Hutan Akses Perempuan Miskin Terhadap Sumberdaya Perdesaan

perempuan miskin di Kalitengah Lor memiliki ternak yang mengandalkan hijauan makanan ternak sebagai asupan makanan pokok ternak mereka. Kayu- kayuan juga menjadi jenis tanaman yang diusahakan perempuan miskin di Kalitengah Lor untuk pemenuhan kebutuhan sendiri dan sebagian dijual.

2. Hutan

Pada awalnya hutan merupakan penopang pendapatan penduduk di lereng Merapi. Mengingat fungsi hutan sebagai tanaman penyangga yang bermanfaat untuk menjaga kelestarian ekosistem lereng Merapi penduduk di ketiga dusun penelitian disadarkan untuk mengubah kebiasaan mereka memanfaatkan hutan sebagai sumber pendapatan. Penduduk di ketiga dusun penelitian bekerja sama dengan Dinas Kehutanan DIY menjaga keberadaan hutan. Perempuan miskin masih dapat memanfaatkan hutan sesuai peruntukan berupa hutan lindung, cagar alam dan hutan wisata. Hutan menjadi penopang kehidupan penduduk wilayah penelitian termasuk perempuan miskin sebagai sumber penghidupan perempuan miskin di ketiga dusun penelitian. Mata pencaharian utama sebagai petani peternak sangat didukung dengan keberadaan sumberdaya hutan di sisi selatan lereng Merapi. Hutan dimanfaatkan untuk memperoleh rumput atau hijauan makanan ternak, memperoleh kayu- kayuan, memperoleh hasil yang dapat dijual sebagai pendapatan rumah tangga serta fungsi lain terkait dengan keseimbangan ekosistem di wilayah penelitian. Tabel. V.10. Perempuan Miskin Berdasarkan Pemanfaatan Hutan No Jenis Pemanfaatan Hutan Ngandong Ngepring Kalitengah Lor f f f 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Kayu- kayuan bahan bangunan 94 100 93 100 86 100 2 Kayu baker 94 100 93 100 86 100 3 Hijauan makanan ternak 94 100 93 100 86 100 4 Sumber air 3 3,2 5 Tanaman hias bunga- bungaan 16 17,0 24 25,8 35 40,6 6 Lain- lain 15 15,9 7 7,5 21 24,4 Rerata dusun 60 63,8 57 61,5 56 64,9 Sumber Data Monografi dusun tahun 2008 Keterbatasan memperoleh sumber pendapatan mendorong perempuan miskin memanfaatkan sumberdaya yang tersedia seperti mencari pasir dan batu dan hasil hutan. Ketiga dusun merupakan dusun paling utara di wilayah Kabupaten Sleman bagian berbatasan langsung dengan hutan di sisi selatan lereng Merapi. Hutan di sekitar dusun dimanfaatkan sebagai penopang untuk memperoleh hijauan makanan ternak, kayu dan hasil hutan lainnya. Perempuan miskin yang paling banyak memanfaatkan hutan tampak di Kalitengah Lor mencapai 64,9 persen, kemudian Ngandong 63,8 persen, dan disusul paling sedikit Ngepring 61,5 persen. Manfaat hutan bagi penduduk sekitar hutan relatif penting untuk menopang pemenuhan kebutuhan kayu bakar dan memperoleh manfaat lain dari hasil hutan yang dapat dijual sebagai sumber pendapatan. Hutan terutama untuk memperoleh kayu-kayuan untuk bahan bangunan tempat tinggal dan kayu bakar serta untuk memperoleh hijauan makanan ternak 100 persen perempuan miskin di ketiga dusun penelitian memanfaatkan hutan untuk kepentingan tersebut. Rendahnya pendapatan rumah tangga perempuan miskin di wilayah sekitar hutan memaksa mereka harus memanfaatkan sumberdaya hutan secara intensif untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Karena hutan merupakan satu-satunya sumberdaya yang banyak dimanfaatkan sehingga hutan mengalami tekanan berat oleh pemanfaatan hutan secara berlebihan. Dampak itu semua adalah sulit dihindarkan ancaman terhadap kerusakan lingkungan. Perempuan miskin sebenarnya sadar dan mengetahui bahwa tindakan mereka memanfaatkan hutan secara berlebihan akan sangat merugikan bagi keberlanjutan fungsi hutan. Namun kemiskinan telah memaksa perempuan miskin memanfaatkan hutan sebagai sumberdaya yang seharusnya tetap terjaga keberadaanya tetapi terpaksa dilakukan karena tuntutan pemenuhan kebutuhan hidup. Pengambilan kayu-kayuan di hutan dilakukan terutama untuk memenuhi kebutuhan kayu bakar.

3. Modal Dan Keuangan