Jaminan dalam perjanjian kredit

dalam Buku IV bersama-sama dengans oal pembuktian.Menurut Pasal 1967 maka segala tuntutan hukum, baik yang bersifat kebendaan maupun yang bersifat perseorangan , hapus karena daluwarsa dengan lewatnya waktu 30 tahun,sedangkan siapa yang menunjukan akan adanya daluwarsa itu tidak usah mempertunjukkan suatu atas hak, lagi pula tak dapat dimajukan terhadapnya sesuatu tangkisan yang didasarkan kepada itikadnya yang buruk.

15. Jaminan dalam perjanjian kredit

Jaminan adalah harta kekayaan yang dapat diikat sebagai jaminan guna menjamin kepastian pelunasan hutang jika dikemudian hari debitur tidak melunasi hutangnya dengan jalan menjual jaminan dan mengambil pelunasan dari harta kekayaan yang menjadi jaminan itu. 41 a. Benda yang berwujud dan benda yang tidak berwujud. Menurut Pasal 1131 KUHPerdata, benda-benda yang dapat dijadikan jaminan digolongkan dalam beberapa macam yaitu : b. Benda yang sudah ada dan benda yang masih akan ada. c. Benda yang dapat dibagi dan benda yang tidak dapat dibagi. d. Benda yang dipakai langsung habis dan benda yang dipakai tidak langsung habis. e. Benda yang dapat diperdagangkan dan benda yang tidak dapat diperdagangkan. 41 Sutarno. Op.Cit, hal 94 Universitas Sumatera Utara Penggolongan tersebut harus dijadikan pedoman dalam menempatkan hukum jaminan, faktor jaminan merupakan faktor yang sangat penting bagi kreditur untuk mendapatkan kepastian dilunasinya kredit oleh debitur, adapun jaminan yang ideal diharapkan oleh kreditur, yakni jaminan yang berdaya guna dapat memberikan kepastian kepada pemberi kredit agar mudah dijual atau diuangkan guna menutup dan melunasi kredit debitur. Objek jaminan tetap mempunyai nilai yang tinggi dan untuk itu ada kalanya status, bahwa objek jaminan tetap memberikan hasil yang baik. Subyek dalam perjanjian pengikatan jaminan ialah pihak-pihak yang tersangkut dalam perjanjian pengikatan jaminan yang mencangkup dua pihak yaitu pihak kreditur sebagai penerima jaminan dan debitur sebagai pemberi jaminan. Pemberi jaminan bisa debitur sendiri bisa pihak ketiga bukan debitur sebagai pemilik benda jaminan. Pada dasarnya pihak yang memberi jaminan adalah pihak yang berwenang menjaminkan barang itu yaitu pemilik barang. Orang atau badan hukum yang tidak memiliki barang atau benda secara sah menurut hukum tidak berwenang untuk menjaminkan barang atau benda tersebut. Dengan kata lain yang berhak menjaminkan atas barang atau benda adalah pemilik barang atau benda tersebut.

16. Wanprestasi dan Ganti Kerugian Dalam Perjanjian