Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di zaman sekarang, perkembangan yang pesat berlaku dalam semua sektor. Proses modernisasi ini penting untuk perkembangan sesebuah negara tetapi dampaknya harus diperhatikan. Pembangunan yang tidak dikontrol akan banyak membawa dampak yang buruk terhadap lingkungan dan manusia. Dampak buruk tersebut antara lain polusi air, tanah, udara dan lain-lain yang mengancam kesehatan masyarakat. Contoh salah satu dampak dari proses perkembangan ini yang jarang diperhatikan adalah emisi bunyi bising. Pencemaran bunyi atau bising adalah salah satu dari polusi karena mengakibatkan ketidaknyamanan dan gangguan pada manusia. Kebisingan merupakan salah satu polutan yang mendapat protes dan pada umumnya merupakan hasil samping pemanfaatan teknologi tersebut Sutter, 1991. Bunyi bising mempunyai dampak yang signifikan dalam kualitas kehidupan dan kesehatan seseorang Sutter, 1991. Definisi kesehatan itu sendiri diartikan sebagai kesehatan kepada seluruh keadaan fisik dan mental, dan juga bebas dari sebarang penyakit WHO, 1971. Kebisingan yang terus menerus dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah dan stress di tempat kerja Lercher et al., 1993, gangguan sistem endokrin Budiman, 2007, gangguan fisiologis dan psikologis Roestam, 2004, gangguan gastrointestinal Fonseca, 2004 dan gangguan komunikasi Buchari 2007. commit to user 2 Bunyi bising diartikan sebagai suatu bunyi yang tidak dikehendaki dengan intensitas kebisingan diukur dalam desibel dB dan frekuensinya diukur dalam Herzt Hz. Bukan hanya intensitas bunyi bising yang menentukan dampak tetapi lama paparan juga memainkan peran yang penting sehingga timbulnya efek samping EASHW, 2009. Bunyi bising harus dikenal pasti sebagai ancaman besar kepada kesehatan manusia Suess, 1973. Bunyi bising itu sendiri jarang menyebabkan ancaman yang serius kepada manusia tetapi paparan yang lama dan terus menerus akan menyebabkan timbulnya efek samping ONAC, 1981. Bunyi bising seringkali menyebabkan ketidaknyamanan dan kadangkala kesakitan, tetapi jarang sekali menyebabkan komplikasi yang serius seperti ketulian, ketidakseimbangan tubuh dan lain-lain dalam jangka waktu yang sebentar. Perlu paparan lama dan terus menerus untuk menyebabkan dampak serius bisa timbul. Dampak bising terhadap kesehatan tergantung kepada kuatnya bising intensitas, tipe bising tersebut terus-menerus, sementara, frekuensi, melengking dan lama pajanannya Karvanen, 1986. Sumber bising yang dikenal pasti antara lain bising lalulintas, pesawat udara, rel kereta api, proyek pembangunan, industri, bising domestik dan produk konsumer EPA, 1981. Bunyi bising menyebabkan ketidaknyamanan dan meningkatkan morbiditas pada manusia Niemann et al., 2006. Bunyi bising dapat menimbulkan dampak kepada sistem imun Nevid, 2003, tetapi penelitian dampak bising terhadap sistem imun pada manusia jumlahnya masih terbatas. Penelitian bising dampaknya terhadap sistem imun commit to user 3 biasanya dilakukan pada binatang coba. Kebanyakan penelitian dilakukan pada tikus atau mencit karena lebih mudah diberi perlakuan dan variabel-variabel luar atau pengganggu dapat dikendalikan dengan prediksi akan memberikan dampak positif maupun negatif pada komponen-komponen sistem imun. Penelitian pada hewan coba sering dilakukan karena lebih praktis, mudah dan murah berbanding penelitian menggunakan manusia yang rumit, sulit dan kompleks The American Physiological Society, 2006. Terdapat penelitian yang menunjukkan terjadinya peningkatan kadar kortisol serta penurunan jumlah limfosit dan kadar IgG serum p0,01 pada mencit dengan paparan bising dengan waktu 5 jam perhari dengan intesitas 90 dB A selama 3 hari menunjukkan kenaikkan kadar kortisol, tiada perubahan signifikan CD4 + dan CD8 + dan kadar IgG serum p0,01. Kui Cheng, 2007. Pada penelitian yang melibatkan perlakuan stress psikologis pada tikus yang terinfeksi herpes simplex-1 HSV-1 fase laten dan efeknya terhadap sel T CD8 + , ternyata hasil yang didapatkan adalah reaktivasi infeksi herpes simplex dan penurunan kapasitas sel CD8 + sebanyak 65 untuk beraksi dengan reaktivasi HSV-1 tersebut Michael, 2007. Berdasarkan penjelasan dan uraian di atas, maka penulis mencoba untuk mencari hubungan antara paparan bising kontinyu akut dengan efek supresinya pada sistem imunitas tubuh sebagai stressor. Penulis mencoba melakukan penelitian untuk mengetahui “Pengaruh Paparan Bising Kontinyu Akut terhadap CD8 + pada Tikus Putih Rattus norvegicus”. commit to user 4

B. Rumusan Masalah