17 tersebut,  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  motivasi  adalah  keadaan  dalam  diri
seseorang yang  mendorong  untuk  merespon  dari  suatu  aksi yaitu  tujuan. Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena
terdorong oleh adanya unsur lain, yaitu tujuan yang akan dicapai. Dengan tujuan ini menyangkut soal kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap individu.
b. Teori Motivasi
Terdapat  banyak  teori  tentang  motivasi,  namun  secara  umum  teori motivasi terbagi dalam dua kategori, sebagaimana yang telah dikemukakan oleh
Hamzah  B.  Uno  2007:  39,  bahwa  kategori  teori  motivasi  didasarkan  pada: 1 Teori kepuasan teori isi
content theory; 2 teori proses process theory. Teori motivasi  berdasarkan  isi
content  berfokus  pada  kebutuhan  dan  tujuan  yang meliputi; kebutuhan, keinginan atau dorongan untuk melakukan suatu kegiatan.
Sedangkan  teori  motivasi  berdasarkan  proses,  berkaitan  dengan  bagaimana orang  berperilaku  dan  mengapa  mereka  berperilaku  dengan  cara-cara  tertentu.
Kaitannya  dengan  penelitian  ini,  maka  yang  akan  digunakan  menjadi  rujukan adalah  teori  motivasi  berdasarkan  proses
process  theory.  Dengan  asumsi bahwa  motivasi  siswa  di sekolah kejuruan  dominan  dipengaruhi  oleh  adanya
faktor proses. Teori berprestasi ini berusaha menjelaskan tingkah laku yang berorientasi
kepada  prestasi achievement yang  didefinisikan  sebagai  tingkah  laku  yang
diarahkan  terhadap  pencapaian standar  of  excellent. Manusia  pada  hakikatnya
mempunyai  kemampuan  untuk  berprestasi  diatas  kemampuan  orang  lain.  Teori ini memiliki sebuah pandangan asumsi bahwa kebutuhan untuk berprestasi itu
adalah  suatu  yang  berbeda  dan  dapat  dan  dapat  dibedakan  dari  kebutuhan-
18 kebutuhan yang lainnya. Sebagian keinginan mengerjakan sesuatu dengan lebih
baik  dan  lebih  efisien  dibandingkan  dengan  apa  yang  telah  dikerjakan sebelumnya. Teori Prestasi
Achievement Theory dari Mc Clelland: a Kebutuhan akan keberhasilan
Need For Achievement Menurut  teori,  seseorang  akan  yang  mempunyai
need  for  achievement yang  tinggi  selalu  mempunyai  pola  pikir  tertentu,  ketika  merencanakan  untuk
melaksanakan sesuatu, selalu dipertimbangkan apakah pekerjaan yang dilakukan itu  cukup  menantang  atau  tidak.  Seandainya  pekerjaan  itu  cukup  memberikan
tantangan, maka kemudian akan memikirkan kendala-kendala apa yang mungkin dihadapi  dalam  pencapaian  tujuan,  strategi  apa  yang  dapat  digunakan  untuk
mengatasi kendala dan mengatasi konsekuensinya. Ciri  lain  dari
need  for  achievement tinggi  ialah  ketersediaannya  untuk memikul  tanggung  jawab sebagai  konsekuensi  usahanya,  berani  mengambil
resiko yang sudah diperhitungkan, kesediaannya untuk mencari informasi untuk mengukur kemajuannya, dan ingin kepuasan dari apa yang telah dikerjakannya.
b Kebutuhan akan kekuasaan Need For Power
Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku  dalam  suatu  cara  dimana  orang-orang  itu  tanpa  dipaksa tidak  akan
berperilaku  demikian  atau  suatu  bentuk  ekspresi  dari  individu  untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain. Kebutuhan ini pada teori Maslow
terletak antara kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri. Mc Clelland  menyatakan  bahwa  kebutuhan  akan  kekuasaan  sangat  berhubungan
dengan  kebutuhan  untuk  mencapai  suatu  posisi  kepemimpinan dan  motivasi terhadap  kekuasaan.  Siswa memiliki  motivasi  untuk  berpengaruh  terhadap