32 antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar
sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. c.
Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu. d.
Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan
terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karyawisata, kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun
binatang.
3. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Menurut Daryanto 1993: 3 Penggunaan media dalam pembelajaran dapat menunjang pencapaian tujuan pembelajaran, dan pemilihan media
mempertimbangkan beberapa faktor sebagai berikut: a.
Tujuan, media yang dipilih hendaknya menunjang pencapaian tujuan pengajaran.
b. Ketepatgunaan, hendaknya dipilih ketepatan dan kegunaannya untuk
menyampaikan pesan yang hendak dikomunikasikan atau diinformasikan. c.
Tingkat kemampuan, media yang dipilih hendaknya sesuai dengan tingkat kemampuan siswa, pendekatan terhadap pokok masalah, besar kecilnya
kelompok atau jangkauan penggunaan media tersebut. d.
Biaya, biaya yang dikeluarkan hendaknya seimbang dengan hasil yang diharapkan dan tergantung kemampuan dana yang tersedia.
e. Ketersediaan, apakah media yang diperlukan tersedia atau tidak, apakah ada
pengganti yang relevan, direncanakan untuk perorangan atau kelompok.
33 f.
Mututeknis, kualitas media harus dipertimbangkan, jika media sudah rusak atau kurang jelasterganggu sehingga mengganggu proses transfer informasi
tidak menarik, detail kurang bisa. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa dalam
pemilihan media pembelajaran hendaknya memperhatikan tujuan dari penggunaan media tersebut untuk siapa dan tercapai sesuai kebutuhan anak tidak, biaya, bahan
yang akan digunakan untuk pemilihan media yang akan digunakan tersedia tidak dan terjangkau dan memiliki kualitas yang baik serta aman digunakan oleh anak.
C.
Apron Hitung
Apron hitung
adalah alat peraga pembelajaran yang berbentuk seperti celemek dengan kartu angka yang dibentuk seperti buah-buahan.
Apron hitung
ini biasanya terbuat dari kain, tetapi tidak menutup kemungkinan guru untuk
membuat sendiri dari bahan yang lain alat bantu dalam permainan
apron hitung
adalah kartu angka yang bertuliskan bilangan 1-10 atau lebih, kartu gambar untuk kegiatan membilang dan kartu operasional hitung +, -, x, :.
Bermain dengan
apron hitung
yang dilakukan dengan cara bermain dan memasangkan benda yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga pada
akhirnya mampu menyebutkan bilangan 1-20 secara urut dan benar, terampil dalam membilang dan mengoperasikan penjumlahan dan pengurangan. Media
apron hitung
adalah ”media yang dibuat dari plastik daur ulang dan dibentuk menyerupai celemek dan digantung berbagai macam bentuk buah sesuai dengan
keinginan guru, di apron tersebut akan di taruh benda-benda yang akan dihitung oleh anak”.
Apron hitung
adalah mainan edukasi untuk melatih berhitung anak-