Kerangka Pemikiran TINGKAT RISIKO LONGSOR DAN ARAHAN KONSERVASI LAHAN DAS GRINDULU HULU KABUPATEN PACITAN DAN PONOROGO TAHUN 2009

commit to user 38

C. Kerangka Pemikiran

Peristiwa tanah longsor atau dikenal sebagai gerakan massa tanah, batuan, atau kombinasinya sering terjadi pada lereng-lereng dan sebenarnya merupakan proses alami. Longsor berkaitan erat dengan kemampuan daya dukung lahan dan besaran gangguan pada lahan. Semakin tinggi kemampuan daya dukung lahan dan semakin kecil besaran gangguan maka tingkat bahaya longsornya semakin kecil dan sebaliknya. Dari kenampakan di lapangan, longsor dapat dibagi dalam beberapa tipe menurut jenis materialnya dan parameter yang mempengaruhinya meliputi nendatan slump, debris slide, debris fall, longsoran perlapisan, guguran batu. Longsor dapat terjadi akibat faktor dari dalam yaitu tebal solum tanah, tekstur tanah dan permeabilitas tanah. Sedangkan faktor dari luar meliputi kemiringan lereng, erosi, penggunaan lahan dan penutupan lahan. Faktor-faktor tersebut dapat berdiri sendiri atupun dapat saling menunjang satu sama lainnya untuk memberikan kontribusi terhadap terjadinya longsor. Penelitian ini menggunakan satuan lahan sebagai satuan analisisnya. Satuan lahan diperoleh dari menumpangsusunkan overlay peta tanah, peta geologi, peta lereng, dan peta penggunaan lahan dengan menggunakan program SIG. Peta satuan lahan tersebut digunakan dalam mengambil sampel di lapangan yang diambil dengan teknik area sampling. Besarnya Tingkat Bahaya Longsor TBL dilakukan dengan memberikan pengharkatan terhadap parameter penentu longsor. Tingkat Bahaya Longsor kemudian diklasifikasikan berdasarkan total skor dari parameter di setiap satuan lahan. Setelah dilakukan penskoran dan diketahui Tingkat Bahaya Longsornya, maka dapat diketahui pula tingkat kerentanan longsor yang terjadi di daerah penelitian tersebut melalui data kependudukan yang ada di daerah penelitian. Kemudian melalui Tingkat Bahaya Longsor dan Tingkat Kerentanan Longsor dapat dihubungkan melalui matrik sehingga dapat menghasilkan Tingkat Risiko Longsor yang terjadi di daerah penelitian. Dengan mengetahui tipe longsoran, Tingkat Bahaya Longsor TBL, Tingkat Kerentanan Longsor dan Tingkat Risiko Longsor, maka dapat dilakukan commit to user 39 langkah penanggulangan dan arahan konservasi lahan pada daerah penelitian tersebut. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam diagram alur sebagai berikut: Gambar 22. Diagram Alur Kerangka Pemikiran LONGSOR Karakteristik Lahan: - Curah hujan - Penggunaan lahan - Kedalaman pelapukan - Solum tanah - Permeabilitas - Tekstur tanah - Relief - Miring tanah - Drainase - Vegetasi - Erosi Tingkat Bahaya Longsor TBL Tipe longsor: - Nendatan Slump - Debris slide - Debris fall - Longsor perlapisan - Guguran batu Data Kependudukan + geometri lereng, morfologi, struktur geologi, iklim, sifat fisik dan mekanik, air tanah, air hujan KERENTANAN Penanggulangan dan Arahan Konservasi Lahan RISIKO commit to user 40 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian