Adhi Octarini Hasanah, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN GERAK BENDA BERBASIS MODEL INKUIRI BERDASARKAN ANALISIS
KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS 3 SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengaturan lingkungan dan kondisi yang memungkinkan siswa dapat belajar.
2. Gerak Benda
Gerak benda merupakan salah satu sub materi dalam pelajaran IPA kelas III semester 2, yang membahas mengenai gerak benda, jenis-
jenis gerak benda, faktor yang mempengaruhi gerak benda, dan kegunaan dari gerak benda.
Hendri 2010, hlm. 67 menyatakan bahwa “Gerak adalah
perubahan kedudukan benda terhadap benda lain yang berfungsi sebagai acuan atau patokan”. Sedangkan benda merupakan barang-
barang yang menempati ruang. Jadi dapat disimpulkan bahwa gerak benda merupakan perubahan kedudukan benda yang menempati ruang.
3. Model Inkuiri
Kourilsky dalam Hamalik 2013, hlm. 220 menyatakan bahwa “Model inkuiri adalah suatu strategi yang berpusat pada siswa di mana
kelompok siswa inquiry ke dalam suatu isu atau mencari jawaban- jawaban terhadap isi pertanyaan melalui suatu prosedur yang
digariskan secar a jelas dan struktural kelompok.”
Gulo dalam Trianto, 2011, hlm. 137 mengemukakan bahwa “Inkuiri tidak hanya mengembangkan kemampuan intelektual tetapi
seluruh potensi yang ada, termasuk pengembangan emosional dan keterampilan inkuiri merupakan suatu proses yang bermula dari
merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan.”
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa model inkuiri lebih menekankan pada situasi-situasi akademik di mana
kelompok-kelompok kecil siswa berupaya menemukan jawaban- jawaban atas topik-topik inkuiri. Dalam kondisi tersebut, para siswa
dapat menemukan konsep atau rincian informasi dan pembelajaran tidak hanya berpusat pada guru, melainkan siswa pun sangat berperan
dalam menciptakan suasana di dalam kelas.
Adhi Octarini Hasanah, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN GERAK BENDA BERBASIS MODEL INKUIRI BERDASARKAN ANALISIS
KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS 3 SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Analisis Kesulitan Belajar Siswa Learning Obstacle
Kesulitan belajar learning obstacle merupakan situasi yang dialami oleh siswa secara alamiah. Brousseau Suratno, 2009
menyatakan bahwa terdapat tiga faktor penyebab munculnya kesulitan belajar, yaitu hambatan ontogeny akibat kesiapan mental belajar yang
kurang, hambatan didaktis akibat pengajaran guru, dan hambatan epistimologis akibat pengetahuan siswa terhadap konteks yang
terbatas. Dapat disimpulkan analisis bahwa kesulitan belajar siswa learning
obstacle merupakan hambatan yang di alami oleh siswa dalam menerima dan memahami materi yang sedang diajarkan.
Pada konsep IPA siswa cenderung sudah menemukan pengetahuan awalnya melalui kejadian alam di kehidupan sehari-harinya. Jika siswa
dari awalnya tidak memahami pengetahuan awal tentang materi yang akan diajarkan, hal tersebut sangat berpengaruh bahwa siswa akan
mengalami learning obstacle dalam pembelajarannya.
20
Adhi Octarini Hasanah, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN GERAK BENDA BERBASIS MODEL INKUIRI BERDASARKAN ANALISIS
KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS 3 SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN