4.8 Analisa Keseimbangan Air
Perhitungan neraca aiar merupakan salah satu cara dalam upaya untuk mencari salah satu komponen jumlah air dalam suatu sistem, yaitu dengan
diperhitungkannya jumlah air yang keluar dari sistem tersebut dikurangi dengan jumlah air yang keluar dari sistem harus sama dengan tampungan yang tersimpan
dalam sistem tersebut. Yang terpenting dari keseimbangan air adalah bagaimana cara pengatur sejumlah air yang ada dalam tampungan sehingga akan
didapatkannya pengairan yang maksimal. Dalam sistem keseimbangan air, kebutuhan pengemabilan yang dihasilkan untuk pola tanam yang dipakai akan
dibandingkan dengan debit andalan untuk tiap periode dan luas daerah yang biasa diairi.
Dengan persamaan
menggunakan persamaan
water balance yang telah dijelaskan pada halaman, seperti sebagai berikut:
Q
in
– Q
out
= ∆S ……………………………………………………………… 4.3
Untuk mendapatkan gambaran keseimbangan air dalam waktu tertentu perlu dibandingkan nilai debit masuk dan debit keluar, lalu didapatkan jumlah
perubahan air, seperti pada Tabel 4.11
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11 Perhitungan Neraca Air
BULAN DEBIT
ANDALAN NFR NERACA
AIR m3det m3det
m3det JAN I
7.13 4.89
2.25 II
7.61 3.54
4.07 FEB I
8.15 5.14
3.01 II
8.15 2.93
5.23 MAR I
4.83 2.76
2.07 II
11.29 3.63
7.66 APR I
10.71 0.93
9.78 II
10.35 0.59
9.75 MAY
I 7.13 3.55
3.58 II
7.61 5.59
2.02 JUN I
7.61 7.00
0.61 II
7.74 5.34
2.39 JUL I
7.13 4.83
2.30 II
7.61 4.62
2.99 AGT
I 13.10
3.54 9.56
II 8.27
3.02 5.25
SEP I 7.61
1.63 5.98
II 9.47
2.73 6.74
OKT I 7.71
3.70 4.01
II 10.41
4.34 6.07
NOV I 7.61
3.65 3.96
II 7.61
3.91 3.70
DES I 7.13
2.97 4.16
II 7.61
0.30 7.31
Sumber : Tabel Perhitungan
Dari perhitungan nereca air diatas terlihat bahwa debit andalan mampu memenuhi kebutuhan air irigasi. Kesimpulan dari hasil neraca air menunjukkan
ketersedian air mencukupi kebutuhan air untuk daerah Irigasi Panca Arga. Garfik ini menujukkan perbandingan antara debit andalan dengan kebutuhan air pada
alternatif 14 yang telah kita hitung sebelumnya. Debit maksimum dapat terlihat pada Agustus I yaitu 13,10 m
3
dtk dan debit minimum Maret I 4,83 m
3
dtk. Grafik perbandingan ketersedian air dapat dilihat pada Gambar
4.2
Universitas Sumatera Utara
0.00 2.00
4.00 6.00
8.00 10.00
12.00 14.00
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
19 20
21 22
23 24
Gambar 4.2 Grafik Ketersedian Air Dan Kebutuhan Air
Ketersedian Air
kebutuhan Air
Periode Ke
m 3
d e
t
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2 menjelaskan kebutuhan air dengan kondisi hidrologis memenuhi kebutuhan air sesuai dengan luas tanah yang diperkirakan. Terlihat
garis yang menunjukkan ketersedian air biru berada diatas garis kebutuhan air merah. Dapat diartikan juga ketersedian air lebih besar dari kebutuhan air. Untuk
nilai kebutuhan air diambil dari hasil perhitungan analisa kebutuhan air dengan alternatif 14 di mana awal masa tanam dimulai dari Juli II. Sedangkan debit
andalann diambil dari hasil perhitungan debit andalan dengan metode Dr. F. J. Mock Tabel 4.10.
Dari grafik di atas dapat dilihat nilai debit andalan maksimum adalah 13,10 m
3
det dan nilai debit minimum adalah 4,83 m
3
det. Dalam penelitian ini tinjauan daerah irigasi tidak dilakukan dalam satu wilayah sungai, tinjauan neraca
air yang dilakukan adalah tingkat daerah irigasi. Disebabkan diperlukan perhitungan ulang kebutuhan air sesuai dengan variasi jadwal tanam di daerah
irigasi tersebut. Hasil perhitungan ini menghasilkan pola tanam dan jadwal tanam yang dapat dijadikan dasar pola tanam untuk daerah irigasi Panca Arga
khususnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan