7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Persepsi 2.1.1. Pengertian Persepsi
Persepsi dapat diartikan sebagai proses diterimanya rangsang melalui pancaindra yang didahului oleh perhatian sehingga individu mampu mengetahui,
mengartikan dan menghayati tentang hal yang diamati, baik yang ada diluar maupun dalam diri individu Sunaryo, 2004
Menurut Najati dalam Bahri 2008, persepsi merupakan fungsi yang penting dalam kehidupan. Dengan persepsi, makhluk hidup dapat mengetahui
sesuatu yang akan mengganggunya sehingga ia pun dapat menjauhinya, juga dapat mengetahui sesuatu yang bermanfaat sehingga ia pun dapat
mengupayakannya.
2.1.2. Macam-Macam Persepsi
Ada dua macam persepsi, yaitu : 1
External Perceptian, yaitu persepsi yang terjadi karena adanya
rangsang yang datang dari luar diri individu 2
Self Perception, yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsang
yang berasal dari dalam diri individu. Dalam hal ini yang menjadi objek adalah dirinya sendiri.
Sunaryo, 2004
Universitas Sumatera Utara
8
2.1.3. Proses Terjadinya Persepsi
Persepsi melewati tiga proses yaitu : a.
Proses fisik kealaman – objek – stimulus – reseptor atau alat indra.
b. Proses fisiologis
– stimulus – saraf sensoris – otak. c.
Proses psikologis – proses dalam otak sehingga individu menyadari
stimulus yang diterima. Jadi, syarat untuk mengadakan persepsi perlu ada proses fisik, fisologis dan
psikologis. Secara bagan dapat digambarkan sebagai berikut :
Sunaryo, 2004 Skema 2.1. Proses terjadinya persepsi
Objek Stimulus
Reseptor
Saraf sensorik Otak
Saraf Motorik
Persepsi
Universitas Sumatera Utara
9
2.1.4. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi
Sementara itu menurut Sarwono dalam Bahri 2008, faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang adalah sebagai berikut:
a. Perhatian. Biasanya kita tidak menangkap seluruh rangsang yang ada di
sekitar kita sekaligus, tetapi kita memfokuskan perhatian kita pada satu dua obyek saja.
b. Set. Set adalah harapan seseorang akan rangsang yang akan timbul.
c. Kebutuhan. Kebutuhan-kebutuhan sesaat maupun yang menetap pada diri
seseorang, akan mempengaruhi persepsi orang tersebut. Dengan demikian, kebutuhan-kebutuhan yang berbeda, akan menyebabkan pula perbedaan
persepsi. d.
Sistem Nilai. Sistem nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat berpengaruh pula terhadap persepsi.
e. Ciri Kepribadian. Ciri kepribadian akan mempengaruhi pula persepsi.
f. Gangguan Kejiwaan. Gangguan kejiwaan dapat menimbulkan kesalahan
persepsi yang disebut halusinasi. Berbeda dari ilusi, halusinasi bersifat individual, jadi hanya dialami oleh penderita yang bersangkutan saja.
2.2. Keluarga 2.2.1. Pengertian Keluarga