Dakwaan lebih subsider Analisis Kasus

105 dengan pengertian ‘dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi’ tersebut di atas, maka tidak ada niat atau kehendak Terdakwa untuk menguntungkan Amrin Tambunan karena apa yang dilakukan Amrin Tambunan memang sudah tupoksinya dan apabila Amrin Tambunan tidak melakukan tupoksinya menyalurkan anggaran kepada Bagian Pemdes, maka Amrin Tambunan harus mempertangung jawabkannya dalam batas kewenanganya. Berdasarkan rangkaian pertimbangan diatas dapat dikatakan Terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan perbuatan dengan tujuan menguntungkan diri sendiri, orang lain atau suatu korporasi. Oleh karena unsur kedua Dakwaan Subsidair tidak terbukti dan terpenuhi, maka unsur-unsur yang lain tidak perlu dipertimbangkan lagi dan Terdakwa harus dinyatakan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam Dakwaan Subsider dan oleh karena itu Terdakwa harus dibebaskan dari Dakwaan Subsidair tersebut.

3. Dakwaan lebih subsider

Karena Dakwaan Subsidair tidak terbukti maka akan dipertimbangkan Dakwaan Lebih Subsider, yakni Terdakwa telah didakwa melakukan perbuatan yang melanggar Pasal 9 jo. Pasal 18 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 jo. Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHPidanayang menurut perumusan deliknya mengandung unsur-unsur sebagai berikut : 1. Pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri Universitas Sumatera Utara 106 2. Yang diberi tugas menjalankan suatu jabatan umum secara terus menerus atau untuk sementara waktu 3. Dengan sengaja memalsu buku-buku atau daftar-daftar yang khusus untuk pemeriksaan administrasi 4. Orang yang melakukan, menyuruh melakukan, atau turutserta melakukan Ad. 1. Unsur pertama Pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri Sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 1 angka 2 Undang-undang No.31 Tahun 1999, disebutkan bahwa Pegawai Negeri adalah meliputi : a. Pegawai negeri sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang tentang Kepegawaian b. Pegawai negeri sebagaimana dimaksud dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana c. Orang yang menerima gaji atau upah dari keuangan negara atau daerah d. Orang yang menerima gaji atau upah dari suatu korporasi yang menerima bantuan dari keuangan negara atau daerah atau e. Orang yang menerima gaji atau upah dari korporasi lain yang mempergunakan modal atau fasilitas dari negara atau masyarakat Terdakwa adalah Walikota Medan dan antara tanggal 20 Juli 2001 sampai dengan tanggal 25 April 2005 Terdakwa menjadi Sekretaris Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan berdasarkan SK Bupati Tapanuli Selatan No.821.22209K2001 tanggal 20 Juli 2001 Universitas Sumatera Utara 107 Bahwa dalam perkara ini Terdakwa diajukan ke Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Medan karena didakwa atas perbuatan Terdakwa yang dilakukan pada saat menjabat selaku Sekda Kabupaten Tapanuli Selatan, sehingga Terdakwa memenuhi sebagai pegawai negeri seperti diuraikan di atas. Ad. 2. Unsur kedua Yang diberi tugas menjalankan suatu jabatan umum secara terus menerus atau untuk sementara waktu Sebagaimana diuraikan di atas, Terdakwa adalah Sekda Kabupaten Tapanuli Selatan berdasarkan SK Bupati Tapanuli Selatan No.821.22209K2001 tanggal 20 Juli 2001 yang masa tugasnya hingga tanggal 25 April 2005. Bahwa tupoksi Terdakwa selaku Sekda antara lain membantu Bupati menyelenggarakan pemerintahan secara umum dan mengkoordinasikan seluruh tugas dinas, sedangkan tanggungjawab Terdakwa adalah sebagai Penanggungjawab administrasi dan keuangan di Setda Kabupaten Tapanuli Selatan. Berdasarkan fakta hukum tersebut dikaitkan dengan pengertian pegawai negeri di atas, maka unsur ini telah terpenuhi dan terbukti. Ad. 3. Unsur ketiga Dengan sengaja memalsu buku-buku atau daftar-daftar yang khusus untuk pemeriksaan administrasi Istilah ‘dengan sengaja’ dapat diartikan sebagai melakukan suatu perbuatan dengan sadar, perbuatan yang dikehendaki, diinsyafi, disadari, dan dipahami akan akibat dari perbuatannya itu. Apakah Terdakwa telah dengan sadar memalsu buku-buku atau daftar-daftar yang khusus untuk pemeriksaan administrasi dalam proses pengajuan permohonan pencairan dana TPAPD TA Universitas Sumatera Utara 108 2005 Triwulan I dan II yang diajukan pada tanggal 6 Januari 2005 dan tanggal 13 April 2005. Terdakwa selaku Pengguna Anggaran pada Setda Kabupaten Tapanuli Selatan mempunyai tupoksi antara lain membantu Bupati menyelenggarakan pemerintahan secara umum dan mengkoordinasikan seluruh tugas dinas, sedangkan tanggungjawab Terdakwa adalah sebagai Penanggungjawab administrasi dan keuangan di Setda Kabupaten Tapanuli Selatan. Dari keterangan saksi-saksi yang merupakan pejabat-pejabat di lingkungan Setda Kabupaten Tapanuli Selatan yang berkaitan dengan proses pencairan dana TPAPD yang diajukan dipersidangan dalam perkara ini, maupun dari barang-barang bukti surat dalam perkara ini, tidak satupun yang menerangkan adanya pemalsuan dokumen- dokumen yang berkaitan dengan proses pencairan dana TPAPD yang ikut ditandatangani oleh Terdakwa, yakni SPP-PK tanggal 6 Januari 2005 dan SPP-PK tanggal 13 April 2005, maupun adanya buku-buku atau daftar-daftar yang khusus untuk pemeriksaan administrasi dalam proses pengajuan permohonan pencairan dana TPAPD TA 2005 Triwulan I dan II yang dipalsukan oleh Terdakwa. Berdasarkan hal tersebut dan dengan memperhatikan segala fakta hukum yang terungkap dipersidangan, bahwa unsur ‘dengan sengaja memalsu buku-buku atau daftar-daftar yang khusus untuk pemeriksaan administrasi’ ini tidak terpenuhi dan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan dilakukan oleh Terdakwa. Maka jika diperhatiakan secara seksama kasus yang diputus oleh Pengadilan Negeri Medan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa Majelis Hakim dalam putusannya telah menekgakkan hukum sebagaimana mestinya Universitas Sumatera Utara 109 sesuai dengan fakta-fakta yang diperoleh selama persidangan. Dimana pasal-pasal yang didakwakan kepada Terdakwa tidak terbukti atau tidak dapat dibuktikan dalam persidangan. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis Hakim menjatuhkan putusan membebaskan Terdakwa, baik Dakwaan Primair, Dakwaan Subsidair, maupun Dakwaan Lebih Subsidair, karena tidak terbukti secara sah dan meyakinkan dilakukan Terdakwa dan kepadanya juga harus dipulihkan haknya dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta martabatnya dan membebankan biaya perkaara kepada negara.

C. Analasis Putusan Terhadap Putusan Bebas Pengadilan Negeri PN Medan

Dokumen yang terkait

Pertimbangan Hakim Dalam Menjatuhkan Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Pencucian Uang Money Laundering

2 118 103

Analisis Hukum Pidana Atas Pertimbangan Hakim Dalam Menjatuhkan Putusan Bebas Dalam Perkara Tindak Pidana Korupsi (Putusan Nomor 51/Pid. Sus.K/2013/Pn.Mdn)

5 112 126

Dasar Pertimbangan Hakim dalam Menjatuhkan Putusan Bebas (vrijspraak) terhadap Terdakwa dalam Tindak Pidana Korupsi (Studi Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Medan No.51/Pid.Sus.K/2013/PN.Mdn)

2 101 101

Dasar Pertimbangan Hakim Dalam Menjatuhkan Putusan Pidana Bersyarat (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 5.089/Pid.B/2006/PN.Medan)

2 139 75

Tinjauan Terhadap Pertimbangan Hakim Dalam Memutus Tindak Pidana Korupsi Penyalahgunaan Wewenang Dalam Jabatan (Studi Putusan No.465/PID.SUS/2010/PN.Psp)

0 68 154

Analisis Yuridis Putusan Bebas (Vrijspraak) Dalam Tindak Pidana Narkotika (Putusan Nomor 279/PID.B/2011/PN.PLG)

1 10 9

Analisis Yuridis Putusan Hakim Kasasi dalam Tindak Pidana Penganiayaan (Putusan Nomor 2183/K.Pid/2011)

0 3 11

Pertimbangan Hakim Dalam Menjatuhkan Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Pencucian Uang Money Laundering

0 0 19

BAB II DIMENSI PUTUSAN HAKIM DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI DAN PERTIMBANGANYA A. Landasan Hukum Tindak Pidana Korupsi di Indonesia 1. Perkembangan Landasan Hukum Tindak Pidana Korupsi - Analisis Hukum Pidana Atas Pertimbangan Hakim Dalam Menjatuhkan Putusan

0 0 47

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Analisis Hukum Pidana Atas Pertimbangan Hakim Dalam Menjatuhkan Putusan Bebas Dalam Perkara Tindak Pidana Korupsi (Putusan Nomor 51/Pid. Sus.K/2013/Pn.Mdn)

0 0 23