Inflasi Nilai Tukar Uji Koefisien Determinasi Uji R

78 Berdasarkan hasil pengolahan SPSS, diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.11 Hasil Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 8.641 7.658 1.128 .263 LnIf -.184 .221 -.119 -.832 .408 LnNt 2.258 .860 .374 2.624 .010 a. Dependent Variable: LnPk Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Berdasarkan Tabel 4.11 diatas dapat disimpulkan bahwa:

1. Inflasi

Inflasi secara parsial berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap jumlah kredit yang disalurkan selama periode 2010 – 2014. Hal ini dapat dilihat dari nilai t hasil dan nilai signifikansi dari pengolahan data diatas Sig. 0,408 α 0,05dan t hitung -0,832 t tabel 2,16037, maka H diterima dan H a ditolak. Artinya inflasi tidak berpengaruh terhadap jumlah kredit yang disalurkan.

2. Nilai Tukar

Nilai tukar secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah kredit yang disalurkan selama periode 2010 – 2014. Hal ini dapat dilihat dari nilai t hasil dan nilai signifikansi dari pengolahan data diatas Sig. 0,010 α 0,05dan t hitung 2,624 t tabel 2,16037, maka H ditolak dan H a diterima. Artinya nilai tukar berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap jumlah kredit yang disalurkan. Universitas Sumatera Utara 79

3. Uji Koefisien Determinasi Uji R

2 Pengukuran besarnya koefisien dari uji regresi dapat dilihat melalui nilai koefisien determinasi multiple R 2 koefisien determinasi mengukur proporsi dari variabel yang dapat dijelaskan oleh variabel independen. Apabila nilai R 2 suatu regresi mendekati satu, maka semakin baik regresi tersebut dan semakin mendekati nol, maka variabel independen secara keseluruhan secara keseluruhan tidak bisa menjelaskan variabel dependen.Adjusted R Square ini digunakan untuk melihat berapa besar pengaruh faktor-faktor yang ditimbulkan oleh variabel- variabel independen terhadap variabel dependen. Tabel 4.12 Hasil Analisis Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .311 a .096 .073 .64382 a. Predictors: Constant, LnNt, LnIf b. Dependent Variable: LnPk Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Tabel 4.12 menunjukkan bahwa pada model terlihat nilai Adjusted R Square adalah 0,073 yang berarti bahwa variabel-variabel penelitian, yaitu Inflasi dan Nilai Tukar mampu menjelaskanJumlah Kredit yang Disalurkan sebesar 7,3 dan sisanya sebesar 92,7 dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak disebutkan di dalam penelitian. Hal ini disebabkan oleh angka inflasi yang masih bersifat rendah dan terkendali sehingga jumlah kredit yang disalurkan tetap meningkat karena masyarakat masih memiliki kemampuan daya beli dalam pemenuhan kebutuhan dasar yang tinggi. Universitas Sumatera Utara 80 Variabel lain yang memiliki kemungkinan untuk mempengaruhi jumlah kredit yang disalurkan adalah krisis ekonomi, yaitu kondisi di mana pertumbuhan perekonomian mengalami perlambatan atau krisis. Kondisi tersebut menyebabkan kebutuhan akan modal untuk mengembangkan usaha menjadi meningkat. Salah satu cara untuk mendapatkan modal adalah dengan melakukan peminjaman dana kepada bank, yaitu berupa kredit.

4.2.5 Pembahasan

Tujuan yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara simultan dan parsialpengaruh inflasi X 1 dan nilai tukar X 2 terhadap jumlah kredit yang disalurkan Y. Hasil penelitian diperoleh bahwa secara simultan inflasi dan nilai tukar berpengaruh signifikan terhadap jumlah kredit yang disalurkan. Hasil penelitian secara parsial yaitu bahwainflasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap jumlah kredit yang disalurkan selama periode 2010 – 2014 sedangkan nilai tukar berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah kredit yang disalurkan selama periode 2010 – 2014. Berikut ini diuraikan pembahasan mengenai pengaruh dari kedua variabel independen tersebut terhadap jumlah kredit yang disalurkan perbankan konvensional di kota Medan periode 2010 – 2014.

1. Pengaruh Inflasi terhadap Jumlah Kredit yang Disalurkan