Tidak termasuk Subjek Pajak Wajib Pajak

penghasilan dari Indonesia, baik melalui ataupun tanpa melalui BUT. b. Badan tidak melalui BUT Badan sebagai subjek pajak luar negeri adalah badan yang bertempat kedudukan di luar Indonesiayang dapat menerima atau memperoleh penghasilan dari Indonesia, baik melalui ataupun tanpa melalui BUT. c. BUT BUT adalah suatu tempat usaha diman seluruh atau sebagian usaha dari suatu perusahaan dijalankan oleh subjek pajak luar negeri. BUT adalah suatu sarana bagi non-resident tax payer untuk melaksanakan bisnis di negara lain, yang berupa agen, perwakilan dagang, cabang atau anak perusahaan. BUT dapat berupa orang pribadi atau badan usaha.

6. Tidak termasuk Subjek Pajak

Yang tidak termasuk subjek pajak adalah sebagai berikut : a. Badan perwakilan negara asing beserta pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat Sesuai dengan kelaziman internasional, badan perwakilan negara asing beserta pejabat-pejabat perwakilan diplomatik, konsulat dan pejabat-pejabat lainnya, Universitas Sumatera Utara dikecualikan sebagai subjek pajak di tempat mereka mewakili negaranya. Pengecualian sebagai subjek pajak bagi pejabat-pejabat tersebut tidak berlaku apabila mereka memperoleh penghasilan lain di luar jabatannya atau mereka adalah warga negara Indonesia. Dengan demikian apabila pejabat perwakilan suatu negara asing memperoleh penghasilan lain di Indonesia di luar jabatan atau pekerjaannya tersebut, maka ia termasuk subjek pajak yang dapat dikenakan pajak atas penghasilan lain tersebut. b. Organisasi internasional Organisasi Internasional yang tidak menjalankan usaha atau kegiatan lain untuk memperoleh penghasilan dari Indonesia yang diputuskan oleh Menteri Keuangan bukan merupakan objek pajak.

7. Wajib Pajak

Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk sebagai pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu. a. Hubungan antara Subjek Pajak dengan Wajib Pajak Universitas Sumatera Utara Subjek Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri Luar Negeri Penghasilan diatas PTKP dari Indonesia maupun Luar Negeri Penghasilan dari Indonesia Wajib Pajak Dalam Negeri Wajib Pajak Luar Negeri Hubungan antara subjek pajak dengan wajib pajak dapat dibedakan sesuai dengan subjek pajak yang menjadi wajib pajaknya seperti berikut ini : 1. Subjek pajak orang pribadi 2. Subjek pajak badan b. Hubungan Subjek Pajak Orang Pribadi dengan Wajib Pajak Subjek pajak orang pribadi menjadi wajib pajak apabila telah memenuhi kewajiban subjektif maupun objektif. Hubungan antara subjek pajak dengan wajib pajak dapat digambarkan seperti berikut : Gambar III.A.2 Subjek Pajak Orang Pribadi Djoko Muljono, 2009: 16 c. Hubungan Subjek Pajak Badan dengan Wajib Pajak Subjek pajak badan menjadi wajib pajak apabila telah memenuhi kewajiban subjektif maupun objektif. Hubungan antara subjek pajak badan dengan wajib pajak badan dapat digambarkan seperti berikut : Universitas Sumatera Utara Subjek Pajak Badan Dalam Negeri Luar Negeri Penghasilan dari Indonesia maupun Luar Negeri Penghasilan dari Indonesia Wajib Pajak Dalam Negeri Wajib Pajak Luar Negeri Gambar III.A.3 Subjek Pajak Badan Djoko Muljono, 2009: 16 d. Perbedaan antara Wajib Pajak Dalam Negeri dengan Wajib Pajak Luar Negeri adalah sebagai berikut : Tabel III.A.1 Perbedaan Wajib Pajak Dalam dan Luar Negeri Djoko Muljono, 2009: 16

8. Objek Pajak