61 akan kesalahan yang dilakukan oleh Wajib Pajak dalam pengisian SPT maupun
kewajiban-kewajiban Wajib Pajak yang lainnya. Jadi jika ada Wajib Pajak yang melakukan kesalahan dalam pengisian SPT maka pihak KPP akan memanggil Wajib
Pajak untuk kemudian membetulkan SPTnya. Pemanggilan ini bisa melalui telepon, koneksi, maupun surat resmi pembetulan. Produknya adalah SPT yang baru, jadi
SPT yang kemudian dimasukan ke komputer adalah SPT yang sudah benar. Wajib Pajak nantinya akan menerima dua arsip, yaitu SPT yang lama dan SPT yang sudah
dibetulkan. Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi untuk
Tahun Pajak 2006 yang diterima oleh bagian seksi PPh OP KPP Surakarta sampai dengan tanggal 4 Juli 2007 adalah sejumlah 11.382 SPT. Dari 11.382 SPT yang
diterima oleh bagian seksi PPh OP tersebut, jumlah Surat Pemberitahuan Tahunan yang salah adalah sekitar 100 SPT. Jadi, jika diprosentasekan jumlah yang salah
adalah sekitar 0,88. lihat catatan lapangan No.4 halaman 85
2. Jenis-jenis Kesalahan yang Terdapat dalam Pengisian SPT Tahunan PPh
OP di KPP Surakarta Tahun 2006
KPP dalam melaksanakan tugasnya senantiasa mencoba kembali ke konsep. Di pajak ada istilah trilogi perpajakan, isinya yang pertama adalah penyuluhan,
kedua pelayanan dan ketiga pengawasan. Dari sini diketahui bahwa hal yang harus dilakukan pertama kali kepada masyarakat adalah penyuluhan, ini sesuai dengan
sistem self assessment. Dalam pelaksanaannya belum atau tidak semua Wajib Pajak tersentuh, faktornya adalah bisa karena Wajib Pajak jarang ke KPP sehingga tidak
mengetahui perkembangan, dan bisa juga karena media yang tidak menyentuh Wajib Pajak. Tetapi yang jelas hal-hal yang sifatnya penting dan baru sedapat mungkin
tersosialisasikan, baik itu dengan selebaran, pamflet dan lain-lain. Yang kedua pelayanan. Dahulu Kantor Pelayanan Pajak KPP namanya
adalah Kantor Inspeksi Pajak atau disingkat KIP, kata inspeksi sendiri terkesan menakutkan, maka akhirnya diganti menjadi Kantor Pelayanan Pajak. Harapannya
adalah akan terjadi perubahan paradigma pemikiran masyarakat dari inspeksi menjadi pelayanan. Jadi fungsinya benar-benar hanya melayani Wajib Pajak,
62 melayani Wajib Pajak mendaftar, melayani ketika butuh penjelasan, melayani
permintaan blanko-blanko, dll. Yang ketiga pengawasan. Pengawasan dibutuhkan dalam arti bukan
bermaksud menyalahi sistem self assessment. Tapi mengontrol sejauh mana Wajib Pajak mematuhi peraturan, karena terkadang ada Wajib Pajak yang paham tapi tidak
patuh, maka dari itu perlu pengawasan. Salah satu pengawasan itu berupa pengawasan untuk mengetahui mana pembayaran Wajib Pajak yang sudah pas dan
mana yang kurang. Untuk jenis-jenis kesalahan yang terdapat dalam pengisian Surat
Pemberitahuan SPT Tahunan PPh OP di KPP Surakarta Tahun 2006 adalah sebagai berikut:
a. salah dalam penerapan norma penghitungan penghasilan neto.
b. salah dalam pengisian Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP.
c. salah dalam pengenaan tarif PPh OP.
d. salah karena ada data yang belum dimasukan ke dalam SPT.
lihat catatan lapangan No.4 halaman 85
3. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Kesalahan dalam Pengisian