Sistem Pengendalian Internal Analisis penerapan informasi dan komunikasi dalam siklus penjualan dan dampkanya terhadap efektivitas pembuatan laporan keuangan (studi kasus Pt. Pertamina

16 internal, informasi mengenai kekeliruan atau kecurangan, dan lain sebagainya.

3. Sistem Pengendalian Internal

a. Pengertian Pengendalian Internal

Sistem Pengendalian Internal SPI merupakan istilah yang telah umum dan banyak digunakan berbagai kepentingan. Istilah p engendalian internal diambil dari terjemahan istilah “Internal Control” meskipun demikian penulis menterjemahkan sebagai pengawasan intern, untuk istilah tersebut hal ini tidaklah menjadi masalah karena tidak mengurangi pengertian Sistem Pengendalian Intern secara umum. Menurut Arens et al. 2010:290, suatu sistem pengendalian internal terdiri dari kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan manajemen jaminan yang wajar bahwa perusahaan mencapai tujuan dan sasarannya. Kebijakan dan prosedur ini sering disebut pengendalian dan secara kolektif mereka meringkas pengendalian internal entitas itu. Pengertian sistem pengendalian internal menurut COSO dalam Boynton dan Johnson 2006:391 adalah proses yang dilakukan oleh dewan manajemen, direksi, dan pegawai lainnya dari entitas yang bersangkutan, yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan dari keandalan dari laporan keuangan, kepatuhan terhadap aturan dan hukum yang berlaku, dan efektivitas dan efisiensi dari kegiatan operasi. 17 Dalam Standar Profesional Akuntan Publik SPAP:319.2 Pengendalian Internal di definisikan sebagai berikut: “Sistem Pengendalian Intern meliputi organisasi serta semua metode dan ketentuan yang terkoordinasi yang dianut dalam suatu perusahaan untuk melindungi harta miliknya, mencek kecermatan dan keandalan data akuntansi, meningkatkan efisiensi usaha, dan mendorong dit aatinya kebijakan manajemen yang telah digariskan.” Dengan adanya sistem pengendalian internal yang terdapat di suatu perusahaan memastikan bahwa tujuan yang ditetapkan perusahaan yang terdiri dari kategori: a pelaporan keuangan yang bisa diandalkan, b efektivitas dan efisiensi dari operasi, dan c pemenuhan hukum dan peraturan yang berlaku. Dapat tercapai dengan baik dan maksimal. Selain itu dengan penggunaan SPI yang baik dan kuat dapat mengurangi terjadinya kecurangan yang dapat berakibat fatal terhadap going concern suatu entitas.

b. Tujuan Pengendalian Internal

Pengendalian internal yang diciptakan dalam perusahaan harus mempunyai beberapa tujuan. Menurut Arens et al. 2010:370 pengendalian internal memiliki tujuan sebagai berikut: 1 Reliabilitas pelaporan keuangan Tujuan pengendalian internal ini adalah memenuhi tanggung jawab pelaporan keuangan tersebut. 18 2 Efisiensi dan efektivitas operasi Tujuan yang penting dari pengendalain ini adalah memperoleh informasi keuangan dan nonkeuangan yang akurat tentang operasi perusahaan untuk keperluan pengambilan keputusan. 3 Ketaatan pada hukum dan peraturan Dalam section 404 mengharuskan semua perusahaan publik mengeluarkan laporan tentang keefektifan pelaksanaan pengendalian internal atas laporan keuangan. Selain mematuhi ketentuan hukum dalam section 404, organisasi-organisasi publik, nonpublik, dan nirlaba diwajibkan menaati berbagi hukum dan peraturan. Menurut Louwers, Ramsay 2008:158 Sistem pengendalian internal didesain utuk mencapai tujuan pengendalian yang terdiri dari tiga target yaitu: 1 Financial reporting category Hal ini ditujukan untuk menerbitkan laporan keuangan yang handal dan menjaga aset dari penggunaan ilegal. 2 Operations category Contoh dari target ini adalah bisnis reputasi yang baik, return on invesment , pengenalan produk baru, market share, dan penggunaan aset secara efisien dan efektif. 3 Compliance category Compliance category memiliki tujuan untuk mematuhi hukum dan aturan yang mempengaruhi entitas. 19 Dari hal diatas dapat kita ketahui bahwa sistem pengendalian internal yang ada didalam suatu perusahaan memiliki tujuan yang sangat penting dalam menyajikan laporan keuangan yang handal, mengawasi proses operasi perusahaan, dan mematuhi hukum yang berkaitan dengan perusahaan. Jika sistem pengendalian internal ini tidak dilaksanakan oleh perusahaan maka perusahaan tersebut akan mengalami banyak masalah dari kecurangan, kekeliruan, dan lain-lain.

c. Elemen-Elemen Pengendalian Internal

Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission COSO memperkenalkan adanya lima komponen pengendalian intern yang meliputi Lingkungan Pengendalian Control Environment , Penilaian Resiko Risk Assesment , Prosedur Pengendalian Control Procedure, Pemantauan Monitoring, serta Informasi dan Komunikasi Information and Communication. Manajemen sebaiknya memperhitungkan pertimbangan 5 komponen pengendalian internal yang cukup dan efektif yang ditentukan dalam COSO report. Kelima komponen tersebut yaitu: Rezaee, 1995:6-7 1 Lingkungan Pengendalian Control Environment Lingkungan pengendalian terdiri dari jumlah elemen-elemen seperti integritas, nilai-nilai etika, filosofi dan gaya operasi manajemen, struktur organisasi, kebijakan dan praktek sumber daya manusia, keterlibatan dewan direktur dan komite audit, kompetensi 20 personalia, dan otoritas dan pertanggungjawaban tugas yang didisain untuk menyediakan kesadaran pengendalian yang meyakinkan dalam perusahaan. Lingkungan pengendalian menyajikan dasar untuk mengevaluasi kecukupan dan keefektivitasan sistem pengendalian internal dan menilai kemampuan perusahaan untuk meyakinkan tata kelola perusahaan yang bertanggung jawab dan reliabilitas laporan keuangan. Lingkungan pengendalian berfungsi sebagai dasar dari komponen- komponen pengendalian internal yang lainnya. 2 Penilaian resiko Risk Assessment Penilaian resiko memerlukan identifikasi dan investigasi baik resiko internal dan ekstenal dan penerimaan yang hati-hati atas resiko bisnis dalam mencapai tujuan perusahaan. Penilaian resiko membantu manajemen dan auditor internal berada dalam pengendalian. 3 Aktivitas Pengendalian Control Activities Aktivitas pengendalian adalah kebijakan, prosedur, dan peraturan yang menyediakan keyakinan memadai bahwa tujuan pengendalian internal telah dijalankan secara benar dan resiko telah diatur secara efektif. 4 Informasi dan Komunikasi Information and Communications Komponen informasi dan komunikasi dari internal kontrol mempertimbangkan informasi yang didapat dan bagaimana pesan 21 mengalir melalui sebuah entitas. Semua orang di dalam entitas seharusnya menerima pesan yang jelas melalui top manajemen bahwa pertanggungjawaban pengendalian internal harus dijalankan dengan serius. Personil yang dipengaruhi oleh sistem pengendalian internal semestinya mengerti dengan jelas aspek-aspek relevan dari sistem pengendalian internal, bagaimana mereka bekerja, dan tugas dan tanggung jawab mereka dalam sistem tersebut. Komunikasi seharusnya berjalan dalam semua arah di fungsi pengendalian internal organisasi –up, down, dan across–dalam pengkomunikasian semua informasi internal dan eksternal yang relevan. 5 Pemantauan Monitoring Pemantauan memerlukan sistem pengendalian internal yang dipantau dalam proses berjalan dan dasar periodik untuk mempertahankan agar tetap efektif. Pemantauan berkelanjutan ongoing monitoring adalah penilaian secara berkelanjutan berbagai komponen sistem pengendalian internal melalui pelatihan yang tepat dan evaluasi personil, pengawasan terus menerus, dan implementasi rekomendasi yang diberikan oleh auditor. Evaluasi periodik periodic evaluation dapat melengkapi pemantauan yang berkelanjutan dan seharusnya digunakan pada basis ad hoc. Frekuensi dan ruang lingkup evaluasi periodik tergantung pada efektivitas dan hasil dari pemantauan berkelanjutan serta penilaian resiko yang terkait dengan sistem pengendalian internal. 22 Menurut Sukrisno Agoes. 2004:75, komponen pengendalian internal terdiri dari: 1 Lingkungan pengendalian Menetapkan corak suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian intern, menyediakan disiplin dan struktur. 2 Penaksiran resiko Indentifikasi entitas dan analisis terhadap resiko yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana resiko harus dikelola. 3 Aktivitas pengendalian Kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan. 4 Informasi dan komunikas Pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka. 5 Pemantauan Proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu. Menurut Hall et al. 2009, komponen pengendalian internal terdiri dari: 23 1 Lingkungan pengendalian The Control Enviroment Lingkungan pengendalian merupakan landasan bagi empat komponen pengendalian lainnya. Lingkungan pengendalian menetapkan keseluruhan dasar bagi organisasi dan mempengaruhi kesadaran kontrol manajemen dan karyawan. 2 Penilaian resiko Risk Assement Lingkungan Organisasi harus melakukan penilaian risiko untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko yang relevan untuk pelaporan keuangan. 3 Aktivitas pengendalian Control Activities Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang digunakan untuk memastikan bahwa tindakan yang tepat diambil untuk menghadapi risiko organisasi yang teridentifikasi. 4 Informasi dan komunikasi Information Communication Sistem Informasi Akuntansi SIA terdiri dari catatan dan metode yang digunakan untuk memulai, mengidentifikasi, menganalisis, mengklasifikasi, dan merekam transaksi organisasi dan untuk memperhitungkan aktiva dan kewajiban yang bersangkutan. Kualitas informasi dari SIA menghasilkan dampak kemampuan manajemen untuk mengambil tindakan dan membuat keputusan sehubungan dengan operasi organisasi dan untuk menyiapkan laporan keuangan yang dapat diandalkan. 24 5 PemantauanMonitoring Pemantauan adalah proses dimana kualitas desain pengendalian internal dan operasi dapat dinilai. Hal ini dapat dicapai dengan prosedur yang terpisah atau dengan kegiatan yang sedang berjalan. Komponen pengendalian internal dalam Arens et al. 2010:294 terdiri dari: 1 Control Enviroments “The control environment consists of the action, policies, and procedures that reflect the overall attitudes of top management, directors, and owners of an entity about internal control and its importance to the entity. To understand and assess the control environment, auditors should consider the most important control subcomponents”. 2 Risk Assesment “Risk assement for financial reporting is management’s identification and analysis of risks relevant of financial statements in conformity in GAAP”. 3 Control Activities “Control activies are the policies and procedures, in addition in the other four control components, that help ensure that necessary actions are taken to address risks to achievement of the entity’s objectives”. 4 Information Communication “Methods used to intiniate, record, process, and report an entity’s transactions and to mai ntain accountability”. 5 Monitoring “Management’s ongoing and periodic assessment of the quality of internal control performance to determine whether controls are operating as intend and are modified when needed”. 25 Komponen pengendalian internal dalam Louwers et al. 2008:160 yaitu: 1 Lingkungan pengendalian Control Enviroments Lingkungan pengendalian menetapkan nada organisasi. Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen lain dari pengendalian internal. Lingkungan pengendalian menyediakan disiplin dan terstruktur. Faktor-faktor lingkungan pengendalian meliputi integritas, nilai-nilai etika, dan kompetensi orang-orang entitas. 2 Penilaian resiko Risk Assesment Manajemen harus mengambil langkah-langkah untuk mengidentifikasi risiko, perkiraan signifikansi mereka, kemungkinan, dan mempertimbangkan bagaimana mengelola risiko. Dengan menetapkan tujuan pengendalian, manajemen dapat mengidentifikasi faktor kesuksesan, kebijakan lembaga dan prosedur. 3 Prosedur pengendalian Control Procedures Prosedur pengendalian adalah tindakan spesifik diambil oleh manajemen dan karyawan untuk membantu memastikan bahwa arahan manajemen dilaksanakan. Prosedur pengendalian manual maupun terkomputerisasi yang dilaksanakan pada sistem akuntansi bertujuan untuk pencegahan, mendeteksi, dan mengoreksi atas kesalahan dan fraud yang bisa masuk dan mengalir dalam laporan 26 keuangan. Pada intinya, prosedur yang mencegah salah saji sebelum salah saji tersebut terjadi. 4 Informasi dan komunikasi Information Communication Informasi dan komunikasi komponen pengendalian internal adalah mutlak diperlukan untuk mencapai tujuan pengendalian manajemen. Untuk membuat keputusan yang efektif, manajer harus memiliki akses ke informasi yang tepat waktu, dapat diandalkan, dan relevan. Sistem informasi harus dianjurkan untuk mengidentifikasi data dari sumber eksternal seperti pemasok, pelanggan dan sebagainya. Manajemen mengevaluasi kualitas informasi menentukan apakah isi informasi tersebut telah sesuai dan informasi tersebut tepat waktu, arus, akurat, dan dapat diakses. Komunikasi meliputi pembuatan dan pendistribusian laporan. Laporan internal merupakan umpan balik bagi manajemen untuk memantau operasi. Sedangkan laporan eksternal adalah informasi keuangan bagi investor luar, kreditur, dan lain-lain. Komunikasi juga melibatkan harapan, tanggung jawab kelompok individu, dan hal-hal penting lainnya. 5 Pemantauan Monitoring Sistem pengendalian internal perlu dipantau. Manajemen harus menilai kualitas kinerja pengendalian secara tepat waktu. Pemantauan tidak termasuk kegitan rutin manajemen dan pengawasan pengendalian dan aktivitas personel lainnya. 27 Dari penjabaran diatas, dapat kita ketahui bahwa sistem pengendalian internal memiliki lima framework : lingkungan pengendalian, aktivitas pengendalian, penilaian resiko, informasi dan komunikasi, dan pemantauan. Yang disebut juga dengan COSO Framework . Lima framework ini merupakan satu kesatuan yang saling terkait yang akan membantu suatu perusahaan dalam mengendalikan sistem pengendalian internal. Serta mengamankan aset dan mencegah terjadinya kecurangan di perusahaan tersebut.

4. Siklus Penjualan