commit to user
26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Data Sekolah
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 16 Surakarta yang beralamat di Jalan Kolonel Sutarto No. 188 Surakarta. Kepala Sekolah yang sedang memimpin
adalah Drs. M. Amir Khusni, MM. SMP Negeri 16 Surakarta pada tahun ajaran 20102011 memiliki 15 kelas yang terbagi menjadi 5 kelas VII, 5 kelas kelas VIII,
dan 5 kelas IX.
2. Data dan Deskripsi Kelas
Penelitian tindakan kelas dilakukan di kelas VII D SMP Negeri 16 Surakarta tahun pelajaran 20102011 dengan wali kelas Dra. Sri Sumarsih. Jumlah siswa di
kelas VII D adalah 34 siswa dengan 15 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan. Secara umum, ruang kelas VII D berukuran 7x8 m
2
, lantainya berupa ubin berwarna putih dengan dinding yang bercat kuning gading. Ruang kelas tersebut terdapat 1
buah pintu, 8 ventilasi dan 6 jendela kaca di sisi kanan dan 8 jendela kaca di sebelah kiri. Deretan meja paling depan terdapat satu meja guru dan sebuah kursi guru. Buku
presensi siswa dan jurnal kegiatan mengajar tertata dengan rapi di atas meja guru. Sebuah whiteboard terletak di depan kelas, dan juga terdapat satu buah papan tulis
hijau yang berada disisi kiri. Papan sebelah kiri digunakan sebagai papan pengumuman dan menulis absensi kelas. Perkembangan akademik siswa kelas VII D
mempunyai kemampuan yang baik meskipun motivasi belajar biologi siswa masih kurang. Siswa kelas VII D juga memiliki kepribadian yang cukup baik dan ramah,
hubungan antar siswa terjalin dengan baik sehingga tercipta sistem kerjasama kelas yang kompak. Pelaksanaan proses pembelajaran dilakukan diruang kelas,
laboratorium, dan multimedia.
commit to user
B. Deskripsi Kondisi Awal Pra Siklus
Hasil observasi terhadap proses pembelajaran yang dilakukan di kelas VII D SMP Negeri 16 Surakarta tahun pelajaran 20102011 menunjukkan bahwa motivasi
belajar siswa dalam pembelajaran Biologi masih rendah, rata-rata motivasi belajar siswa sebesar 54,24.
Persentase tersebut didapat dari hasil perhitungan data lembar observasi dalam satu kali pertemuan yang terdiri dari 2x40 menit. Persentase motivasi
belajar siswa pra siklus berdasarkan lembar observasi dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Persentase Motivasi Belajar Siswa Pra Siklus Berdasarkan Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar
ASPEK INDIKATOR
Persentase Tiap
Indikator Persentase
Rata-Rata Tiap
Aspek
1. Adanya daya
penggerak dari
dalam diri siswa
Aktif dalam diskusi kelompok 60,78
Mengerjakan tugas dari guru 82,35
Hadir dalam pembelajaran 100
2. Perhatian terhadap pelajaran
biologi
Memperhatikan penjelasan dari guru
55,88 61,76
Membawa buku pegangan dan referensi biologi
67,64 Mengerjakan ulangan tanpa
melihat jawaban teman
61,76 3. Keinginan untuk
melakukan kegiatan belajar
Mencatat penjelasan dari guru
64,70 40,19
Mengemukakan pendapat saat diskusi
26,47 Bertanya
mengenai hal-hal
yang belum jelas 29,41
Rata-rata 54,24
Berdasarkan Tabel 6 diketahui bahwa rata-rata aspek motivasi belajar siswa
berkisar antara 40,19 - 61,76 dengan rata-rata sebesar 54,24. Rata-rata
commit to user
persentase tertinggi adalah aspek perhatian terhadap pelajaran yaitu siswa yang memperhatikan penjelasan dari guru, membawa buku referensi, dan mengerjakan
ulangan tanpa melihat jawaban teman dengan persentase 61,76. Aspek daya penggerak dari dalam diri siswa berada pada urutan tengah yaitu siswa yang aktif
dalam diskusi kelompok, mengerjakan tugas dari guru, dan hadir dalam pembelajaran biologi dengan persentase 60,78. Aspek keinginan untuk melakukan kegiatan
belajar menempati urutan terendah yaitu siswa mencatat penjelasan dari guru, mengemukakan pendapat saat diskusi, dan bertanya mengenai hal-hal yang belum
jelas dengan persentase 40,19. Rendahnya keinginan untuk melakukan kegiatan belajar dapat disebabkan karena siswa kurang terlibat dalam kegiatan yang dapat
meningkatkan keinginan untuk melakukan kegiatan yaitu keinginan untuk mencatat, mengemukakan pendapat, dan bertanya. Pembelajaran yang diterapkan guru pada saat
observasi pra siklus belum mampu mengoptimalkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran. Persentase motivasi belajar siswa dalam bentuk diagram berdasarkan
lembar observasi dapat dilihat pada Gambar 5.
10 20
30 40
50 60
70
1 2
3
P er
se n
ta se
Rata-rata Motivasi Tiap Aspek
Keinginan untuk melakukan kegiatan belajar
Perhatian terhadap pelajaran biologi
Adanya daya penggerak dari dalam diri siswa
Gambar 5. Persentase Motivasi Belajar Siswa Tiap Aspek Pra Siklus Berdasarkan Data Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa
commit to user
Data mengenai motivasi belajar siswa selain diperoleh dari hasil observasi, juga diperoleh dari angket. Rincian besarnya motivasi belajar siswa setiap indikator
berdasarkan perhitungan angket dapat dilihat pada Tabel 7. Data dari angket digunakan sebagai data sekunder yang digunakan untuk menunjang data hasil
observasi. Angket dibagikan kepada setiap siswa untuk diisi sehingga dapat diketahui tingkat motivasi belajar siswa menurut sudut pandang siswa sendiri.
Tabel 7. Persentase Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Perhitungan Angket Pra
Siklus
Aspek Indikator
Persentase
1. Adanya daya
penggerak dari
dalam diri siswa
Adanya kemampuan untuk bertanya dan meningkatkan kualitas belajar
jika menemui kesulitan 73,35
Adanya usaha untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru
75,18 Merasa rugi jika tidak dapat
mengikuti pelajaran biologi 72,24
2. Perhatian terhadap
pelajaran biologi
Semangat untuk memperhatikan pelajaran dengan baik
75,74 Mempelajari biologi dari berbagai
sumber 73,77
Mengerjakan ulangan tanpa bantuan orang lain
74,63 3. Keinginan
untuk melakukan kegiatan
belajar
Mempelajari kembali
materi
dariguru
45,15
Belajar biologi dengan sungguh- sungguh
73,53 Bertanya pada guru jika merasa
belum jelas 51,72
Rata-rata 68,37
Berdasarkan Tabel 7 nilai motivasi belajar siswa berkisar antara 45,15- 75,74 dengan persentase rata-rata sebesar 68,37. Indikator yang memiliki
persentase skor tertinggi menurut jawaban siswa adalah semangat untuk memperhatikan pelajaran dengan baik yang merupakan salah satu aspek dari
commit to user
perhatian terhadap pelajaran sebesar 75,74. Indikator yang memiliki persentase terendah adalah mempelajari kembali materi dari guru yang merupakan salah satu
aspek dari keinginan untuk melakukan kegiatan belajar sebesar 45,15. Hasil perhitungan rata-rata motivasi belajar menunjukkan adanya perbedaan
persentase antara lembar observasi dan perhitungan angket pra siklus. Perbedaan hasil dapat terjadi karena perbedaan sudut pandang dalam mencari informasi mengenai
motivasi belajar siswa. Kegiatan observasi dilakukan secara objektif terhadap motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran, sedangkan angket diberikan
kepada siswa untuk mengetahui motivasi belajar siswa yang diisi secara subjektif menurut sudut pandang siswa sendiri.
Hasil wawancara siswa menyebutkan bahwa motivasi siswa selama pelajaran adalah mendengarkan dan mencatat penjelasan guru. Siswa yang belum
paham materi lebih memilih bertanya kepada teman daripada bertanya kepada guru. Beberapa siswa ramai sendiri dan berbicara dengan teman dan bahkan ada yang
mengantuk saat mengikuti pelajaran biologi. Hasil wawancara dengan guru biologi kelas VII D menyatakan bahwa pembelajaran yang dilakukan bersifat klasikal,
penggunaan metode ini membuat banyak siswa tidak memperhatikan misalnya bicara sendiri dan sibuk dengan aktivitas masing-masing. Guru berusaha merangsang
motivasi siswa dalam pembelajaran dengan mengadakan tanya jawab, siswa biasanya menjawab serempak pertanyaan yang diberikan. Pemberian tugas rumah kepada
siswa juga dilakukan guru untuk membuat siswa belajar. Guru menambahkan penjelasan bahwa sudah pasti ada siswa yang ramai sendiri saat berlangsung pelajaran
biologi.
C. Deskripsi Siklus I
1. Perencanaan Tindakan Siklus I