103 b
Kurangnya sikap mental siswa dan keberanian siswa dalam bertanya dan berinteraksi dalam bekerja sehingga menyulitkan instruktur pembimbing dalam
memberikan bimbingan karena mereka cenderung diam dan kurang percaya diri.
c Selama OJT siswa pekerjaannya disamakan dengan karyawan yang ada disitu
yaitu siswa masuk sesuai shift yang telah ditetapkan di DUDI berakibat ada sebagian kecil siswa yang malas. Terkadang juga ada siswa yang harus dituntut
untuk pencapaian target. Padahal dalam OJT siswa baru belajar bekerja yang sesungguhnya.
d Waktu yang kurang efektif karena ditemukan ada sebagian kecil siswa yang
tidak bekerjamenganggur. e
Tempat OJT yang kurang begitu terkenal yang menyebabkan siswa tidak begitu termotivasi dalam OJT. Hal ini ditemukan pada sebagian siswa.
f Adanya siswa yang tidak masuk dalam OJT yang menyebabkan institusi
pasangan kebingungan dalam membimbing siswa dan adanya siswa yang kurang sungguh-sungguh dalam pelaksanaan OJT. Hal ini ditemukan pada
sebagian kecil siswa. g
Waktu bimbingan yang dilakukan guru pembimbing tidak menentu dan adanya guru pembimbing yang tidak datang ke institusi pasangan untuk membimbing.
Hal ini ditemukan pada sebagian kecil institusi pasangan dan siswa.
4. Usaha-Usaha Dalam Menanggulangi Hambatan Pelaksanaan
On The Job Training
Dengan adanya hambatan yang muncul dalam pelaksanaan
On The Job Training
di SMK Negeri 6 Surakarta ssegera dilakukan usaha-usaha untuk mengatasinya. Adapun usaha yang dilakukan SMK Negeri 6 Surakarta untuk
mengatasi hambatan tersebut antara lain: a
Adanya kerjasama yang baik dengan orang tua tentang sistem penempatan peserta OJT yang agak jauh dari rumah siswa.
104 b
Pihak sekolah selalu menjalin komunikasi dengan institusi pasangan agar penempatan siswa OJT sesuai dengan kompetensi yang sesuai dan siswa tidak
menganggur selama OJT. c
Untuk mengatasi intensitas pembimbingan yang tidak tentu dan frekuensinya maka guru pembimbing OJT diberi peringatan dan ditegur oleh koordinator
OJT. d
Pihak SMK Negeri 6 Surakarta selalu berupaya untuk membekali siswanya dengan latihan kerja dan ketrampilan penunjang seperti yang ada dalam
praktek di Toko Smart yang dapat melatih siswa untuk mengembangkan kreativitas kerja siswa, serta melatih kemandirian dan memikul tanggung
jawab. e
Institusi pasangan dan guru pembimbing selalu memberikan bimbinganmonitoring selama OJT untuk mengatasi hambatan yang ada
selama OJT. Instruktur pembimbing selalu memberikan pengarahan dan brieving untuk menumbuhkan kesadaran siswa untuk aktif bertanya sehingga
hambatan apapun yang dihadapi dapat ditanyakan kepada instruktur pembimbing yang mendorong siswa untuk aktif sehingga dapat memacu
siswa untuk menumbuhkan sikap mental dan percaya diri dalam bekerja di institusi pasangan sehingga siswa selalu sadar dan tanggap terhadap kondisi
sekitar mereka dan memberikan pengarahan bahwa siswa di institusi pasangan belajar bekerja yang sesungguhnya sehingga harus disesuaikan
dengan shift agar dapat merasakan dunia kerja yang sesungguhnya, akhirnya siswa setelah lulus mendapatkan bekal untuk siap memasuki dunia kerja dan
tidak kaget dengan pekerjaan yang dihadapi. f
Dalam pencapaian target siswa juga akan mendapatkan keuntungan atau gaji dan ada sebagian kecil siswa yang mendapat insentif sehingga siswa akan
termotivasi untuk menjalankan OJT.
105
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan