66
5.2 Strategi PR Trans TV dalam membangun brand loyalty Transmania
Strategi PR Trans TV dalam membangun brand loyalty Transmania terhadap perusahaan dilakukan melalui empat tahapan yaitu :
5.2.1 Research and Listening Riset dan Memperhatikan
Pada tahapan ini riset berfungsi untuk menemukan fakta fact finding di lapangan atau suatu hal yang berkaitan dari opini, sikap dan reaksi publik dengan
kebijaksanaan pihak organisasi perusahaan bersangkutan. Kemudian melakukan pengevaluasian penilaian dari fakta, data dan informasi yang diperoleh tersebut
sebagai acuan pedoman untuk menentukan keputusan diambil berikutnya. Dalam membentuk sebuah komunitas, marketing public relations Trans TV sudah
melakukan sebuah riset dilapangan, hal ini seperti yang telah disampaikan oleh Hadityo – Comdev PR Trans TV selaku pembina Transmania dalam wawancara
melalui email tanggal Jun 3, 2012 at 4:37 AM tentang tujuan dibentuknya Transmania dan strategi dari program kegiatan internal dan eksternal Transmania:
Melihat persaingan industri televisi yang kian kompetitif dibutuhkan usaha dan langkah nyata untuk merangkul pemirsa televisi di Indonesia untuk
menjadi pemirsa yang loyal terhadap Trans TV, baik dari segi perusahaan maupun program-programnya dengan melihat target dan segmentasi yang
cocok dan sesuai dengan visi-misi perusahaan. Sebagai televisi yang memposisikan dirinya sebagai televisi trendsetter di Indonesia, kami berusaha
membuat program on-air dan off-air yang belum dilakukan oleh televisi lainnya. Salah satu program Marketing PR yang belum banyak dilakukan oleh
televisi lainnya adalah dengan membentuk komunitas pemirsa yang loyal terhadap Trans TV sebagai perusahaan. Karena selama ini mayoritas pemirsa
di Indonesia menyukai atau menjadi penggemar suatu program televisi bukan perusahaanya, misalnya dulu sebelum ada Transmania, terbentuk komunitas
penggemar Bajaj Bajuri, Dunia Lain, Extravaganza, Jelajah, Reportase, dll. Melalui Transmania, Marketing PR TRANS TV ingin menjaring anak-anak
muda kreatif usia pelajar dan mahasiswa untuk aktif dikomunitas Transmania dan membentuk beragam kegiatan positif bagi komunitas dan
lingkungan di sekitar mereka.
Kenapa kegiatan komunitas Transmania dibagi menjadi 2 jenis, eksternal dan internal? agar anggota Komunitas Transmania dapat menjadi Komunitas yang
mandiri dan memiliki kebanggaan tersendiri menjadi bagian dari Transmania. Dengan disebut kegiatan internal, diharapkan anggota dan pengurus
67
Komunitas Transmania memiliki semangat dan tantangan untuk membuat kegiatan-kegiatan secara mandiri, dari Transmania, Oleh Transmania dan
Untuk Transmania. Kegiatan Eksternal maksudkan untuk memberikan pemahaman bahwa Komunitas Transmania harus bisa bekerjasama dengan
pihak lain, baik dengan Trans TV maupun masyarakat luas.
Dari pernyataan tersebut maka tujuan pembentukan komunitas Transmania adalah untuk membangun loyalitas anggota Transmania terhadap Trans TV
melalui beragam kegiatan positif bagi komunitas, perusahaan dan lingkungan sekitar. Sejarah Transmania dari tahun 2006 terlihat pergeseran dalam target dan
segmentasi. Tahun 2008-2009 target dan segmentasi Transmania adalah komunitas online penggemar Trans TV yang terdapat diforum website Trans TV
seperti komunitas jelajah, Extravaganza, Bajaj Bajuri, Reportase, Dunia Lain, dll. Akan tetapi dalam membentuk Transmania, Comdev – marketing public relations
Trans TV kini lebih menargetkan target dan segmentasi pemirsa usia muda. Alasan perubahan tersebut dijelaskan oleh Sulityo Hadi dalam wawancara melalui
email tanggal 19 Maret 2012 at 1:05 PM :
“Dengan target pemirsa muda, usia 15 – 23 Tahun yang masih berstatus pelajar atau mahasiswa, TRANS TV ingin berkontribusi memberikan wadah kreativitas bagi
generasi muda Indonesia melalui kegiatan-kegiatan komunitas Transmania yang dilakukan bersama TRANS TV. Pemirsa muda juga memiliki karakter yang aktif ,
sehingga dengan mengikat pemirsa muda mereka dapat menjadi spoke person bagi TRANS TV untuk komunitas dan lingkungan di sekitarnya, sehingga terjadi multiplier
effect atau biasa disebut promosi Word Of Mouth baik melalui social media maupun off-line. Sehingga bisa dikatakan program TRANSMANIA dapat menjadi program
CSR TRANS TV bagi generasi muda di Indonesia melalui pembentukan komunitas pemirsa mudanya.”
Image fokus pada cara kelompok tertentu, sadar, melihat, dan mengerti akan suatu brand. Hal ini menunjukan bahwa Marketing PR berusaha
menciptakan sebuah brand image yang baru melalui duta-duta muda Transmania yang mempunyai spirit dan kreatifitas yang tinggi dan mewujudkannya melalui
setiap program yang dijalankan untuk tetap menjaga dan membangun loyalitas pemirsa setia terhadap Trans TV. Dengan brand image dan CSR, Transmania
dibentuk dan mendapat dukungan penuh dari Trans TV. Tahun 2012 kita melihat terjadi pergeseran segmentasi yang menitikberatkan kepada pemirsa usia muda
berusia maksimal 23 tahun, hal ini memiliki dampak yang signifikan karena Trans
68
TV meyakini bahwa dengan menjaring anak muda yang kreatif dan mandiri, akan meningkatkan audience share dan rating Trans TV, sesuai dengan tujuan
terbentuknya Transmania yang telah dijabarkan sebelumnya. Marketing PR Trans TV melalui Transmania, melihat prospek yang bagus
dalam hal membentuk sebuah brand image perusahaan. Brand image berada pada diri penerima pesan, dalam hal ini Transmania. Dalam membangun citra positif
perusahaan, professional PR harus dapat menganalisis dengan jitu bagaimana memposisikan perusahaan dibenak publik. Pilihan bisa beragam sesuai dengan
arahan strategi dari perusahaan itu sendiri. Hubungan baik adalah pekerjaan yang terus berkesinambungan tiada henti.
Dari hasil penjabaran tahap pertama menjelaskan bahwa strategi Public Relations Trans TV dalam membangun brand loyalty adalah dengan melakukan
research and listening sebelum membentuk dan mewadahi sebuah brand community dimana dalam penyusunannya Public Relations mempelajari target
audience terlebih dahulu yaitu Transmania, agar strategi yang disusun tersebut dapat sesuai dengan tujuan perusahaan dan dapat memenuhi kepentingan
komunitas dan perusahaan.
5.2.2 Planning and Decision Perencanaan dan Pengambilan Keputusan