas, Ceria, Cemerlang melalui pendidikan yang
menyenangkan dan menghargai keunikan anak, berdasar pada nilai-nilai universal KeTuhanan Yang Maha Esa dan keragaman budaya.
B. Hasil Penelitian