Metode Penelitian Analisis Framing Framing Model Robert N.Entman

2. Metode Penelitian Analisis Framing

Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode penelitian kulitatif dengan studi analisis framing. Menurut Bogdan dan Taylor, metode kulitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang- orang dan perilaku orang yang diamati. Dengan kata lain, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu secara utuh. Dengan demikian, tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagian dari keutuhan. 9 Sedangkan penelitian menurut jenis data dan analisis terbagi menjadi dua, antara lain : 1. Peneltian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan data kualitatif data yang berbentuk data, kalimat, skema, dan gambar 2. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data kuantitatif data yang berbentuk angka atau data yang diangkakan Dalam penjelasan diatas jelas terlihat data-data yang disajikan nantinya dalam penelitian adalah secara kata-kata dan tidak menggunakan data angka- angka atau statistik. Penelitian akan melakukan studi framing tentang pemberitaan yang ditulis di media online Detik.com dan Kompas.com yang memberitakan tentang pengharaman foto pre wedding terhadap fatwa MUI yang telah dikeluarkan oleh media online. 9 Lexy J Moeleong.Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung: Remaja Rosdakarya,2009.h.4

3. Framing Model Robert N.Entman

Robert N.Entman adalah salah seorang ahli yang meletakkan dasar-dasar bagi analisis framing untuk studi isi media. Entman melihat framing dalam dua dimensi besar: seleksi isu dan penekanan atau penonjolan aspek-aspek tertentu dari realitasisu. Penonjolan adalah proses membuat informasi menjadi lebih bermakna, lebih menarik, berarti, atau lebih diingat oleh khalayak. Realitas yang disajikan secara menonjol atau mencolok mempunyai kemungkinan lebih besar untuk diperhatikan dan mempengaruhi khalayak dalam memahami suatu realitas. Tabel 2.1 Entman Melihat dalam Dua Dimensi 10 Seleksi isu Aspek ini berhubungan dengan pemilihan fakta . dari realitas yang kompleks dan beragam itu, aspek mana yang diseleksi untuk ditampilkan? Dari proses ini selalu terkandung didalamnya ada bagian berita yang dimasukkan included, tetapi ada juga berita yang dikeluarkan excluded. Tidak semua aspek atau bagian dari isu ditampilkan, wartawan memiliki aspek tertentu dari suatu isu. Penonjolan aspek tertentu dari isu Aspek ini berhubungan dengan penulisan fakta. Ketika aspek tertentu dari suatu peristiwaisu tersebut telah dipilih, bagaimana aspek tersebut ditulis? Hal ini sangat berkaitan dengan pemakaian kata, kalimat, gambar dan citra tertentu untuk ditampilkan kepada khalayak. 10 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h.187. Framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita. Cara pandang atau perspektif itu pada akhirnya menentukan fakta apa yang diambil, bagian mana yang ditonjolkan dan dihilangkan, dan hendak dibawa kemana berita tersebut. Dalam konsepsi Entman, framing pada dasarnya merujuk pada pemberian definisi, penjelasan, evaluasi, dan rekomendasi dalam suatu wacana untuk menekankan kerangka berpikir tertentu terhadap peristiwa yang diwacanakan. Dalam konsep Entman terdiri dari empat konsep yaitu: Tabel 2.2 Konsep Entman 11 Define Problems pendefinisian masalah Bagaimana suatu peristiwa dilihat, sebagai apa, atau sebagai masalah apa. Diagnose Causes memperkirakan penyebab masalah Peristiwa itu dilihat disebabkan oleh apa, apa yang dianggap sebagai penyebab dari suatu masalah, siapa aktor yang dianggap sebagai penyebab masalah. Make Moral Judgement membuat pilihan Moral Nilai moral apa yang disajikan untuk menjelaskan masalah, nilai moral apa yang dipakai untuk melegitimasi atau mendeligimtimasi suatu tindakan. Treatment Recommendation menekankan penyelesaian Penyelesaian apa yang ditawarkan untuk mengatasi masalah atau isu, jalan apa yang ditawarkan dan harus ditempuh untuk mengatasi masalah. 11 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h.188. Define problems pendefinisian masalah adalah elemen yang pertama kali dapat kita lihat mengenai framing. Elemen ini merupakan master framebingkai yang paling utama. Ia menekankan bagaimana peristiwa dipahami oleh wartawan. Ketika ada masalah atau peristiwa, bagaimana peristiwa atau isu tersebut dipahami. Peristiwa yang sama dapat dipahami berbeda. Dan bingkai yang berbeda ini akan menyebabkan realitas bentukan yang berbeda. Diagnose causes memperkirakan penyebab masalah, merupakan elemen framing untuk membingkai siapa yang dianggap sebagai aktor dari suatu peristiwa. Penyebab disini bisa berarti apa what, tetapi bisa juga berarti siapa who. Bagaiman peristiwa dipahami, tentu saja menentukan apa dan siapa yang dianggap sebagai sumber masalah. Karena itu, masalah yang dipahami secara berbeda, penyebab masalah secara tidak langsung juga akan dipahami secara berbeda pula. Make moral judgement membuat pilihan moral adalah elemen framing yang dipakai untuk membenarkanmemberi argumentasi pada pendefinisian masalah yang sudah dibuat. Ketika masalah sudah didefinisikan, penyebab masalah sudah ditentukan, dibutuhkan argumentasi yang kuat untuk mendukung gagasan tersebut. Gagasan yang dikutip berhubungan dengan sesuatu yang familiar dan dikenal oleh khalayak. Elemen framing lain adalah Treatment recommendation menekankan penyelesaian. Elemen ini dipakai untuk menilai apa yang dikehendaki oleh wartawan. Jalan apa yang dipilih untuk menyelesaikan masalah. Penyelesaian itu tentu saja sangat tergantung pada bagaimana peristiwa itu dilihat dan siapa yang dipandang sebagai penyebab masalah. 12

4. Efek Framing

Dokumen yang terkait

KONSTRUKSI MEDIA ONLINE TENTANG PEREMPUAN KORUPTOR (Analisis Framing Pemberitaan Kasus Korupsi Ratu Atut Chosiyah pada Detik.com dan Kompas.com Edisi 18-24 Desember 2013)

0 5 23

KONSTRUKSI PENCITRAAN CALON PRESIDEN DALAM MEDIA ONLINE (Analisis Framing Pemberitaan Tentang Prabowo Subianto di Detik.com dan Kompas.com

1 24 27

Konstruksi Realitas Sosial Kasus Tewasnya Terduga Teroris Di Media Online (Analisis Framing Pemberitaan Siyono Di Kompas.Com)

0 8 118

ANALISIS FRAMING PEMBERIAN PENGANGKATAN WAKIL MENTERI OLEH PRESIDEN SBY DI MEDIA ONLINE KOMPAS.COM DAN DETIK.COM PADA BULAN OKTOBER 2011

0 4 113

DEMOKRASI DELIBERATIF DALAM MEDIA ONLINE DETIK.COM, KOMPAS.COM, DAN VIVA NEWS (Analisis Isi Perbandingan Komentar Pembaca Media Online Detik.com, Kompas.com, dan VIVAnews dalam Pemberitaan Polemik Qanun Bendera dan Lambang Aceh 25 Maret – 17 April 2013).

0 3 12

DEMOKRASI DELIBERATIF DALAM MEDIA ONLINE DETIK.COM, KOMPAS.COM, DAN VIVA NEWS DEMOKRASI DELIBERATIF DALAM MEDIA ONLINE DETIK.COM, KOMPAS.COM, DAN VIVA NEWS (Analisis Isi Perbandingan Komentar Pembaca Media Online Detik.com, Kompas.com, dan VIVAnews dalam

0 2 13

PENDAHULUAN DEMOKRASI DELIBERATIF DALAM MEDIA ONLINE DETIK.COM, KOMPAS.COM, DAN VIVA NEWS (Analisis Isi Perbandingan Komentar Pembaca Media Online Detik.com, Kompas.com, dan VIVAnews dalam Pemberitaan Polemik Qanun Bendera dan Lambang Aceh 25 Maret – 17

0 2 37

PENUTUP DEMOKRASI DELIBERATIF DALAM MEDIA ONLINE DETIK.COM, KOMPAS.COM, DAN VIVA NEWS (Analisis Isi Perbandingan Komentar Pembaca Media Online Detik.com, Kompas.com, dan VIVAnews dalam Pemberitaan Polemik Qanun Bendera dan Lambang Aceh 25 Maret – 17 Apri

0 16 40

ANALISIS PEMBINGKAIAN PEMBERITAAN CALON KAPOLRI BUDI GUNAWAN SEBAGAI TERSANGKA OLEH KPK DI MEDIA ONLINE KOMPAS.COM DAN DETIK.COM EDISI JANUARI 2015”.

0 0 13

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN KASUS SEPUTAR KEMACETAN LALU LINTAS DKI JAKARTA DI MEDIA ONLINE KOMPAS.COM

0 0 25