Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Sejarah Singkat PT. Sriwijaya Air

commit to user

B. Perumusan Masalah

Beberapa pokok masalah yang dapat diuraikan dari latar belakang masalah agar penulisan dapat focus tentang penelitian yang dilakukan dan untuk menjadi acuan penulisan. Pokok masalah tersebut adalah: 1. Mengapa sistem elektronik gabriel digunakan oleh PT. Sriwijaya Air Distrik Solo ? 2. Bagaimana pelayanan reservation yang ada di PT. Sriwijaya Air Distrik Solo ? 3. Bagaimana manajemen pengelolaan penggunaan sistem dalam reservation dan ticketing yang dilakukan di PT. Sriwijaya Distrik Solo?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai penelitian yang dilakukan pasti mempunyai tujuan yang yang akan dicapai dan untuk memperjelas dalam penelitian yang dilakukan. Tujuan penelitian ini diantaranya : 1. Untuk mengetahui alasan pemakaian sistem Gabriel yang ada di PT. Sriwijaya Air. 2. Untuk mengetahui usaha pelayanan reservation yang ada di PT. Sriwijaya Air Distrik Solo. 3. Untuk memahami pengelolaan penggunaan sistem dalam reservation dan ticketing yang dilakukan di PT. Sriwijaya Distrik Solo. commit to user

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan ini diharapkan adanya manfaat yang diperoleh antara lain : 1. Memberi gambaran yang jelas tentang perkembangan sistem yang ada dalam dunia penerbangan. 2. Menambah wawasan mengenai reservasi khususnya PT. Sriwijaya Air Distrik Solo. 3. Sebagai bahan untuk melakukan penelaahan dalam mencari jalan keluar yang dapat digunakan untuk perbaikan keadaan sistem dimasa mendatang.

E. Kajian Pustaka

1. Definisi Pariwisata

Pariwisata dewasa ini dalam buku “Pengantar Ilmu Pariwisata”, adalah sebuah mega bisnis. Sesungguhnya pariwisata telah dimulai sejak dimulainya peradaban manusia itu sendiri, yang ditandai oleh adanya pergerakan manusia yang melakukan ziarah atau perjalanan agama lainnya. Namun demikian tonggak-tonggak sejarah dalam pariwisata sebagai fenomena modern dapat ditelusuri dari perjalanan Marcopolo 1254-1324 yang menjelajahi Eropa, sampai ke Tiongkok, untuk kemudian kembali ke Venesia, yang kemudian disusul perjalanan. Pangeran Henry 1394-1460, Christopher Colombus 1451-1506 , dan Vasco da Gama akhir abad XV . Pariwisata baru berkembang pada awal commit to user abad ke-19, dan sebagai industri internasional, pariwisata dimulai tahun 1869. Istilah tour atau perjalanan telah menjadi perbendaharaan kata dalam Bahasa Inggris sejak beraban-abad lalu, yang artinya adalah perjalanan ke suatu tempat yang mana orang tersebut akan kembali ke titik awal dari mana dia berangkat. Beberapa bentuk perjalanan untuk tujuan yang menyenangkan diartikan sebagai tour. Hal ini sedikit berbeda dengan istilah travel yang berasal dari kata travail yang berarti “sulit, menyiksa, menyakitkan”. Memang, sebelum munculnya alat transportasi modern seperti sekarang ini, perjalanan ke tempat yang jauh umumnya sangat menyiksa, sulit, dan mnyakitkan. I Gde Pitana, M.Sc dan I Ketut Surya Diarta, 2009 : 32

2. Definisi Manajemen Transportasi

Manajemen merupakan suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untu mencapai tujuan yang telah ditetapkan Transportasi merupakan pemindahan barang dan manusia dari tempat asal dari mana kegiatan pengangkutan dimulai ke tempat tujuan kemana kegiatan pengangkutan diakhiri. Transportasi bukanlah tujuan, melainkan sarana untuk mencapai tujuan yang berusaha mengatasi kesenjangan jarak dan waktu. Jasa transportasi merupakan salah satu faktor masukan input dari kegiatan produksi, perdagangan, pertanian, commit to user dan kegiatan ekonomi lainnya. Manusia sangat membutuhkan transportasi karena untuk memenuhi kebutuhan hidup yang sangat beraneka ragam yang umumnya berkaitan dengan produksi barang dan jasa. Selain itu manfaat transportasi dapat dilihat dari berbagai segi kehidupan masyarakat, yakni manfaat ekonomi, manfaat sosial, manfaat politis, dan manfaat kewilayahan. Kemudahan yang dapat diperoleh karena transportasi bagi manusia adalah mudahnya mengatasi jarak anatara sumber daya manusia dengan sumber daya alam atau barang produksi yang dibutuhkan manusia yang terletak pada masing-masing geografi. Karena begitu pentingnya transportasi bagi kehidupan manusia, maka perlu dilakukan pengelolaan atau manajemen transportasi yang baik.

3. Definisi Pesawat Udara

Suatu maskapai penerbangan yang dimiliki oleh swasta maupun pemerintah yang bergerak dalam bidang pelayanan kargo dan penjualan tiket. Penjualan tiket ini dilakukan dengan cara langsung, melalui internet, maupun melalui perantara travel agen atau biro perjalanan wisata Team trainer PT. Sriwijaya Air 2010:11. Menurut Undang-Undang Penerbangan tahun 2009 menyebutkan juga bahwa setiap badan hokum Indonesia yang melakukan kegiatan produksi danatau perakitan pesawat terbang. Mesin pesawat terbang, danatau baling-baling pesawat terbang wajib memiliki sertifikat produksi. Himpunan Redaksi Sinar Grafika,2010:19 commit to user

4. Definisi Airport

Fasilitas yang kompleks dengan fasilitas pokok dan penunjang bagi penerbangan yang diperlukan untuk berangkat terbang take off maupun pendaratan pesawat udara landing yang meyangkut penumpang maupun barang Team promosi Bandara Internasional Adi Soemarmo,2011:07 .

5. Definisi Tiket

Dokumen berharga yang harus wajib dimiliki oleh penumpang yang akan melakukan perjalanan menggunakan pesawat udara, dokumen tersebut dikeluarkan oleh perusahaan penerbangan terkait yang bertindak sebagai pengangkut transportasi yang didalamnya tercantum syarat-syarat perjanjian antara penumpang dan pengangkut perusahaan penerbangan . Dalam industry penerbangan, ada dua macam jenis tiket yang dikeluarkan a. Tiket Manual Tiket yang dibuat dalam bentuk buku, yang berisi peraturan-peraturan dan barang-barang apa saja tidak boleh dibawa ketika berada di dalam pesawat. b. Tiket Elektronik e-ticket Tiker yang dibuat menggunakan sistem computer dan hanya berupa selembar tiket dan lebih mudah dibawa. Perbedaan e-ticket dengan tiket manual adalah terletak pada saat penumpang menggunakan tiket manual yang brebnetuk buku, apabila saat akan melakukan penerbangan tiket ketinggalan atau hilang, penumpang commit to user harus membeli tiket lagi. Sedangkan apabila menggunakan e-ticket saat penumpang akan melakukan penerbangan tiket ketinggalan atau hilang, penumpang bisa mencetak ulang d bandara pada saat akan melakukan check-in hanya dengan menunjukkan rute, jadwal penerbangan, nama dapat dilihat di sistem Team trainer e-tiket,2010:1 .

6. Definisi

Reservation Reservation yang dalam buku berjudul “Managing Airline Reservation System ” secara umum dapat diartikan sebagai penyediaan tempat duduk, yang meliputi keseluruhan proses kegiatan yang berkaitan dengan pendistribusian produk, pencatatan keseluruhan transaksi pemesanan tempat untuk pencapaian pendapatan yang optimal. Jadi, pengertiaan reservasi meliputi seluruh kegiatan perusahaan penerbangan dalam : a. Mengelola persediaan tempat duduknya. b. Mendistribusikan ke seluruh jaringan penjualanannya. c. Pencatatan hasil transaksi pemesanan tempat. Untuk menangani kegiatan reservasi, industri penerbangan menggunakan suatu sistem yang dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu : a. Manual Reservation System, yaitu apabila seluruh atau sebagian besar kegiatannya masih dilakukan dengan cara manual. b. Computerized Reservation System, yaitu apabila pelaksanaan kegiatan reservasinya dilakukan dengan menggunakan komputer. commit to user Pelayanan permintaan pemesanan tempat meliputi penyediaan tempat bagi penumpang oleh perusahaan penerbangan beserta fasilitas yang diperlukan penumpang berkaitan dengan rencana perjalanannya. Hal-hal yang tercakup dalam kegiatan pelayanan tersebut antara lain : a. Proses pemesanan dan penyediaan tempat. b. Pemberiaan informasi tentang jadwal penerbangan. c. Harga beserta ketentuan-ketentuan yang berlaku. d. Persyaratan penerbangan beserta informasi lainnya AVS Availability Status of Message merupakan sarana untuk mengkomunikasikan tentang status ketersediaan tempat duduk. AVS digunakan untuk menginformasikan status ketersediaan tempat duduk pada setiap penerbangan kepada kantor penjualan pemegang fasilitas sell dan report sehingga kantor penjualan dapat langsung mengetahui, apakah masih ada tempat duduk tersedia atau statusnya sudah penuh dan jika terjadi permintaan pada status sudah penuh maka harus dimintakan terlebih dahulu dan tidak boleh langsung dijual sebelum mendapat jawaban konfirmasi dari control pointnya. Status AVS : a. Status C closed digunakan untuk menutup penjualan terhadap penerbangan, tanggal, kelas tertentu b. Status L limit sales digunakan untuk membatasi penjualan pada segmen tertentu tanpa mempengaruhi segmen lainnya yang memasuki, melewati, atau keluar dari segmen tersebut. commit to user c. Status A available digunakan untuk membuka penjualan yang masih tersedia banyak terhadap penerbangan, tanggal, kelas terterntu. AVS dengan status C atau L berfungsi untuk mengadakan penutupan atau pembatsan terhadap penjualan. Akan tetapi, perbedaannya untuk status L hanya membatasi segmen yang disebutkan dan tidak mempengaruhi status segmen lainnya. Agus Irianto,2009:51

F. Metode Penelitian

Data dalam penelitian ini diperoleh dari :

1. Sumber Data

a. Data Primer Hasil penelitian didapatkan dengan cara wawancara langsung dengan pimpinan, karyawan PT. Sriwijaya Air Distrik Solo guna melengkapi laporan ini. b. Data Sekunder Data yang didapatkan dari data-data berupa buku panduan dari kantor yang sudah tersedia, buku-buku referensi, dan hasil penelitian terdahulu yang ada di kantor PT. Sriwijaya Air Distrik Solo.

2. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data-data digunakan beberapa cara dalam pengumpulan data, cara tersebut sebagai berikut : commit to user a. Metode Observasi Melakukan pengamatan secara langsung di PT. Sriwijaya Air untuk mengetahui informasi tentang latar belakang perusahaan tersebut. Observasi yang digunakan adalah observasi partisipasi penuh yang berarti penelitian yang langsung ikut serta mengambil bagian aktivitas dalam kegiatan reservation dan ticketing pada PT. Sriwijaya Air Distrik Solo. b. Metode Wawancara Bagian terpenting dalam setiap penelitian yang dilakukan, tanpa melakukan wawancara penelitian akan kekurangan informasi, karena ada data-data yang hanya bisa didapatkan ketika melukan wawancara dengan informan. Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan langsung dengan pihak-pihak terkait yang lebih mengetahui lebih jauh tentang hal yang sedang diteliti. Wawancara dilakukan dengan pimpinan dan karyawan di PT. Sriwijaya Air Distrik Solo guna mendapatkan informasi yang lebih lanjut untuk dan terjun langsung ke lapangan. c. Studi Pustaka Data yang diperoleh dengan mencari informasi dan data dengan menggunakan bantuan berbagai macam media berupa buku-buku di perpustakaan Lab Tour yang ada di Fakultas Sastra dan Seni Rupa, dokumen yang dimiliki perusahaan, internet guna mendapatkan informasi secara lengkap untuk menunjang penulisan laporan. commit to user d. Kajian Dokumen Merupakan sumber tertulis sebagai bukti untuk proses penyajian berupa surat, arsip, majalah perusahaan, maupun kasil kerja. Peranannya dalam penelitian ini adalah menyatukan sumber tertulis dengan keadaan yang sebenarnya mengenai reservation dan ticketing.

3. Teknik Analisis Data

Data yang dilakukan menggunakan teknik pengumpulan data dan penarikan kesimpulan dengan menggabungkan data berupa observasi, wawancara, dan referensi buku. G. Sistematika Penulisan Penulisan laporan tugas akhir ini disusun lima bab, secara garis besar diuraikan sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan yang berisi tentang uraian Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Kajian Pustaka, Metode Penelitian, dan Sistematika Penelitian. BAB II : Gambaran umum tentang PT. Sriwijaya Air, bab ini berisi tentang deskripsi PT. Sriwijaya Air dan cara kerja PT. Sriwijaya Air. BAB III : Peranan reservation, sistem reservation, sistem ticketing, bab ini berisi deskripsi tentang system reservation dan ticketing yang digunakan oleh PT. Sriwijaya Air secara lebih jelas dan luas. BAB IV : Penutup yang berisi kesimpulan dan saran. commit to user

BAB II GAMBARAN UMUM PT. SRIWIJAYA AIR

DISTRIK SOLO

A. Sejarah Singkat PT. Sriwijaya Air

Perusahaan ini lahir berkat pengalaman unik sang pemilik yang merasa kesulitan setiap ingin pulang ke Bangka. Usai liburan sekolah di Jakarta, Chandra Lie harus berdesakan dengan berbagai macam barang yang penuh, di atas pesawat terbang yang berukuran kecil. Sejak saat itu, kendati masih berusia relaatif muda, Chandra Lie sudah berinisiatif untuk membuka usaha carter pesawat. Chandra Lie berharap dengan pesawat carteran itu penumpang merasa aman, nyaman dan tidak berdesakan dengan barang dalam pesawat. Seiring perjalanan waktu, usai menamatkan pendidikan tingkat SMA, berbagai pengalaman getir dan pergulatan hidup turut dirasakan oleh Chandra Lie yang merupakan pendiri dari maskapai Sriwijaya Air. Beragama pekerjaan pun digeluti, diantaranya menjadi salesman perusahaan garmen, distributor fashion salah satu merek internasional untuk Indonesia, hingga membuka penjualan tiket pesawat terbang. Untuk penjualan tiket pesawat udara, uniknya adalah tiket pesawat tidak dijual untuk umum, tetapi hanya kepada rekan-rekannya satu kampung. Sistem penjualan pun dilakukan dengan mendatangi langsung calon penumpang hingga ke pasar-pasar. Dari menjual tiket inilah terbesit keinginan untuk mendirikan perusahaan penerbangan yang kemudian menjadi cikal-bakal berdirinya perusahaan Sriwijaya Air. 14 commit to user PT. Sriwijaya Air atau lebih dikenal dengan nama Sriwijaya Air pada awalnya bernama PT. Rajawali Citra Megah Perkasa RCMP adalah penerbangan swasta nasional yang saat ini eksis meramaikan dunia penerbangan komersil di Indonesia dengan melayani penerbangan reguler dan carter untuk domestik. PT. Sriwijaya Air didirikan oleh Bapak Chandra Lie, Hendry Lie Johanes B dan Andy Halim. Tanggal 20 April 2003 PT. Sriwijaya Air resmi menjadi suatu perusahaan yang berbadan hukum, namun belum melaksanakan aktivitas penerbangan sekitar kurang lebih enam bulan, setelah melewati dalam mempersiapkan operasionalisasi penerbangan baru pada tanggal 28 Oktober 2003 mendapatkan AOC Airline Operator Certficate dan 10 November 2003, Sriwijaya Air sudah mulai terbang sebagai penerbangan reguler dengan mengembangkan rute penerbangan ke daerah bagian Barat yaitu: Jakarta –Pangkal Pinang –Jakarta 2X, Jakarta–Palembang–Jakarta dan Jakarta–Jambi–Jakarta dengan menerbangkan 1 pesawat Boeing B737-200. kemudian dua bulan berikut tepatnya bulan Januari 2004 Sriwijaya Air manambah satu pesawat lagi type dan jenis yang sama yaitu pesawat Boeing B737-200, dengan mengembangkan rute: Jakarta –Tanjung Pandan–Jakarta, Jakarta–Pontianak–Jakarta 2X, dan Jakarta– Palangkaraya –Jakarta. Pesawat yang kedua masuk pada tanggal 5 Januari 2004 menambah rute Jakarta-Tanjung Pandan-Jakarta dengan menambah frekuensi Pangkal Pinang dan Jambi. Tanggal 15 Maret 2004 pesawat yang ketiga menambah rute Jakarta- Bengkulu-Jakarta, Jakarta-Palangkaraya-Jakarta dan menambah frekuensi penerbangan untuk rute Pangkal Pinang-Pontianak. Tanggal 03 Oktober 2004 commit to user pesawat yang keempat menambah rute untuk Jakarta-Batam-Jakarta, Jakarta- Denpasar-Jakarta dan menambah frekuensi Pangkal Pinang. Pesawat yang kelima awal Desember 2004 menambah rute Jakarta-Ujung Pandang-Gorontalo PP. Pada pertengahan Januari 2005 pesawat yang keenam, menambah rute Jakarta- Medan-Pekanbaru PP dan menambah frekuensi Pangkal Pinang, Pontianak, Batam. Pertengahan februari pesawat yang ketujuh, menambah rute Jakarta- Semarang-Jakarta, Jakarta-Solo-Jakarta dan menambah frekuensi Pangkal Pinang- Batam, pada akhir April pesawat kedelapan menambah rute Jakarta-Tangjung Karang-Jakarta dan pada akhir Mei bertepatan tanggal 25 Mei menambah rute Jakarta-Malang-Jakarta. Pada awal Juni menambah rute Jakarta-Banjarmasin- Surabaya PP. wawancara pada hari Selasa tanggal 03 Mei pukul 15.30

B. Visi dan Misi PT. Sriwijaya Air