Karakteristik Sampel Analisis Regresi Logistik

53 BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Deskripsi Penelitian Penelitian ini dilakukan di RSUP H. Adam Malik, Medan, Sumatera Utara. Waktu pengambilan data dimulai pada bulan Oktober sampai dengan November 2014. Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien yang berobat rawat jalan ke Departermen THT-KL. Data yang diambil meliputi jawaban identitas diri, status OMSK, dan jawaban Scoring For Allergic Rhinitis. Sampel dalam penelitian adalah pria atau wanita umur ≥ 18 tahun dan kooperatif yang dibagi menjadi menjadi kasus dan kontrol setelah ditegakkan oleh dokter. Peneliti mengambil sampel dari keseluruhan populasi sebanyak 36 orang diantaranya terdapat 18 orang yang memenuhi kriteria inklusi sampel dan 18 orang memenuhi kriteria inklusi kontrol. Pemilihan sampel dilakukan secara acak sampai melewati jumlah sampel minimal.

5.1.2 Karakteristik Sampel

Tabel 5.1 Distribusi subyek penelitian menurut umur OMSK Kontrol Nilai p Uji X 2 Frequency Percent Frequency Percent ≥18 sd. 28 7 19.4 4 11.1 0.375 ≥28 sd. 38 2 5.6 3 8.3 ≥38 sd. 48 2 5.6 4 11.1 ≥48 7 19.4 7 19.4 Total 18 50.0 18 50.0 Berdasarkan tabel 5.1, dari hasil uji X 2 dapat digambarkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara umur subyek pada kelompok kasus dan kelompok kontrol dengan nilai p=0.375 p0.05. Pada kasus OMSK, terlihat Universitas Sumatera Utara 54 bahwa jumlah orang terbanyak berkunjung pada rentang usia ≥18 sd. 28 tahun 7 orang dan ≥48 tahun 7 orang, sedangkan pada kontrol terlihat bahwa jumlah orang terbanyak berkunjung pada rentang usia ≥48 tahun 7 orang. Dari keseluruhan kunjungan, jumlah orang terbanyak berkunjung pada rentang usia ≥48 tahun 14 orang. Tabel 5.2 Distribusi subyek penelitian menurut jenis kelamin OMSK Kontrol Nilai p Uji X 2 Frequency Percent Frequency Percent L 14 38.9 9 25.0 0.000 P 4 11.1 9 25.0 Total 18 50.0 18 50.0 Berdasarkan tabel 5.2, dari hasil uji X 2 dapat digambarkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara jenis kelamin subyek pada kelompok kasus dan kelompok kontrol dengan nilai p=0.000 p0.05. Dari keseluruhan sampel, laki- laki cenderung lebih sering berobat ke poli THT dibandingkan perempuan dengan perbandingan 23:13. Laki-laki diperoleh sebanyak 14 orang pada kasus dan 9 orang pada kontrol. Tabel 5.3 Hasil pengukuran SFAR pada kasus OMSK dan kontrol OMSK Kontrol Nilai p Uji X 2 Hasil SFAR positif 14 77.8 5 27.8 0.003 negatif 4 22.2 13 72.2 Total 18 100.0 18 100.0 Berdasarkan tabel 5.3, dari hasil uji X 2 dapat digambarkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara hasil pengukuran SFAR subyek pada kelompok kasus dan kelompok kontrol dengan nilai p=0,003 p0.05. Universitas Sumatera Utara 55

5.1.3 Analisis Regresi Logistik

Tabel 5.4 Hubungan antara poin SFAR dengan OMSK Poin SFAR B P OR IK 95 Lower Upper Bersin 1.614 0.182 5.023 0.470 53.709 Hidung berair -.863 0.463 0.422 0.042 4.227 Hidung tersumbat -.437 0.659 0.646 0.092 4.514 Mata gatal dan berair -.098 0.848 0.907 0.334 2.462 Alergen 0.816 0.120 2.262 0.809 6.331 Merasa alergi -.442 0.404 0.643 0.227 1.816 Tes alergi positif 1.008 0.166 2.739 0.658 11.409 Didiagnosa alergi 0.066 0.945 1.068 0.163 7.018 Riwayat keluarga alergi 0.469 0.374 1.599 0.569 4.492 Variabel tergantung dari penelitian ini adalah OMSK, sedangkan variabel bebas adalah poin SFAR. Dari tabel 5.4, diperoleh empat variabel yang berhubungan bermakna dengan OMSK, yaitu: bersin, paparan alergen, tes alergi positif, dan riwayat keluarga alergi. - Peluang terjadinya OMSK 5 kali lebih besar pada pasien dengan riwayat bersin dibandingkan pada pasien dengan tanpa riwayat bersin - Peluang terjadinya OMSK 2,3 kali lebih besar pada pasien yang kambuh dengan adanya alergen dibandingkan dengan yang tanpa alergen. - Peluang terjadinya OMSK 2,7 kali lebih besar pada pasien yang sudah pernah tes alergi positif dibandingkan dengan pasien yang belum pernah tes alergi positif. - Peluang terjadinya OMSK 1,6 kali lebih besar pada pasien dengan riwayat keluarga alergi dibandingkan pada pasien dengan tanpa riwayat keluarga alergi. Universitas Sumatera Utara 56 Tabel 5.5 Hubungan antara rinitis alergi dengan OMSK B p OR IK 95 Lower Upper Rinitis Alergi 2.208 0.004 9.100 1.998 41.445 Variabel tergantung dari penelitian ini adalah OMSK, sedangkan variabel bebas adalah rinitis alergi. Berdasarkan tabel 5.5, diperoleh hubungan yang bermakna. Peluang terjadinya OMSK 9.1 kali lebih besar pada pasien dengan rinitis alergi dibandingkan dengan pasien tanpa rinitis alergi IK 95: 1.998- 41.445.

5.2 Pembahasan