Keadaan Geografis Desa Penelitian .1 Keadaan Alam Kesimpulan Saran

xxxvii

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4.1 Keadaan Geografis Desa Penelitian 4.1.1 Keadaan Alam Penelitian ini dilakukan di Desa Kuta Rayat. Desa Kuta Rayat merupakan salah satu desa di Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo yang letak geografisnya berada diatas permukaan laut 1368 m dengan temperatur 16 °C – 17 °C. Adapun Desa Kuta Rayat berbatasan dengan : 1. Sebelah Utara berbatasan dengan hutan negara 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sigarang-Garang 3. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Kebayaken Kutambelin 4. Sebalah Barat berbatasan dengan Desa Kuta Gugung 4.2 Keadaan Demografis Desa Penelitian 4.2.1 Luas dan Wilayah Penggunaan Lahan Luas wilayah Desa Kuta Rayat Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo adalah 1421 Ha dengan jarak ibu kota kecamatan ke kantor kepala desa 6,50 km. Luas ini digunakan penduduk dalam berbagai fungsi seperti pertanian sawah, pemukiman, hutan rakyat, tempat ibadah dan lain sebagainya. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut. Universitas Sumatera Utara xxxviii Tabel 4.1 Penggunaan Wilayah Lahan Pertanian Sumber : Kantor Kepala Desa Kuta Rayat, 2014 Tabel 4.2 Pengguinaan Wilayah Lahan Bukan Sawah No Penggunaan Lahan Luas Ha 1.2 Lahan Bukan Sawah A TegalKebun 16 B LadangHuma 730 C Perkebunan - D Ditanami Pohon Hutan Rakyat 12 E Tambak - F KolamTebatEmpang 4 G Padang Pengembalaan Rumput - H Sementra Tidak Diusahakan 23 I Lainya Perkarangan Ditanami Tanaman Pertanian 2 Jumlah Lahan Bukan Sawah 787 Sumber : Kantor Kepala Desa Kuta Rayat 2014 No Penggunaan Lahan Realisasi Dalam Satu Tahun Jumlah Ha Ditanami Padi Tidak Ditanami Padi Sementara Tidak Diusahakan Tiga Kali Dua Kali Satu Kali 1 Lahan Pertanian - - - - - - 1.1 Lahan Sawah - - - - - - A Irigasi Teknis - - - - - - B Irigasi Setengah Teknis - - - - - - C Irigasi Sederhana - - - - - - D Irigasi DesaNon PU - - - 39 40 79 E Tadah Hujan - - - - - - F Pasang Surut - - - - - - G Lebak - - - - - - H Lainnya - - - - - - Jumlah Lahan Sawah - - - 39 40 79 Universitas Sumatera Utara xxxix Tabel 4.3 Penggunaan Wilayah Lahan Bukan Pertanian No Lahan Bukan Pertanian Luas Ha A Rumah, Bangunan dan Halaman Sekitarnya 18 B Hutan Negara - C Rawa – rawa Tidak Ditanami 25 D Lainnya Jalan,sungai,danau,lahan,tandus, dan lain – lain 512 Jumlah Lahan Bukan Pertanian 555 Sumber : Kantor Kepala Desa Kuta Rayat, 2014 Berdasarkan tabel diatas maka dapat diketahui bahwa luas seluruh wilayah Desa Kuta Rayat Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo dapat dihitung sebagai berikut : Total Luas Wilayah = Jumlah Luas Sawah + Jumlah Lahan Pertanian Bukan Sawah + Jumlah Bukan Pertanian Total Luas Wilayah = 79 Ha + 787 Ha + 555 Ha = 1421 Ha 4.3 Keadaan Penduduk Desa Penelitian 4.3.1 Jumlah Kepala Keluarga dan Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Desa Kuta Rayat ditempati penduduk dengan jumlah 2.317 jiwa, terdiri atas 666 kepala keluarga dan 309 petani kentang, dimana jenis kelamin yang mendominasi di desa ini adalah laki – laki yaitu sebanyak 1.187 jiwa laki – laki atau sebear 51,2 dan sebanyak 1.130 perempuan atau sebesar 48,8 . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini : Tabel 4.4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase 1 Laki – Laki 1.187 51,2 2 Perempuan 1.130 48,8 Jumlah 2.317 100 Sumber : Kantor Kepala Desa Kuta Rayat, 2014 Universitas Sumatera Utara xl

4.3.2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama

Sebagai gambaran umum jenis agama yang di anut oleh masyarakat Desa Kuta Rayat Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo dapat dilihat dari tabel di bawah ini : Tabel 4.5 Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama No Jenis Agama Frekuensi Persentase 1 Islam 1.561 67,4 2 Kristen Prosestan 598 25,8 3 Kristen Katolik 158 6,8 Jumlah 2.317 100 Sumber : Kantor Kepala Desa Kuta Rayat, 2014 Ditinjau dari sudut keagamaan, maka dapat diketahui bahwa masyarakat Desa Kuta Rayat mayoritas menganut agama Islam yaitu 67,4 , pemeluk agama lainntya yaitu Kristen Protestan sebanyak 25,8 , Kristen Katolik sebanyak 6,8 . Kendatipun penduduk yang beragama Islam di desa tersebut tergolong mayoritas, sama sekali tidak mempengaruhi kerukunan antar umat beragama dalam kehidupan masyarakat di Desa Kuta Rayat. 4.4 Sarana Dan Prasarana Desa Penelitian 4.4.1 Sarana Rumah Ibadah Berikut ini adalah sarana rumah ibadah yang terdapat di Desa Kuta Rayat. Tabel 4.6 Sarana Rumah Ibadah Desa Kuta Rayat No Rumah Ibadah Jumlah Unit 1 Mesjid 2 2 Gereja 1 Jumlah 3 Sumber : Kantor Kepala Desa Kuta Rayat, 2014 Karena agama mayoritas dari masyarakat Desa Kuta Rayat adalah agama Islam, maka sarana peribadahan yang paling banyak adalah mesjid. Kendatipun penduduk yang beragama Kristen di desa tersebut tergolong sedikit, sama sekali Universitas Sumatera Utara xli tidak mempengaruhi kerukuna antar agama dalam kehidupan masyarakat di Desa Kuta Rayat.

4.4.2 Sarana Kesehatan

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan, serta informasi – informasi yang berhubungan dengan kesehatan tersedia sarana kesehatan seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.7 Sarana Kesehatan Desa Kuta Rayat No Sarana Kesehatan Jumlah Unit 1 Pukesmas 2 2 Praktek Swasta bidan, dokter, perawat 1 Jumlah 3 Sumber : Kantor Kepala Desa Kuta Rayat, 2014

4.4.3 Sarana Air Bersih

Beberapa sarana umum yang terdapat di Desa Kuta Rayat antara lain sarana air bersih, yang berasal dari mata air dan sumur bor yang digunakan oleh masyarakat untuk kebutuhan sehari – hari, seperti yang terlihat dalam tael berikut. Tabel 4.3 Saran Air Bersih Desa Kuta Rayat No Sumber Air Bersih Jumlah Unit 1 Mata Air 5 2 Sumur Bor 119 Jumlah 124 Sumber : Kantor Kepala Desa Kuta Rayat, 2014 Di Desa Kuta Rayat terdapat banyak sumur bor yang sebagian besar dipergunakan oleh masyarakat desa tiap rumah tangga. Hanya ada lima unit mata air yang disalurkan menjadi tempat pemandian umum di tengah – tengah Desa tersebut. Hal ini menjelaskan bahwa di desa ini sudah memiliki air yang berlimpah sehingga kebutuhan akan air bersih senantiasa terpenuhi. Universitas Sumatera Utara xlii

4.4.4 Sarana Pendidikan di Desa Kuta Rayat

Sarana pendidikan juga terdapat di Desa .Kuta Rayat dimana dapat dilihat dibawah ini Tabel 4.8 Sarana Pendidikan di Desa Kuta Rayat No Jenis Pendidikan Frekuensi 1 TK 1 2 PAUD 1 3 SD 1 Jumlah 3 Sumber : Kantor Kepala Desa Kuta Rayat, 2014 Sarana pendidikan merupakan tempat bagi anak – anak didik untuk memperoleh pendidikan. Pendidikan merupakan jalan utama untuk mencerdaskan anak – anak bangsa. Kelengkapan dan memadainya sarana pendidikan dapat mempengaruhi nilai pendidikan suatu tempat. Dari tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa sarana pendidikan yang tersedia di Desa Kuta Rayat hanya ada beberapa macam yaitu sekolah yang terdiri dari bangunan TK, PAUD, dan SD.

4.4.5 Sarana Jalan Desa Penelitian

Adapun pembagian sarana jalan dimana jalan sudah diaspal dan lain sebagainya yakni : 1. Jumlah panjang jalan yang diaspal adalah 11 km. 2. Jumlah panjang jalan diperkeras adalah 8 km. 3. Jumlah jalan tanah adalah 15 km. 4. Jumlah jalan setapak adalah 2 km. Universitas Sumatera Utara xliii BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini peneliti akan menganalisis data-data yang diperoleh melalui kuesioner yang telah diisi oleh responden dan hasil wawancara dengan sekretaris desa dan ketua gapoktan Kuta Rayat Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo, dari hasil penyebaran kuesioner atau daftar pertanyaan kepada 30 responden yang mewakili 666 Kepala Keluarga dan terdiri dari 309 petani kentang di Desa Kuta Rayat Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo. 5.1. Perkembangan Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Kentang Sebelum dan Sesudah erupsi Gunung Sinabung di Desa Kuta Rayat Perkembangan luas panen, produksi, dan produktivitas kentang sebelum dan sesudah erupsi Gunung Sinabung di daerah penelitian mengalami perubahan. Luas panen, produktivitas, produksi kentang tersebut mengalami fluktuasi dari tahun 2012 sampai 2014. Naik turunnya produksi kentang di Desa Kuta Rayat dikarenakan akibat dampak erupsi Gunung Sinabung masih terjadi. Perubahan produksi kentang dapat dilihat pada tabel 5.1. Tabel 5.1.1 Perkembangan Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Kentang Sebelum dan Sesudah erupsi Gunung Sinabung di Desa Kuta Rayat Tahun Perkembangan sebelum dan sesudah Luas Panen Ha Produksi Ton Produktivitas TonHa 2012 134 1,742 13,00 2013 72 1,044 14,50 2014 28 350 12,50 Sumber : Kantor Kepala Desa Kuta Rayat, 2014 Dari tabel 5.1.1 diketahui bahwa luas panen kentang pada tahun 2012 adalah 134 Ha dengan produksi 1.724 Ton dan produktivitas 13.00 TonHa. Pada saat erupsi Universitas Sumatera Utara xliv pada tahun 2013 tahun erupsi langsung terjadi penurunan luas panen yaitu 72 Ha dengan hasil produksi 1.044 Ton dengan produktivitas 14.50 TonHa. Sesudah erupsi di tahun 2014 juga terjadi penurunan luas panen 28 Ha dengan hasil produksi 350 Ton dan produktivitas 12.50 TonHa. 5.2. Dampak erupsi Gunung Sinabung terhadap produksi, produktivitas, biaya, harga, penerimaan dan pendapatan usahatani kentang di Desa Kuta Rayat Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara dengan petani maka, dampak erupsi Gunung Sinabung terhadap produksi, produktivitas, biaya, harga, penerimaan dan pendapatan usahatani kentang di Desa Kuta Rayat dapat diketahui dari hasil analisis data dibawah ini:

5.2.1 Dampak erupsi terhadap produksi kentang di Desa Kuta Rayat

Dari hasil analisis dampak erupsi Gunung Sinabung terhadap produksi kentang di Desa Kuta Rayat dengan menggunakan SPSS uji beda rata – rata. Dapat dilihat pada tabel 5.2.1 yaitu : Tabel 5.2.1.a Perbedaan Jumlah Produksi Usahatani Kentang Sebelum dan Sesudah Erupsi Gunung Sinabung No Keterangan Luas Lahan Produksi Ha TonPetani 1 Sebelum Erupsi 13,7 190,00 2 Sesudah Erupsi 9,95 135,55 Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 14 dan 15 Dari pengolahan data primer diperoleh jumlah produksi petani kentang sebelum erupsi Gunung Sinabung adalah 190,00 Ton dengan luas lahan sebesar 13,7 Ha dan jumlah produksi yang diperoleh petani kentang sesudah erupsi Gunung Sinabung adalah 135,55 Ton dengan luas lahan sebesar 9,95 Ha. Artinya produksi Universitas Sumatera Utara xlv usahatani kentang sesudah erupsi Gunung Sinabung mengalami penurunan daripada produksi usahatani kentang sebelum erupsi Gunung Sinabung. Tabel 5.2.1.b Hasil analisis dampak erupsi Gunung Sinabung terhadap produksi kentang di Desa Kuta Rayat Paired Samples Test Paired Differences T df Sig. 2- tailed Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 produksi_sebelum_er upsi - produksi_sesudah_er upsi 1816.66667 980.88044 179.08345 1450.39989 2182.93344 10.144 29 .000 Paired Samples Test Paired Differences T df Sig. 2- tailed Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 produksi_sebelum_er upsi - produksi_sesudah_er upsi 1816.66667 980.88044 179.08345 1450.39989 2182.93344 10.144 29 .000 Dari tabel 5.2.1 diperoleh nilai t sebesar 10.144 dengan sig 2-tailed sebesar 0.000 atau lebih kecil dari 0.05 maka H0 : ditolak dan H1 : diterima. Sehingga disimpulkan ada perbedaan nyata dan signifikan produksi usahatani kentang di Desa Kuta Rayat sebelum dan sesudah erupsi Gunung Sinabung.

5.2.2 Dampak erupsi terhadap produktivitas kentang di Desa Kuta Rayat

Dari hasil analisis dampak erupsi Gunung Sinabung terhadap produktivitas kentang di Desa Kuta Rayat dengan menggunakan SPSS uji beda rata – rata. Dapat dilihat pada tabel 5.2.2 yaitu : Universitas Sumatera Utara xlvi Tabel.5.2.2.a Perbedaan Rata – Rata Produktivitas Usahatani Kentang Sebelum dan Sesudah Erupsi Gunung Sinabung No Keterangan Luas Lahan Ha Produktivitas TonHa 1 Sebelum Erupsi 0.46 13.724 2 Sesudah Erupsi 0.33 13.47 Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 16 dan 17 Dari pengolahan data primer diperoleh rata - rata produktivitas petani kentang sebelum erupsi Gunung Sinabung adalah 13.724 TonHa dengan luas lahan rata – rata 0.46 Ha dan rata – rata produktivitas petani kentang sesudah erupsi Gunung Sinabung adalah 13.47 TonHa dengan luas lahan rata – rata 0.33 Ha. Artinya produktivitas usahatani kentang sesudah erupsi Gunung Sinabung mengalami penurunan dari pada produktivitas usahatani kentang sebelum erupsi Gunung Sinabung. Tabel 5.2.2.b Hasil analisis dampak erupsi Gunung Sinabung terhadap produktivitas kentang di Desa Kuta Rayat Paired Samples Test Paired Differences T df Sig. 2- tailed Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 produktivitas_sebel um_erupsi - produksivitas_sesud ah_erupsi .25400 1.20584 .22015 -.19627 .70427 1.154 29 .258 Dari tabel 5.2.2 diperoleh nilai t sebesar 1.154 dengan sig 2-tailed sebesar 0.258 atau lebih besar dari 0.05 maka H0 : diterima dan H1 : ditolak. Sehingga disimpulkan tidak ada perbedaan nyata dan signifikan produktivitas kentang di Desa Kuta Rayat sebelum dan sesudah erupsi Gunung Sinabung. Universitas Sumatera Utara xlvii

5.2.3 Dampak erupsi terhadap harga kentang di Desa Kuta Rayat

Dari hasil analisis dampak erupsi Gunung Sinabung terhadap harga kentang di Desa Kuta Rayat dengan menggunakan SPSS uji beda rata – rata. Dapat dilihat pada tabel 5.2.3 yaitu : Tabel 5.2.3.a Perbedaan rata – rata harga kentang sebelum dan sesudah erupsi Gunung Sinabung No Keterangan Harga RpKg 1 Sebelum Erupsi 5.310.00 2 Sesudah Erupsi 3.833.33 Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 14 dan 15 Dari pengolahan data primer diperoleh rata – rata harga kentang sebelum erupsi Gunung Sinabung adalah Rp 5.310.00 dan rata – rata harga kentang sesudah erupsi Gunung Sinabung adalah Rp 3.833.33. Artinya harga kentang sesudah erupsi Gunung Sinabung mengalami penurunan dari pada harga kentang sebelum Erupsi Gunung Sinabung. Tabel 5.2.3.b Hasil analisis dampak erupsi Gunung Sinabung terhadap harga kentang di Desa Kuta Rayat Paired Samples Test Paired Differences t df Sig. 2- taile d Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 harga_sebelum _erupsi - harga_sesudah _erupsi 1476.66667 658.46390 120.21851 1230.79220 1722.54113 12.283 29 .000 Dari tabel 5.2.3 diperoleh nilai t sebesar 12.283 dengan sig 2-tailed sebesar 0.000 atau lebih kecil dari 0.05 maka H0 : ditolak dan H1 : diterima. Sehingga Universitas Sumatera Utara xlviii disimpulkan ada perbedaan nyata dan signifikan harga kentang di Desa Kuta Rayat sebelum dan sesudah erupsi Gunung Sinabung.

5.2.4 Dampak erupsi terhadap biaya kentang di Desa Kuta Rayat

Dari hasil analisis dampak erupsi Gunung Sinabung terhadap biaya kentang di Desa Kuta Rayat dengan menggunakan SPSS uji beda rata – rata. Dapat dilihat pada tabel 5.2.4 yaitu : Tabel 5.2.4.a Perbedaan Rata – Rata erupsi Gunung Sinabung terhadap biaya produksi usahatani kentang di Desa Kuta Rayat No Keterangan Biaya Produksi RpPetaniTahun 1 Sebelum Erupsi 17.529.867 2 Sesudah Erupsi 10.570.900 Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 12 dan 13 Dari pengolahan data primer diperoleh rata – rata biaya produksi kentang sebelum erupsi Gunung Sinabung adalah Rp 17.529.867 dan rata – rata biaya produksi kentang sesudah erupsi Gunung Sinabung adalah Rp 10.570.900. Artinya biaya produksi kentang sesudah erupsi Gunung Sinabung menurun dari pada biaya produksi kentang sebelum erupsi Gunung Sinabung. Tabel 5.2.4.b Hasil analisis dampak erupsi Gunung Sinabung terhadap biaya produksi kentang di Desa Kuta Rayat Paired Samples Test Paired Differences t df Sig. 2- tailed Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 biaya_sebelum_er upsi - biaya_sesudah_eru psi 6.95897E6 2.45731E6 4.48642E5 6.04139E6 7.87654E6 15.511 29 .000 Universitas Sumatera Utara xlix Dari tabel 5.2.4 diperoleh nilai t sebesar 15.511 dengan sig 2-tailed sebesar 0.000 atau lebih kecil dari 0.05 maka H0 : ditolak dan H1 : diterima. Sehingga disimpulkan ada perbedaan nyata dan signifikan biaya usahatani kentang di Desa Kuta Rayat sebelum dan sesudah erupsi Gunung Sinabung.

5.2.5 Dampak erupsi terhadap penerimaan kentang di Desa Kuta Rayat

Dari hasil analisis dampak erupsi Gunung Sinabung terhadap penerimaan kentang di Desa Kuta Rayat dengan menggunakan SPSS uji beda rata – rata. Dapat dilihat pada tabel 5.2.6 yaitu : Tabel. 5.2.5.a Perbedaan Rata – Rata Penerimaan Usahatani Kentang Sebelum dan Sesudah Erupsi Gunung Sinabung No Keterangan Penerimaan RpPetaniTahun 1 Sebelum Erupsi 33.660.000 2 Sesudah Erupsi 17.650.667 Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 14 dan 15 Dari pengolahan data primer di peroleh rata – rata penerimaan petani kentang sebelum erupsi Gunung Sinabung adalah Rp 33.660.000 per tahun dan rata – rata penerimaan sesudah erupsi Gunung Sinabung adalah 17.650.667 per tahun. Artinya penerimaan petani kentang sesudah erupsi Gunung Sinabung menurun dari pada penerimaan petani kentang sebelum erupsi Gunung Sinabung. Universitas Sumatera Utara l Tabel 5.2.5.b Hasil analisis dampak erupsi Gunung Sinabung terhadap penerimaan kentang di Desa Kuta Rayat Paired Samples Test Paired Differences t df Sig. 2- taile d Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 penerimaan_sebe lum_erupsi - penerimaan_sesu dah_erupsi 1.60093E7 6.86838E6 1.25399E6 1.34446E7 1.85740E7 12.767 29 .000 Dari tabel 5.2.6 diperoleh nilai t sebesar 12.767 dengan sig 2-tailed sebesar 0.000 atau lebih kecil dari 0.05 maka H0 : ditolak dan H1 : diterima. Sehingga disimpulkan ada perbedaan nyata dan signifikan penerimaan usahatani kentang di Desa Kuta Rayat sebelum dan sesudah erupsi Gunung Sinabung.

5.2.6 Dampak erupsi terhadap pendapatan kentang di Desa Kuta Rayat

Dari hasil analisis dampak erupsi Gunung Sinabung terhadap pendapatan kentang di Desa Kuta Rayat dengan menggunakan SPSS uji beda rata – rata. Dapat dilihat pada tabel 5.2.5 yaitu : Tabel 5.2.6.a Perbedaan Rataan Pendapatan Usahatani Kentang Sebelum dan Sesudah Erupsi Gunung Sinabung No Keterangan Pendapatan RpPetaniTahun 1 Sebelum Erupsi 18.378.466 2 Sesudah Erupsi 7.079.767 Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 18 dan 19 Dari pengolahan data primer diperoleh reta – rata pendapatan yang diterima petani kentang sebelum erupsi Gunung Sinabung adalah Rp 18.378.466 per tahun dan rata – rata pendapatan petani kentang sesudah erupsi Gunung Sinabung adalah Rp Universitas Sumatera Utara li 7.079.767 per tahun. Artinya pendapatan petani kentang sesudah Erupsi Gunung Sinabung menurun daripada pendapatan petani sebelum erupsi Gunung Sinabung. Tabel 5.2.6.b Hasil analisis dampak erupsi Gunung Sinabung terhadap pendapatan kentang di Desa Kuta Rayat Dari tabel 5.2.5.b diperoleh nilai t sebesar 9.658 dengan sig 2-tailed sebesar 0.000 atau lebih kecil dari 0.05 maka H0 : ditolak dan H1 : diterima. Sehingga disimpulkan ada perbedaan nyata dan signifikan pendapatan usahatani kentang di Desa Kuta Rayat sebelum dan sesudah erupsi Gunung Sinabung. Paired Samples Test Paired Differences t df Sig. 2- tailed Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 pendapatan_sebelum _erupsi - pendapatan_sesudah_ erupsi 1.12987E7 6.40747E6 1.16984E6 8.90611E6 1.36913E7 9.658 29 .000 Universitas Sumatera Utara lii BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan baik melalui wawancara maupun melalui kuisioner yang telah di analisis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Luas panen kentang di Desa Kuta Rayat sesudah erupsi Gunung Sinabung mengalami penurun yaitu dari 134 Ha menjadi 28 Ha, produksi kentang mengalami penurunan yaitu dari 1.724 Ton menjadi 350 Ton, kemudian produktivitas kentang juga mengalami penurunan yaitu 13.00 TonHa menjadi 12.50 TonHa. Penurunan yang terjadi disebabkan dampak erupsi Gunnung Sinabung.

2. Erupsi Gunung Sinabung memiliki dampak yang signifikan yaitu terjadi

penurunan terhadap produksi, biaya, harga, penerimaan, dan pendapatan usahatani kentang sesudah erupsi Gunung Sinabung, maka H0 : ditolak dan H1 : diterima sedangkan untuk produktivitas usahatani kentang tidak mengalami dampak yang signifikan maka H0 : diterima dan H1 : ditolak.

6.2 Saran

Berdasarkan dari kesimpulan penelitian maka dirumuskan saran-saran sebagai berikut: 1. Kepada petani Kentang Diharapkan petani kentang membangun rasa kebersamaan dalam mengatasi musibah dari letusan erupsi Gunung Sinabung dan memamfaatkan teknologi Universitas Sumatera Utara liii informasi dan secara intensif melakukan perawatan tanaman baik itu penglohan lahan, pemupukan penyiraman serta penyemprotan agar produktivitas dan pendapatan dapat meningkat.

2. Kepada pemerintah

Diharapkan lebih meningkatkan pelaksanaan bentuk program yang sebelumnya dilaksanakan dan terus berkesinambungan dan lebih berperan aktif lagi untuk membantu petani dalam kondisi yang saat ini di Desa Kuta Rayat yang mengalami perubahan yang menurun akibat dampak erupsi Gunung Sinabung agar memberikan perhatian terhadap kebutuhan petani serta masalah – masalah yang dihadapi petani kentang dengan memperdayakan penyuluh pertanian dan membantu petani dengan penyedian sarana produksi, terkhusus bagi petani yang terkena dampak erupsi Gunung Sinabung dengan tujuan agar kegiatan usahatani di desa dapat kembali berlangsung seperti semula disaat sebelum erupsi Gunung Sinabung.

3. Kepada Penelitian Selanjutnya

Diharapkan untuk mengadakan penelitian lanjutan mengenai erupsi Gunung Sinabung dengan komoditi yang berbeda. Universitas Sumatera Utara xi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tanaman Kentang