Cairan Tubuh LANDASAN TEORI

Seluruh cairan tubuh didistribusikan di antara dua kompartemen utama : cairan ekstraselular dan cairan intraselular. Kemudian cairan ekstraselular dibagi menjadi cairan interstisial dan plasma darah. Pada orang normal dengan berat 70 kilogram, total cairan tubuh rata-ratanya sekitar 60 persen berat badan, atau sekitar 42 liter. Persentase ini dapat berubah, bergantung pada umur, jenis kelamin, dan derajat obesitas Guyton dan Hall, 1997. 1, Kompartemen Cairan Intraselular ICF, intracellular Fluid Kompart emen ini m erupakan dua per t iga dari keseluruhan air dalam t ubuh, at au sekit ar 40 persen dari cairan t ubuh M ur ray, et al., 2003. Cairan int raselular dipisahkan dari cair an ekst raselular oleh membran sel selekt if yang sangat perm eabel t er hadap air, t et api t idak permeabel t erhadap sebagian besar elekt rolit dalam t ubuh. M em bran sel mempert ahankan komposisi cairan di dalam sel agar serupa sepert i yang t erdapat pada berbagai sel t ubuh lainnya. Cairan int raselular hanya mengandung sejumlah kecil ion nat rium dan klorida dan hampir t idak ada ion kalsium. Sebaliknya, cairan ini mengandung sejumlah besar ion kalium dan f osfat dit ambah ion magnesium dan sulfat dalam jumlah sedang. Cairan int raselular juga m engandung prot ein empat kali lebih banyak daripada plasma Guyt on dan Hall, 1997. 2, Cairan Ekst raselular ECF, Ext racellular Fluid Kompart emen ini berisi sepert iga dari keseluruhan air di dalam t ubuh dan didist ribusikan di ant ara plasma sert a kompart em en int erst isial. Cairan ekst raselular berada dalam pergerakan yang t et ap di seluruh t ubuh. Cairan ini dengan cepat dit ranspor masuk ke dalam darah sirkulasi dan selanjut nya bercampur dengan darah dan cairan jar ingan set elah ber dif usi menembus dinding kapiler Guyt on dan Hall, 1997. Cairan ekst raselular m erupakan sist em penghant ar yang mengangkut nut rien sel, oksigen, berbagai macam ion sert a unsur mineral renik dan berbagai molekul pengat ur hormon yang mengkoordinasikan pelbagai fungsi pada sel yang t erpisah jauh M urr ay, et al., 2003. Komposisi cairan ekst raselular t erdiri at as sejumlah besar ion nat rium,klorida, dan ion bikarbonat , dit ambah bahan makanan unt uk sel seper t i oksigen, glukosa, asam lemak, dan asam amino. B. Kerangka Pemikiran Gambar 1. Kerangka Pemikiran C. Hipotesis Hipot esis dalam penelit ian ini adalah t erdapat perbedaan kadar magnesium serum ant ara t ikus put ih Rat t us nor vegicus yang mat i t enggelam di air t aw ar Tenggelam di air t aw ar Tenggelam di air laut Aspirasi cairan ke paru Air t aw ar yang hipot onis menempat i alveoli Air laut yang hipert onis menempat i alveoli Tekanan osmot ik darah di kapiler paru lebih t inggi daripada air t aw ar di alveoli Tekanan osmot ik darah di kapiler paru lebih rendah daripada air laut di alveoli Konsent rasi magnesium darah menurun Konsent rasi magnesium darah meningkat Per bedaan kadar magnesium darah Osmosis cairan dari alveoli ke kapiler paru Osmosis cairan dari kapiler ke alveoli dengan di air laut .

BAB III M ETODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian Jenis penelit ian yang digunakan adalah eksperim ent al laborat orik dengan desain penelit ian eksperim en kuasi post t est only w it h cont r ol design. B. Lokasi Penelitian Penelit ian ini dilaksanakan di Laborat orium Kedokt eran Kehakiman dan M edikolegal Fakult as Kedokt eran Universit as Sebelas M aret Surakart a dan Laborat orium Klinik Budi Sehat . C. Subyek Penelitian Subyek yang digunakan dalam penelit ian ini adalah t ikus put ih Rat t us norvegicus jant an st rain Wist ar, sebanyak 14 ekor . Sampel diperoleh dari UPHP Unit Pengembangan Hew an Per cobaan Universit as Gajah M ada. D. Teknik Sampling Subjek penelit ian dipilih dengan menggunakan convenience sam pling. Pengambilan sampel dilakukan sedemikian rupa sehingga ket erw akilannya dit ent ukan oleh penelit i ber dasarkan per t imbangan Budiart o, 2001. Besar sampel pada penelit ian ini adalah n=14, dengan rincian 6 ekor kelompok kloroform, 3 ekor kelompok air t aw ar, dan 5 ekor kelompok air laut . E. Identifikasi Variabel Variabel dalam penelit ian ini adalah 1. Variabel bebas : jenis air air t aw ar dan air laut 2. Variabel t er gant ung : kadar magnesium serum 3. Variabel perancu : a. Usia t ikus b. Jenis kelamin t ikus c. Berat badan t ikus d. Suhu udara lokasi penelit ian F. Definisi Operasional Variabel 1. Jenis air air t aw ar dan air laut Jenis air memakai skala pengukuran kategorikaldikotomi karena hanya ada 2 jenis air yang dipakai untuk percobaan. Air laut diambil dari pantai Marina Semarang, sedangkan air tawar diambil dari Laboratorium Forensik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tenggelam di air tawar pada penelitian ini adalah submersi di air tawar dalam jangka waktu minimal 4 sampai 5 menit Budiyanto, et al., 1997, sedangkan tenggelam di air laut selama minimal 8 hingga 10 menit Budiyanto, et al., 1997. Pada air laut waktu kematiannya lebih lama dibanding dengan mati di air tawar karena mekanisme kematian pada air laut dengan oedem paru, yang prosesnya lebih lambat daripada mekanisme kematian pada air tawar yang berupa fibrilasi ventrikel.