Uji Akar Unit Unit roots test Uji Kointegrasi

26 3. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan Granger Causality Test. Digunakan metode ini adalah untuk melihat hubungan kausalitas antar ketimpangan daerah dan tingkat kemiskinan di Kota Medan. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, pengujian terhadap perilaku data runtun waktu time series dan integrasinya dapat dipandang sebagai uji prasyarat bagi digunakan metode Granger Causality Test. Sebelum dilakukan estimasi terhadap metode Granger Causality Test diatas, maka terlebih dahulu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Uji Akar Unit Unit roots test

Sebelum melakukan uji kointegrasi dan uji granger causality dengan menggunakan data time series, maka perlu dilakukan uji stasioner terhadap seluruh variable yang ada dalam penelitian. Pengertian stasioner terkait erat dengan konsistensi pergerakan data time series. Data time series dikatakan stasioner jika data tersebut tidak mengandung akar-akar unit unit root. Secara sederhana suatu data stasioner akan bergerak stabil dan konvergen disekitar nilai rata-rata dengan kisaran tertentu deviasi yang kecil tanpa pergerakan tren positif maupun negatif. Apabila data time series tidak stasioner maka model yang tepat bagi data time series tersebut adalah model regresi kesalahan atau ECM Error Correction Model. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji akar-akar unit unit roots test yang bertujuan untuk mengetahui apakah data tersebut mengandung unit roots atau tidak. Jika variabel tersebut mengandung unit roots, maka data tersebut dikatakan data yang tidak stasioner.Terdapat beberapa metode pengujian Universitas Sumatera Utara 27 untuk uji akar unit dan diantarannya adalah Augmented Dickey FullerADF dan Phillips PerronPP, adapun model dari uji Augmented Dickey FullerADF dengan intercept β1 dapat dinyatakan sebagai berikut: ∆� � = β1 + δ� �−1 + � 1 ∑∆� �−1 + Ɛ � ...................................... S edangkan model untuk uji Phillips PerronPP dengan intercept β1 adalah : ∆� � = β1 + �� �−� + Ɛ � .......................................................... Kedua uji dilakukan dengan hipotesis null δ = 0 untuk ADF dan λ =1 untuk PP. Stasioner tidaknya data didasarkan pada perbandingan nilai statistik ADF dan PP yang diperoleh dari nilai t statistik δ dan λ dengan nilai kritis statistik dari Mac Kinnon. Jika nilai absolute statistik ADF dan PP lebih besar dari nilai kritis Mac Kinnonmaka data stasioner dan jika sebaliknya maka data tidak stasioner.

2. Uji Kointegrasi

Uji Kointegrasi Cointegrasi test uji kointegarsi bertujuan untuk melihat hubungan jangka panjang antara 2 variabel atau lebih.Maka uji kointegrasi ini bertujuan untuk mengetahui ketimpangan daerah dengan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan keseimbangan jangka panjang atau tidak dengan menggunakan Johansen test.Johansen dapat digunakan untuk menentukan kointegrasi sejumlah variabel, maka Johansen menyarankan untuk melakukan 2 uji statistik.Uji statistik Pertamaadalah uji trace trace test, λtrace yaitu menguji Ho yang mensyaratkan bahwa jumlah dari arah kointegrasi adalah kurang dari atau sama dengan dan uji ini dapat dilakukan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 28 p � ����� r = T ∑ in 1-�i i=r+i dimana λr+1, ........ λn adalah nilai eigenvectorsterkecil p – r. Null hypothesis yang disepakati adalah jumlah dari arah kointegrasi sama dengan banyaknya r. dengan kata lain, jumlah vektor kointegrasi lebih kecil atau sama dengan ≤ r, dimana r = 0,1,2 dan seterusnya.Uji statistikyang keduaadalahuji maksimum eigenvalueλmax yang dilakukan dengan formula sebagai berikut: � ��� r,r + 1 =T in 1- � �+1 Uji ini menyangkut kepada uji null hypothesis bahwa terdapat r dari vektor kointegrasi yang berlawanan r+1 dengan vektor kointegrasi.Untuk melihat hubungan kointegarsi tersebut maka dapat dilihat dari besarnya nilat Trace statistic dan Max Eigen statistik dibandingkan dengan nilai critical value pada tingkat kepercayaan 5 persen.

3. Uji Granger Causality