commit to user
21
Predikat Tingkat Kesehatan bank
Nilai Akhir Predikat
81 – 100 66 - 81
51 - 66 0 - 51
Sehat Cukup sehat
Kurang sehat Tidak sehat
4. Teori Ekonomi di Bidang Pasar Keuangan
a. Teori Ekonomi Tradisional
1 Pilar Teori Ekonomi Tradisonal
Paradigma teori ekonomi tradisional dibangun atas 4 empat pilar, di antaranya sebagai berikut
19
: a Prinsip Portofolio
Pada prinsipnya, Prinsip Portofolio memberikan 2 dua pilihan kepada investor. Pilihan pertama, pada setiap resiko yang dimiliki
beragam instrument investasi, mestinya investor memilih instrument investasi yang menawarkan imbal hasil tertinggi.
Pilihan kedua, pada setiap imbal hasil yang dimiliki beragam instrument investasi, mestinya investor memilih instrument
investasi yang menawarkan resiko terendah.
19
Meir Statman, Behaviour Finance: Past Battles and Futures Enggagements,
Financial Analysts Journal , 1999. Hal 18-27.
commit to user
22
b Arbitrase Arbitrase adalah strategi investasi yang bisa menawarkan
keuantungan tanpa harus menanggung resiko biaya investasi. Pada teori ekonomi tradisional, investor berperilaku rasional,
sehingga akan selalu memanfaatkan kesalahan harga harga berada di atas atau di bawah nilai fundamental untuk mendapatkan
keuntungan tanpa harus menanggung resiko biaya. c Capital Asset Pricing Model CAPM
Imbal hasil investasi di pasar keuangan amat ditentukan oleh kondisi pasar. Lengkapnya, tingkat sensitivitas suatu instrumen
investasi terhadap pasar. Jika tingkat sensitivitas tersebut tinggi, maka resiko pasarnya tinggi. Dikarenakan resiko pasar merupakan
factor tungga penentu imbal balik, maka dengan resiko yang tingi seharusnya imbal balik yang diperoleh juga tinggi.
d Option Pricing Theory Perkembangan pasar keuangan, terutama inovasi produk
instrument investasi menuju ke arah yang semakin kompleks, yakni mengarah ke produk-produk derivatif. Ini membutuhkan
teknik prediksi return imbal balik yang kompleks pula.
2 Asumsi Teori Ekonomi Tradisonal
Terdapat 2 dua asumsi yang membangun teori ekonomi tradisional, di antaranya adalah sebagai berikut:
commit to user
23
1 Individu pelaku ekonomi berperilaku rasional rational market hypothesis
20
Individu tersebut membuat keputusan yang optimal berdasar informasi yang tersedia. Di pasar keuangan, implikasi asumsi itu
diturunkan dari pandangan bahwa harga misalnya harga saham merefleksikan harapan yang rasional yang ditimbulkan oleh semua
informasi yang ada. Dengan kata lain, saham selalu dihargai secara rasional. Istilah
harga rasional ini tidak berbeda dengan nilai fundamental. Jadi, yang dimaksud dengan saham selalu dihargai secara rasional ini
adalah harga pasar saham seharusnya sama dengan nilai fundamentalnya. Dengan demikian, semua pelaku ekonomi yang
rasioanl akan mengambil keputusan investasi berdasarkan harga yang rasional nilai fundamental.
2 Individu pelaku ekonomi memiliki kemampuan tidak terbatas dalam mencari dan memproses informasi
21
. Atas dasar asumsi ini, maka pelaku ekonomi akan selalu mencari
dan memproses informasi dalam setiap keputusannya. Pada dunia investasi di pasar keuangan, misalnya, investor akan mencari data
untuk dianalisis. Atas dasar pemikiran inilah, maka dalam melakukan investasi saham seharusnya investor melakukan
analisis fundamental.
20
Mark Rubinstein, Rational Market: Yes Or No? The Affirmative Case,
Financial Analysts Journal. 2001. Hal 108-113.
21
Charles Jones, Investment, Analysis and Management, John Weley
Sons, New Jersey. 2004. Hal 314.
commit to user
24
Analisis fundamental adalah analisis yang didasarkan pada informasi dari data-data fundamental. Dalam dunia saham, data
fundamental berasal dari laporan keuangan perusahaan. Analisis dilakukan dengan menghitung rasio-rasio dari data-data yang ada
di dalam laporan keuangan tersebut. Secara umum, rasio yang dianalisis meliputi rentabilitas, likuiditas dan solvabilitas. Dengan
asumsi ini, maka pelaku investasi di pasar keuangan tidak akan mempercayai rumor yang beredar, apalagi menggunakannya
sebagai dasar pengambilan keputusan investasi.
b. Behaviour Finance Theory