21
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini akan mendeskripsikan bagaimana spektrum jamur
penyebab kelainan kulit pada kaki pelajar SMAN 15 Medan. Rancangan cross sectional digunakan untuk mengamati subjek satu kali saja.
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
4.2.1. Lokasi penelitian Penelitian dilakukan di SMAN 15 Medan. Pemeriksaan kerokan kulit
KOH 10 dan kultur dilakukan di laboratorium Mikrobiologi FK USU. 4.2.2. Waktu Penelitian
Dilakukan pada bulan Juli 2015 sampai dengan November 2015.
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian
4.3.1. Populasi Populasi adalah pelajar SMAN 15 Medan
4.3.2. Sampel Sampel adalah pelajar SMAN 15 yang mempunyai kelainan kulit dan
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. 4.3.2.1. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah: A.
Mempunyai kelainan kulit kaki dengan atau tanpa keluhan subjektif.
Universitas Sumatera Utara
B. Masih aktif dalam kegiatan belajar – mengajar di SMAN 15.
C. Bersedia untuk menjadi subjek penelitian.
4.3.2.2. Kriteria eksklusi Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah:
A. Tidak dalam keadaan sakit fisik atau kejiwaan.
B. Tidak bersedia untuk menjadi subjek penelitian.
4.4. Cara Pengambilan Sampel
Cara pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Pengambilan sampel dilakukan dengan melakukan pertimbangan tertentu, yang
didasarkan pada sifat – sifat populasi. Perhitungan jumlah sampel untuk estimasi proporsi dilakukan dengan rumus Notoatmodjo, 2006:
n =
Z
1 ି
α 2
2
P 1
−
P d
2
Keterangan: n
= Besar sampel Z
1 ି
α 2
= Derajat kemaknaan biasanya 95 = 1.96 P
= Proporsi suatu kasus terhadap populasi bila tidak diketahui, ditetapkan 50 = 0.50
d = derajat penyimpangan terhadap populasi yang diinginkan
presisi, pada penelitian ini diinginkan 18 0.18 n
= 1
.96
2
.501
−
.50 .18
2
n = 29.64 n = 30
Universitas Sumatera Utara
4.5. Pengolahan Data