ramah melayani dengan ikhlas. Kesepuluh, kenyamanan yaitu lingkungan pelayanan tertib, teratur, bersih, rapih, dan dilengkapi fasilitas pendukung.
2.10 Pelayanan Publik di Bandar Udara
Bahwa bandar udara adalah lapangan terbang yang dipergunakan untuk mendarat dan lepas landas pesawat udara, naik turun penumpang dan atau bongkar muat barang
danatau pos yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan penerbangan, dan sebagai tempat perpindahan antar moda transportasi. Terkait dengan hal tersebut bandar udara
adalah tempat yang sarat dengan berbagai aktivitas kegiatan perekonomian dan berbagai jenis pelayanan publik baik jasa tersebut diberikan oleh perusahaan badan hukum
Indonesia, perorangan stake holder lainnya yang mempunyai aktivitas di bandar udara maupun jasa yang diberikan oleh penyelenggara bandar udara. Adapun jasa yang
diberikan oleh penyelenggara bandar udara adalah disebut pelayanan jasa kebandarudaraan. Pelayanan jasa kebandarudaraan dikelompokkan menjadi :
a. Pelayanan jasa kegiatan penerbangan yang terdiri dari;
1 Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan Pesawat Udara
PJP4U. dalam hal ini yang memberikan jasa penyelenggara bandar udara dan yang menerima jasa adalah perusahaan angkutan udara.
Dalam PJP4U ini terdapat beberapa hal yang memang harus diperhatikan yaitu pertama, breakdown of separation BOS yaitu suatu kejadian
dalam proses pemanduan lalu lintas udara yang mengakibatkan terjadinya separasi kurang dari standar minimum yang ditentukan untuk masing-
masing klasifikasi pelayanan. Kedua, Breakdown of Coordination BOC yaitu suatu kejadian dalam proses pemanduan lalu lintas udara dimana
Yuli Sudoso Hastono : Pelayanan Publik di Bandar Udara Polonia Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
prosedur koordinasi antar ATS unit yang terkait tidak dilakukan sesuai prosedur koordinasi yang ditetapkan. Ketiga, Waktu Holding yaitu waktu
menunggu yang diperlukan bagi pesawat udara sejak disampaikannya permintaan ijin mendarat sampai diperolehnya ijin mendarat. Keempat,
Kelengkapan Marka Landasan yaitu suatu kelengkapan yang ada dilandasan yang dapat memberikan petunjuk yang diperlukan dengan jelas
dan benar. Kelima, Skid Resistance yaitu suatu keadaan permukaan landasan guna mendukung pencapaian break action. Keenam, kenyamanan
keselamatan pendaratan yaitu kenyamanankeselamatan dalam pendaratan yang dikaitkan dengan tersedianya fasilitas kondisi landasan yang sesuai
dengan standar ketentuan yang berlaku. Ketujuh, tidak ada obstacel yaitu kondisi kawasan keselamatan operasi penerbangan yang masih dalam
batas toleransi yang ada pada ketentuan keselamatan penerbangan. Kedelapan, response time yaitu waktu tanggap yang diperlukan oleh unit-
unit PKP-PK sejak diterimanya informasi accident pesawat udara sampai mencapai ujung landasan terjauh. Kesembilan, service ability yaitu
kemampuan peralatan dalam memberikan pelayanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku selama periode tertentu. Kesepuluh, readibility
yaitu kemampuan peralatan radio dalam memancarkan atau menerima sinyal sesuai standar yang ditentukan. Kesebelas, kapasitas apron yaitu
kemampuan apron dalam menampung jumlah pesawat udara sesuai dengan volume lalu lintas yang dilayani.
Yuli Sudoso Hastono : Pelayanan Publik di Bandar Udara Polonia Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
Bentuk pelayanan PJP4U ini meliputi ; Pelayanan lalu lintas udara untuk membantu pendaratan, Landasan yang memenuhi persyaratan keselamatan
penerbangan,Tersedianya Pertolongan Kecelakaan Penerbangan-Pemadam Kebakaran, Tersedianya Instrumen Lending System ILS, Tersedianya
Doppler Very High Frequency Omnidirectional Radio Range DVOR, Tersedinya Distance Measuring Equipment DME, Tersedianya NDB
Localizer, Radar, Peralatan telekomunikasi, Approach Light, Tersedia Marka, Apron Light, Guidance Sign, Parking Stand, Flood Light, Hanggar
dan pengamanan lingkungan hangar 2
Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara PJP2U,dalam hal ini yang memberikan jasa adalah penyelengara bandar udara, dan yang menerima
jasa adalah penumpang pesawat udara saat sebelum dan sesudah terbang atau saat proses check-in sampai dengan boarding dan saat proses
penerimaan bagasi. 3
Pelayanan Jasa Penerbangan PJP pelayanan ini diberikan oleh penyelenggara bandar udara kepada pesawat udara yang berangkat, datang
dan yang melewati ruang udara yang menjadi tanggung jawab pengendaliannya guna menjamin keselamatan penerbangan tersebut.
4 Pelayanan jasa pemakaian counter, pelayanan atau penyediaan counter dan
fasilitasnya oleh penyelenggara bandar udara untuk kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan penerbangan dalam proses pelayanan check-in.
Yuli Sudoso Hastono : Pelayanan Publik di Bandar Udara Polonia Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
5 Pelayanan Jasa Pemakaian Garbarata avio bridge, pelayanan yang
disediakan oleh penyelenggara bandar udara untuk perusahaan angkutan udara guna memperlancar proses boarding.
b. Pelayanan jasa kegiatan penunjang bandar udara meliputi;
1 Pelayanan jasa yang secara langsung menunjang kegiatan penerbangan,
yang dapat diselenggarakan oleh unit pelaksana dari badan usaha kebandarudaraan, badan hukum Indonesia atau perseroan atas persetujuan
penyelenggara bandar udara, jasa ini terdiri dari; penyediaan hanggar pesawat udara, perbengkelan pesawat udara, pergudangan, jasa boga
pesawat udara, pelayanan jasa teknis penanganan pesawat udara di darat ground handling, pelayanan jasa penumpang dan bagasi, jasa
penanganan kargo, dan jasa lainnya yang secara langsung menunjang kegiatan penerbangan.
2 Pelayanan jasa yang secara langsung atau tidak langsung menunjang
kegiatan kegiatan bandar udara yang terdiri dari; jasa penyediaan penginapanhotel, jasa penyediaan toko dan restoran, jasa penempatan
kendaraan bermotor, jasa perawatan, jasa penggunaan ruangan, jasa penggunaan tanah, jasa tanda masuk pas bandara, jasa penggunaan air,
jasa penggunaan telpon, jasa penggunaan listrik dan jasa lainnya yang menunjang secara langsung atau tidak langsung kegiatan bandar udara.
Penyelenggara bandar udara adalah penyelenggara pelayanan publik yang harus memiliki standar pelayanan yang dipublikasikan kepada konsumen sebagai jaminan
adanya kepastian bagi penerima pelayanan. Standar pelayanan merupakan ukuran yang
Yuli Sudoso Hastono : Pelayanan Publik di Bandar Udara Polonia Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
dibakukan dalam penyelenggaran pelayanan publik yang wajib harus dipatuhi oleh pemberi pelayanan atau penerima pelayanan.
Standar pelayanan, sekurang-kurangnya meliputi;
a. Prosedur pelayanan, prosedur pelayanan harus baku dan berlaku bagi pemberi dan penerima pelayanan,
b.Waktu penyelesaian, yaitu waktu yang ditetapkan sejak saat pengajuan sampai dengan penyelesaian pelayanan termasuk pengaduan,
c. Biaya pelayanan, yaitu besarnya biayatarif yang diperlukan termasuk rincian yang ditetapkan dlam proses pelayanan publik,
d. Produk pelayanan artinya hasil pelayanan sesuai ketentuan standar e. Sarana dan prasarana artinya sarana dan prasarana harus tersedia memadai,
f . Kompetensi petugas pemberi pelayanan Kompetensi petugas pemberi pelayanan harus ditetapkan dengan tepat
berdasarkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap, dan perilaku yang dibutuhkan.
Sejalan dengan hal tersebut Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah mengeluarkan berbagai keputusan yang mendukung kebijakan tersebut antara lain:
aKeputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP 284X1999 tentang Standar Kinerja Operasional Bandar Udara yang terkait dengan tingkat
pelayanan di bandar udara sebagai dasar kebijakan pentarifan jasa kebandarudaraan.
Yuli Sudoso Hastono : Pelayanan Publik di Bandar Udara Polonia Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
bKeputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP 347XII1999 tentang Standar rancang bangundan atau rekayasa fasilitas dan peralatan bandar
udara, cPeraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP77VI2005
tentang Persyaratan Teknis Pengoperasian Fasilitas Teknik Bandar Udara Mendasari dari berbagai jenis pelayanan publik yang diuraikan diatas,mengingat jasa
yang paling banyak diterima secara langsung oleh penumpang pesawat udara maka tesis ini akan mefokuskan penelitian pada Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara PJP2U
Berdasarkan Standar Kinerja Operasional Bandar Udara yang terkait pada tingkat pelayanan jenis pelayanan PJP2U, dengan faktor pendukung pelayanan terminal
penumpang, terdapat 2 dua kelompok pelayanan yang berorientasi pada keselamatan, keamanan, kelancaran dan yang berorientasi pada kenyamanan.
Yang berorientasi pada keselamatan, keamanan,dan kelancaran bentuk pelayanannya adalah; pelayanan check-in, pelayanan pemeriksaan sekuriti penumpang dan barang,
pelayanan imigrasi keberangkatan dan kedatangan, pelayanan bea cukai, pelayanan penyerahan bagasi saat kedatangan.Sedangkan yang berorientasi pada kenyamanan
bentuk pelayanannya adalah;ketersediaan kapasitas terminal, kesejukan ruang terminal, kebersihan ruang terminal, kemudahan bagi penumpang untuk mengangkut
bagasinya,tersedianya pelayanan informasi public information system, public address system,,flight progress display dan ketersedianya fasilitas umum.
Yuli Sudoso Hastono : Pelayanan Publik di Bandar Udara Polonia Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
BAB III METODOLOGI PENELITIAN