Perkembangan BI Rate di Indonesia

36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Perkembangan BI Rate di Indonesia

Bank Indonesia merupakan Bank Sentral di Indonesia yang tidak menyalurkan kredit seperti bank umum lainnya kepada masyarakat umum dan tidak menerima simpanan masyarakat. Bank Sentral merupakan sebuah bank yang hanya mengatur dan mengawasi bank-bank umum serta memberikan kewenangan mengenai berbagai kebijakan moneter. Sesuai dengan Undang-Undang No. 6 Tahun 2009, Bank Indonesia merupakan suatu lembaga negara yang independen dalam melaksanakan wewenang dan tugasnya, bebas campur tangan pemerintahan atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang- undang tersebut. Selain itu , Bank Indonesia juga mengatur dan mengendalikan perekonomian yang ada di Indonesia. Dalam mengatur dan mengendalikan perekonomian, Bank Indonesia melakukan kebijakan – kebijakan moneter. Salah satu instrumen dari kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia adalah suku bunga. Bank Indonesia berhak untuk mengeluarkan suku bunga Bank Indonesia atau disebut dengan BI Rate. BI Rate merupakan suku bunga acuan terhadap bank-bank umum atau lembaga keuangan lainnya. BI Rate itu juga mampu mengendalikan perekonomian di Indonesia. BI Rate mempunyai pengaruh dalam menjaga kestabilan nilai uang dan diumumkan kepada masyarakat dan bank umum lainnya secara transparan dan terbuka. BI Rate akan diatur besarannya agar tetap stabil sehingga dapat menjaga jumlah uang beredar supaya tetap stabil juga. Pertimbangan utama dalam Universitas Sumatera Utara 37 penentuan BI Rate adalah untuk menjaga tingkat inflasi pada periode tertentu konsisten dengan tingkat inflasi yang telah ditargetkan anchoring inflation expectations. Berdasarkan pertimbangan itu, maka perubahan BI Rate dilakukan jika deviasi proyeksi inflasi terhadap target inflasinya dipandang telah bersifat permanen dan konsisten dengan informasi dan indikator lainnya. BI Rate diumumkan oleh Dewan Rapat Gubernur setiap bulanan dan diimplementasikan pada operasi kebijakan moneter melalui pengelolahan likuiditas yang dilakukan oleh Bank Indonesia dalam pasar uang untuk mencapai sasaran kebijakan moneter. Sasaran kebijakan moneter dapat tercapai melalui perkembangan Pasar Uang Antar Bank Overnight PUAB ON . Dalam perkembangan suku bunga PUAB diharapkan dapat mempunyai pengaruh positif terhadap perkembangan suku bunga deposito dan juga kepada suku bunga kredit perbankan. Akan tetapi, Bank Indonesia dalam menentukan BI Rate tergantung kepada perkembangan jumlah uang yang beredar yang ada di Indonesia. Jika jumlah uang beredar di Indonesia meningkat atau likuiditas di pasar meningkat maka akan mengakibatkan inflasi ke depannya melampaui target yang telah ditetapkan Bank Indonesia, maka Bank Indonesia akan meningkatkan BI Rate di bulan berikutnya. Dengan itu maka inflasi dapat diatasi melalui BI Rate. Perubahan BI Rate dipengaruhi oleh respon dari kebijakan moneter itu sendiri. Bank Indonesia melakukan kebijakan yang lebih besar dalam mengatasi inflasi dengan melakukan perubahan BI Rate lebih dari 25 bps basis poin dalam kelipatan 25 bps. Dalam tahun 2010-2012, Bank Indonesia mengeluarkan BI Rate Universitas Sumatera Utara 38 setiap bulannya dengan stabil atau konstan. Akan tetapi di awal tahun 2013, Bank Indonesia mematokkan BI Rate sebesar 5,75. Kemudian di pertengahan tahun 2013, BI Rate dinaikan 25 bps ke level 6 . Kebijakan ini disepakati oleh Bank Indonesia untuk mengantisipasi terjadinya inflasi yang melebihi targetnya dan respon terhadap pelemahan rupiah seiring dengan arus keluar modal asing mulai akhir Mei 2013. Kemudian, pada tanggal 11 Juli 2013 dalam Rapat Dewan Gubernur, BI Rate mengalami peningkatan kembali menjadi 6,5. Hal ini diambil sebab Bank Indonesia sedang melakukan upayanya dalam merespons semakin tingginya eskeptasi inflasi serta memelihara kestabilan sistem keuangan ditengah ketidakpastian pasar keuang global. Dalam gambar 4.1. dapat dilihat perkembangan BI Rate di Indonesia. Sumber : Data Olahan Excel 2007, Lampiran 1 Gambar 4.1. Perkembangan BI Rate 5.20 5.40 5.60 5.80 6.00 6.20 6.40 6.60 6.80 7.00 Universitas Sumatera Utara 39 Berdasarkan gambar diatas, ditunjukan bahwa perkembangan dalam kisaran BI Rate di Indonesia setiap bulannya mengalami kondisi yang konstan atau tidak mengalami perubahan yang terlalu drastis selama periode pengamatan Januari 2010- Desember 2012. Pda bulan Januari 2010 – Januari 2011, BI Rate mengalami kondisi yang konstan yaitu sebesar 6,50 . Akan tetapi pada bulan Februari 2011- September 2011 , BI Rate mengalami peningkatan persentase yaitu sebesar 6,75 sedangkan kembali turun pada bulan Oktober 2011 sebesar 6,50 dan bulan November – Desember 2011 sebesar 6,00. Dan pada bulan Januari 2012, BI Rate kembali mengalami peningkatan persentase sebesar 6,50. Akan tetapi, mulai dari bulan Februari – Desember 2012 , BI Rate mengalami keadaan yang konstan sebesar 5,75. Dalam hal ini, BI Rate tidak mengalami perubahan yang terlalu drastis dikarenakan faktor-faktor utama dalam penentuan besaran BI Rate itu sendiri yaitu berupa besaran inflasi dan jumlah uang beredar. BI Rate dapat tetap konstan setiap bulannya selama periode pengamatan, dikarenakan jumlah uang yang beredar di Indonesia selama periode pengamatan mengalami perubahan yang tidak terlalu besar. Sehingga perubahan akan jumlah uang beredar akan berdampak kepada inflasi di Indonesia pada periode tertentu yang selalu konsisten dengan inflasi yang telah ditargetkan. Universitas Sumatera Utara 40

4.2. Perkembangan Jumlah Uang Beredar di Indonesia