Pengaruh efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi dalam siklus pendapatan, siklus pengeluaran, dan siklus sumber daya manusia terhadap inventory management : studi empiris pada beberapa perusahaan dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan

(1)

i

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM SIKLUS PENDAPATAN, SIKLUS

PENGELUARAN, DAN SIKLUS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP INVENTORY MANAGEMENT

(Studi Empiris pada Beberapa Perusahaan Dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh Irfan Ardiyansah NIM. 1111082000107

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS DIRI

1. Nama : Irfan Ardiyansah

2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 8 Mei 1993

3. Alamat : Jalan Sindang Barang, Rt/Rw: 01/01, No:68, Kelurahan: Bubulak, Kecamatan: Bogor Barat, Jawa Barat

4. Telepon : 087771038483

5. Email : Irfanardiyansah1857@gmail.com II. PENDIDIKAN

1. TK Alita : Tahun 1997-1998

2. SDN Sindang Barang I : Tahun 1998-2004

3. SMP La Tansa : Tahun 2005-2008

4. SMA La Tansa : Tahun 2008-2011

5. S1 Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : Tahun 2011-2015

III. PENGALAMAN BERORGANISASI

1. Pengurus tahun 2007-2011 Jumayatul Huffadz Pondok Pesantren La tansa

2. Ketua lembaga ACC (Arabic Communicative Course) dan ECC (English Communicative Course) Pondok Pesantren La tansa tahun 2010-2011 3. Pengurus bagian bahasa rayon dan pusat Pondok Pesantren La Tansa

Tahun 2010-2011

4. Pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Akuntansi Tahun 2012-2013

5. Pengurus Badan Executive Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Tahun 2013-2015


(7)

vii

IV. SEMINAR DAN WORKSHOP

1. Sebagai peserta dalam “Penataran Paket A Sistem Mengajar Al-Qur’an Metode Iqra”, 13-14 Juli 2010, Lebak Gedong, Lebak-Banten.

2. Sebagai peserta dalam “Praktikum Imamah, Praktikum Manasik Haji dn Tajhizul Mayyit”, 28 April-01 Mei 2011, Lebak Gedong, Lebak-Banten. 3. Sebagai Peserta “Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar

(KMD), 22-28 Januari 2010, Lebak Gedong, Lebak-Banten.

4. Sebagai peserta dalam “Dialog Jurusan dan Seminar Konsentrasi”, 23 September 2013, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Sebagai peserta dalam “Lets Avoid HIV/AIDS with Legal Relationship”, 9 Desember 2013, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

V. KEPANITIAAN

1. Panitia dalam acara “Language Festival”, 22-29 Febuari 2011, Pondok Pesantren La tansa

2. Panitia dalam acara “Milad 10 Tahun Fakultas Ekonomi dan Bisnis”, 21 Mei-2 Juni 2012, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Panitia dalam acara “Auditings Days”, 6-7 November 2012, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Panitia dalam acara “Dialog Jurusan dan Seminar Konsentrasi”, 3 Oktober 2012, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Sebagai Bendahara “Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD), 22-28 Januari 2010, Lebak Gedong, Lebak-Banten.


(8)

viii

VI. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Damin 2. Ibu : Siti Chodijah 3. Adik : Ficky Adrian 4. Anak ke : 1 dari 2 bersaudara


(9)

ix ABSTRACT

The purpose of this study is to find out the influence of effectiveness of using accounting information system in revenue cycles, expenditure cycles, and human resources cycles on inventory management. Respondents in this research are 39 corporations consist of manager, supervisor, and accountant. The method of determaining the sample used convenience sampling method. Data was analyzed by multiple regression analysis with SPSS 21 processing.

The results indicates that effectiveness of using accounting information system in expenditure cycles does not have an influence on inventory management, and effectiveness of using accounting information system in revenue cycles and human resources cycles does have an influence on inventory management.

Keywords: Accounting information system, Revenue cycles, Expenditure cycles, Human resources cycles, and Inventory management


(10)

x ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi siklus pendapatan, siklus pengeluaran, siklus sumber daya manusia terhadap inventory management. Responden dalam penelitian ini adalah 39 perusahaan yang terdiri dari manajer, supervisor, dan bagian akuntansi. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah convenience sampling, Data dianalisis menggunakan analisis regresi berganda yang pengolahannya melalui SPSS 21.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran tidak berpengaruh terhadap inventory management, dan efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi siklus pendapatan dan siklus sumber daya manusia berpengaruh terhadap inventory management.

Kata kunci: Sistem informasi akuntansi, Siklus pendapatan, Siklus pengeluaran, Siklus sumber daya manusia dan Inventory management.


(11)

xi

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum, Warahmatullahi Wabarakatuh

Tiada kata yang patut penulis sampaikan kecuali rasa syukur yang sedalam-dalamnya kehadirat Allah SWT Sang Pencipta Alam Raya, Yang Maha Agung, Pengasih dan Penyayang. Yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Efektivitas Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi dalam Siklus Pendapatan, Siklus Pengeluaran, dan Siklus Sumber Daya Manusia terhadap Inventory Management (Studi Empiris pada Beberapa Perusahaan Dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan)” yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW, rahmatan lil ‘alamiin yang telah mengubah kegelapan menjadi terang benderang bagi kehidupan ummat manusia di dunia maupun akhirat.

Sebagai manusia biasa, penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Kesuksesan dan keberhasilan penulis dalam menyusun skripsi ini tak luput dari bantuan berbagai pihak baik dari dosen, keluarga maupun rekan-rekan seperjuangan. Dengan segenap kerendahan dan ketulusan hati yang paling dalam penulis menyampaikan untaian beribu ucapan terima kasih dan memberikan penghargaan yang setinggi-setingginya kepada: 1. Terkhusus ayahanda Damin dan ibunda Siti Chodijah, terima kasih atas untaian

doa, cinta, kasih sayang, pengorbanan dan dukunganmu baik moril maupun material yang telah diberikan selama ini, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

2. Ibu Dr. Rini Ak., CA., selaku Dosen Pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya untuk berdiskusi, memberi nasihat, semangat, motivasi dan bimbingan terbaiknya selama penulisan skripsi ini.


(12)

(13)

xiii DAFTAR ISI

JUDUL SKRIPSI ... i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ... .ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ... ....iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI………iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH……….v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP……….vi

ABSTRACT... ix

ABSTRAK ... x

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB. I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 10

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 11

1. Tujuan Penelitian... 11

2. Manfaat Penelitian ... 12

BAB. II. TINJAUAN PUSTAKA ... 14


(14)

xiv

1. Behavioral Research Theory…...………..14

2. Efektivitas………..15

3. Sistem Informasi Akuntansi………..16

4. Inventory Management ... 32

B. Tinjauan Penelitian Sebelumnya ... 38

C. Kerangka Penelitian ... 53

D. Hipotesis Variabel Dependen dengan Independen ... 54

1. SIA Siklus Pendapatan terhadap Inventory Management ... 54

2. SIA Siklus Pengeluaran terhadap Inventory Management ... 55

3. SIA Siklus SDM terhadap Inventory Managemen………56

4. SIA Siklus Pendapatan, Siklus Pengeluaran, dan Siklus SDM terhadap Inventory Management …...………...57

BAB. III. METODELOGI PENELITIAN ... 59

A. Ruang Lingkup Penelitian ... 59

B. Metode Penentuan Sampel... 59

1. Populasi dan Sampel... 60

2. Teknik Pengukuran Sampel ... 60

C. Metode Pengumpulan Data ... 60

1. Kuesioner ... 61

2. Observasi ... 61

3. Wawancara ... 62

D. Metode Analisis Data ... 62

1. Statistik Deskriptif ... 62


(15)

xv

3. Uji Asumsi Klasik ... 64

4. Koefesien Determinasi ... 66

5. Uji Hipotesis...66

E. Operasional Variabel Penelitian ... 69

BAB. IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 77

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ... 77

1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 77

2. Karakteristik Profil Responden ... 80

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ... 82

1. Hasil Statistik Deskriptif... 82

2. Hasil Uji Kualitas Data ... 84

3. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 88

4. Hasil Koefesien Determinasi ... 89

5. Hasil Uji Hipotesis...95

BAB. V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 103

A. Kesimpulan ... 106

B. Saran ………107


(16)

xvi DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

2.1 Penelitian Sebelumnya ... 38

3.1 Operasional Variabel ... 75

4.1 Data Sampel Penelitian... 78

4.2 Data Distribusi Sampel Penelitian ... 78

4.3 Jenis Kelamin Responden ... 80

4.4 Usia Responden... 81

4.5 Pengalaman Kerja Responden ... 81

4.6 Jabatan Pekerjaan Responden ... 82

4.7 Hasil Statistik Deskriptif ... 83

4.8 Hasil Uji Validitas SIA Siklus Pendapatan ... 85

4.9 Hasil Uji Validitas SIA Siklus Pengeluaran ... 85

4.10 Hasil Uji Validitas SIA Siklus Sumber Daya Manusia ... 86

4.11 Hasil Uji Validitas Inventory Management ... 87

4.12 Hasil Uji Reliabilitas ... 88

4.13 Hasil Uji Multikolonieritas ... 89

4.14 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Uji Kolmogorov ... 92

4.15 Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Uji Glejser ... 94

4.16 Hasil Koefisien Determinasi ... 95

4.17 Hasil Uji Statistik t ... 96


(17)

xvii DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Skema Kerangka Pemikiran ... 53

4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot ... 90

4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram ... 91


(18)

xviii DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Kuesioner……….………113

Lampiran 2 Hasil Penyebaran Kuesioner……….………....119

Lampiran 3 Hasil Olah SPSS 21………..127

Lampiran 4 Hasil Wawancara Responden...……….………...139


(19)

1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah

Pada zaman yang modern ini, banyak perusahaan yang menggunakan teknologi yang semakin maju dengan sesuai perkembangan zaman ini. Di mana pihak perusahaan adalah salah satu pihak yang membutuhkan dan mengikuti perkembangan zaman. Bersamaan dengan semakin besarnya perusahaan, dengan sistem yang manual pihak perusahaan akan merasakan kesulitan dengan pengimplementasian kinerja perusahaan, maka keputusan pihak manajer yang mampu menentukan apakah perusahaan akan menggunakan metode yang lebih canggih dan menggunakan teknologi yang terbaru bagi perusahaannya atau tidak. Teknologi yang canggih ini, akan banyak sekali membantu pihak perusahaan dan para pegawai untuk melakukan kinerjanya menjadi lebih efesien dan efektif dalam pengimplementasiannya.

Menurut Radu et.al (2012:143), Between the entity’s information system and accounting information system there is relationship of the whole to the part and also a functional relationship, the accounting information system having the role of backbone, covering approximately 50% in the total of information. Yang memiliki arti yaitu di antara entitas sistem informasi dan sistem informasi akuntansi terdapat hubungan ke seluruh bagian tersebut dan juga hubungan fungsional, sistem informasi akuntansi memiliki peran sebagai tulang punggung, seluas sekitar 50% dalam total informasi.


(20)

2 Selain dari kemajuan zaman, dewasa ini banyak perusahaan yang kesulitan menghadapi persaingan yang sangat ketat dengan para pesaingnya. Untuk mampu bersaing maka perusahaan harus mampu melakukan kinerja perusahaan dengan efektif untuk meningkatkan dan mempertahankan kelangsungan perusahaan. Belum lagi dengan adanya persaingan yang berasal dari pihak asing membuat persaingan yang semakin ketat antara perusahaan. Menurut Aaron dan Bill (1992:24), The strategic management process, which is so vital to success, is only as strong as the feedback provided by the accounting information system. Yang memiliki arti proses strategi manajemen, yang begitu penting untuk kesuksesan hanya sekuat seperti umpan balik dari sistem informasi akuntansi.

Salah satu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengatasi persaingan antara pesaing yang lain dan menghadapi perkembangan teknologi di zaman modern adalah dengan meningkatkan kualitas informasi dan penggunaan sistem informasi akuntansi. Informasi sangat dibutuhkan karena dengan informasi perusahaan yang baik maka akan dapat membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan. Perkembangan dunia yang begitu modern memiliki kaitannya dengan kemajuan teknologi informasi yang berpengaruh secara signifikan terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan aspek kehidupan manusia dan kegiatan bisnis suatu perusahaan.

Dilihat dari sejarah sebelum berkembangnya teknologi, di mana banyak manusia yang melakukan transaksi dengan cara manual dengan transaksi yang menggunakan seluruhnya tenaga kerja manusia yang di mana bisa terdapat rawan kesalahan, karena dengan pekerjaan yang manual ini menyebabkan banyaknya


(21)

3 permasalahan dan kurangnya kinerja yang berujung pada hasil yang kurang maksimum, namun dengan perkembangan zaman terhadap teknologi transaksi tersebut mampu digunakan dengan sistem yang terkomputerisasi dan aplikasi penggunaan software dan hardware yang mendukung kinerja perusahaan akan mengakibatkan hasil pekerjaan lebih baik dan maksimal dari pada menggunakan yang manual. Perkembangan teknologi informasi ini tidak hanya berdampak pada proses bisnis, tetapi juga pada sistem informasi dalam perusahaan, dengan demikian aktivitas perusahaan dapat dilakukan dengan efektif serta efesien dan memudahkan dalam proses pendataan dalam suatu perusahaan.

Salah satu penyelesaian dalam mengatasi permasalahan sistem informasi dan teknologi yaitu dengan menerapkan dan menggunakan sistem informasi akuntansi yang di mana akan sangat membantu kinerja perusahaan dari segi finansial maupun non finansial. Karena sistem informasi akuntansi ini, mampu untuk membantu segala aktivitas-aktivitas kinerja perusahaan menjadi lebih tersistem dan tertata dengan teknologi yang memadai.

Penggunaan sistem informasi akuntansi yang sangat bermanfaat dalam kinerja operasional manajer yang akan membantu pekerjaan perusahaan lebih baik dalam melakukan pekerjaannya, menurut Qawatneh (2012:158), Accounting Information System is a subsistem of the Management Information System (MIS) that processes financial transaction to provide (1) internal reporting to manager to be used in planning and controlling current and future operation and for non-routine decision making, (2) external reporting to outside perties suches to stockholders, creaditor and government agencies. Yang memiliki arti “Sistem


(22)

4 Informasi Akuntansi merupakan bagian subsistem dari Sistem Informasi Manajemen yang diproses untuk menyediakan (1) pelaporan internal terhadap manajer yang digunakan dalam perencanaan dan pengendalian untuk operasional perusahaan pada sekarang maupun masa depan dan pengambilan keputusan yang tidak rutin, (2) pelaporan eksternal terhadap para pemegang saham, kreditor dan agen pemerintahan. Penggunaan sistem informasi akuntansi dapat digunakan oleh berbagai macam jenis perusahaan baik itu perusahaan jasa, perusahaan dagang maupun perusahaan manufaktur dan jenis perusahaan lainnnya. Selain membantu perusahaan dalam segi akuntansi finansialnya saja, melainkan sistem informasi akuntansi mampu digunakan untuk membantu perusahaan dalam segi akuntansi manajemennya.

Berdasarkan hasil riset oleh Setyaningsih dan Hasan (2013:257) yang memiliki hasil bahwa permasalahan-permasalahan yang terdapat dalam departemen instalasi nutrisi, terdapat kelebihan akumulasi dari hasil formula persediaan dan pasokan bahan baku yang terus menerus menyebabkan kerugian dalam keuangan dan ketidakefektivitasan dalam persediaan. Dengan menerapkan sistem informasi akuntansi persediaan pada sistem manajemen persediaan yang dikaitkan dengan aktivitas siklus pengeluaran adalah alasan dilakukan penelitian ini, serta sumber daya rumah sakit dan pemasok untuk lebih memperhatikan dalam penerimaan serta pemesanan persediaan dan permintaan pelanggan.

Dan juga penelitian yang dilakukan oleh Rosina dan Dianni (2014:15) yang memiliki hasil bahwa pengelolaan persediaan yang diterapkan pada toko ini belum maksimal sehingga banyak aktivitas-aktivitas yang tidak profitable.


(23)

5 Dengan aktivitas pengeluaran dan pendapatan dalam inventory management yang tidak diikuti dengan pengendalian internal perusahaan membuat banyak aktivitas tidak profitable dalam meningkatkan keuntungan. Karena kualitas dan waktu pemesanan yang tepat, penumpukan stok dan otorisasi serta dokumentasi yang memadai adalah aktivitas pengendalian yang mendukung sistem informasi akuntansi siklus pendapatan dan pengeluaran. Sehingga dengan penerapan inventory management ini dapat mewujudkan efesiensi biaya dengan adanya EOQ, ROP dan safety stock, agar pengelolaan persediaan baik dari aktivitas pembelian, penyimpanan dan penjualan persediaan lebih terorganisir.

Ada pula salah satu fakta hasil lapangan mengenai sistem informasi akuntansi yang memang mendukung kinerja manajemen dalam persediaan yang dijelaskan pada buku Hall (2006:282) mengenai kasus perusahaan Marport yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang menggunakan dan menerapkan sistem informasi akuntansi (SIA) terhadap siklus-siklus yang terdapat dalam perusahaan tersebut. Di mana perusahaan ini menggunakan formulir dan dokumen dalam sistem informasi akuntansi untuk pencatatan dan pengendalian internal perusahaan oleh pihak organisasional perusahaan yang dikaitkan dengan siklus-siklus yang diterapkan oleh perusahaan Marport. Perusahaan ini menerapkan seluruh pengotorisasian dokumen dan kinerja perusahaan sebagai berikut:

1. Siklus penggajian dengan menerapkan pengotorisasian dan menyiapkan voucher.


(24)

6 2. Siklus pengeluaran dengan mengakumulasikan biaya produksi dengan untuk

semua barang yang diproduksi.

3. Siklus penerimaan dengan menyiapkan faktur ke pelanggan untuk barang yang dijual

4. Siklus penerimaan dengan menyimpan barang-barang jadi dan menyimpan persediaan fisik dan catatan stok yang terkait dari barang jadi.

Penerapaan sistem informasi akuntansi di perusahaan Marport ini, membantu kinerja organisasi dalam mengatur manajemen persediaan perusahaan agar mampu untuk melakukan pengendalian internal yang lebih baik, efektif dan mampu untuk mengorganisasikan seluruh kegiatan yang telah direncanakan dan ditetapkan agar sesuai dengan jalur perusahaan.

Selain itu dalam kasus perusahaan Bertolini dari www.academia.edu dalam bagian audit persediaan pada sebuah toko pakaian bernama Bertolini, kasus tersebut menjelaskan bahwa perusahaan Bertolini ini merupakan perusahaan dagang yang memiliki skala besar dan memiliki sistem informasi akuntansi dalam operasionalnya. Namun, ini disebabkan karena kurangnya pengendalian internal perusahaan dalam mengawasi manajemen persediaan barang dagang dan kurangnya kepekaan manajamen perusahaan dalam mengawasi permasalahan yang terdapat di perusahaannya, sehingga terdapat pencurian barang dagang yang dilakukan oleh pegawai di Bertolini.

Dan kasus di Indonesia dari www.academia.edu salah satunya di CV Jaya Karya, perusahaan yang bergerak di bidang konveksi, kasus tersebut menjelaskan bahwa terdapat pegawai yang memiliki tugas rangkap dalam bagian persediaan


(25)

7 yaitu pengecekan gudang dan pencatatan pembelian bahan baku, setelah dilakukan pengecekan bukti-bukti maka terungkaplah kasus pencurian ini, ini disebabkan karena kurangnya pengendalian manajemen persediaan dan alur prosedur pembelian bahan baku dalam perusahaan dan tidak adanya pemisahan tugas yang dilakukan oleh perusahaan.

Sistem informasi akuntansi yang efektif sangatlah penting dalam menentukan keberhasilan jangka panjang perusahaan, tanpa menggunakan sistem informasi akuntansi maka sulit untuk mengawasi aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam perusahaan dan tidak dapat menentukan seberapa baik kualitas kinerja manajemen perusahaan. Untuk membuat sistem yang baik maka perlu dikoordinasikan dengan pihak yang berkaitan dengan pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam posisi yang menggunakan sistem dalam suatu perusahaan. Sistem informasi akuntansi dibuat oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan baik untuk internal seperti manajer perusahaan dan pegawai akuntansi, dan pihak eksternal seperti investor, kreditor, auditor eksternal dan pemerintah. Sistem informasi akuntansi sangat dibutuhkan untuk memproses data-data keuangan dan data mengenai transaksi-transaksi akuntansi dan apabila terdapat data-data yang tidak sesuai dalam satu sistem, maka akan mengalami kesalahan di sistem yang lain, karena sistem memiliki hubungan dengan sistem-sistem yang lain.

Menurut Hall (2006:19) informasi yang berguna dan bermanfaat harus memiliki berbagai karakteristik berikut ini seperti: relevan, tepat waktu, akurat, lengkap dan ringkas. Dan Hall (2006:10) berpendapat bahwa sistem informasi


(26)

8 akuntansi selain mampu memproses transaksi, sistem informasi akuntansi pun memiliki manfaat yang lain yaitu mampu menghasilkan laporan keuangan, seperti laba rugi, neraca, arus kas, serta berbagai laporan lainnya, sehingga ini akan membantu mengukur kinerja menyeluruh di perusahaan dalam bidang keuangan.

Sistem informasi akuntansi dapat menjadi aktivitas pendukung dan dapat menambah nilai bagi perusahaan, apabila suatu perusahaan mampu untuk memiliki karakteristik informasi akuntansi yang diproses dengan memberikan informasi akurat dan tepat waktu agar aktivitas perusahaan dapat berjalan dengan efektif, efesien and sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh manajemen persediaan perusahaan. Menurut Romney dan Steinbart (2005:2) sistem informasi akuntansi memiliki subsistem yakni di antara lain, siklus pendapatan (revenue cycle), siklus pengeluaran (expenditure cycle), siklus penggajian sumber daya manusia (payroll), siklus produksi (production cycle), dan siklus keuangan (financial cycle).

Perusahaan-perusahaan yang berjalan di bidang perdagangan seperti beberapa perusahaan dagang retail yang memiliki sistem informasi akuntansi yang menyediakan jasa penjualan berbagai macam produk kepada para pelanggan yang akan dijadikan sebagai populasi bagi pihak peneliti, di mana masyarakat sekarang banyak yang menggunakan jasa pelayanannya, disebabkan karena beberapa manfaat, salah satunya adalah dengan menggunakan sarana perusahaan dagang retail ini dapat memudahkan masyarakat dan para konsumen untuk mencari suatu barang yang berkualitas dan aman dari segala kecurangan kualitas barang yang menjadi prioritas utama bagi para pelanggan.


(27)

9 Sistem informasi akuntansi akan menjadi bagian yang penting dan nilai lebih demi kemajuan bagi perusahaan dagang retail di kota Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan ini. Sistem informasi akuntansi pasti akan membantu dalam proses keuangan maupun non keuangan perusahaan. Yang menjadi tujuan penelitian ini, mengetahui dampak dari penggunaan efektivitas sistem informasi akuntansi bagi manajemen persediaan pada perusahaan dagang retail di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan ini. Informasi yang lengkap sangat dibutuhkan agar segala aktivitas dapat berjalan sesuai apa yang diharapkan dan efektif dalam pengimplementasiannya. Dan ini akan berpengaruh terhadap instrumen yang mempengaruhi sistem tersebut, karena sistem memiliki sifat yang saling keterkaitan dengan seluruh aktivitas, kinerja dan kondisi perusahaan.

Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, yang membedakan antara penelitian ini dengan penelitian yang lain yang berkaitan dengan sistem informasi akuntansi yaitu untuk penelitian yang ditulis pihak peneliti lebih berfokus terhadap hubungan empiris terhadap manajemen persediaan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai efektivitas sistem informasi akuntansi pada perusahaan dagang retail di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan ini, yang lebih dikhususkan terhadap analisis lima subsistem yang dipaparkan menurut Romney yakni diantara lain, siklus pendapatan (revenue cycle), siklus pengeluaran (expenditure cycle), siklus penggajian sumber daya manusia (payroll), siklus produksi (production cycle), dan siklus keuangan (financial cycle) terhadap manajemen persediaan perusahaan dagang. Namun, pihak peneliti hanya berfokus terhadap bagaimana efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi


(28)

10 berdasarkan kepada tiga analisis subsistem yang dimiliki pihak perusahaan yaitu siklus pendapatan, siklus pengeluaran dan siklus sumber daya manusia pada pasar swalayan dan toko-toko di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan ini.

Karena adanya ketertarikan pihak peneliti untuk meneliti hal yang berbeda dengan penelitian sebelumnya. Maka pihak peneliti akan melakukan sebuah penelitian mengenai sistem informasi akuntasi yang difokuskan pada siklus pendapatan, siklus pengeluaran dan siklus sumber daya manusia dalam beberapa pasar swalayan dan toko-toko di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian tersebut dengan judul “Pengaruh Efektivitas Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Siklus Pendapatan, Siklus Pengeluaran, Dan Siklus Sumber Daya Manusia terhadap Inventory Management (Studi Empiris pada Beberapa Perusahaan Barang Dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan)”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disusun, maka pihak penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi dalam siklus pendapatan terhadap inventory management pada beberapa perusahaan barang dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan?

2. Bagaimana pengaruh efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi dalam siklus pengeluaran terhadap inventory management pada beberapa perusahaan barang dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan?


(29)

11 3. Bagaimana pengaruh efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi dalam siklus sumber daya manusia terhadap inventory management pada beberapa perusahaan barang dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan?

4. Bagaimana pengaruh efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi dalam siklus pendapatan, siklus pengeluaran, dan siklus sumber daya manusia terhadap inventory management pada beberapa perusahaan barang dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang buat oleh penulis melakukan penelitian adalah: a. Untuk mengetahui dampak analisis pengaruh efektivitas penggunaan sistem

informasi akuntansi dalam siklus pendapatan terhadap inventory management pada beberapa perusahaan barang dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan.

b. Untuk mengetahui dampak analisis pengaruh efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi dalam siklus pengeluaran terhadap inventory management pada perusahaan beberapa barang dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan.

c. Untuk mengetahui dampak analisis pengaruh efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi dalam siklus sumber daya manusia terhadap inventory management pada beberapa perusahaan barang dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan.


(30)

12 d. Untuk mengetahui dampak analisis pengaruh efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi dalam siklus pendapatan, siklus pengeluaran, dan siklus sumber daya manusia terhadap inventory management pada beberapa perusahaan barang dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan.

Penelitian ini dilakukan oleh peneliti pada pada beberapa perusahaan barang dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan dengan keterangan variabel sebagai berikut:

a. Variabel Bebas

(X1) SIA dalam siklus pendapatan (X2) SIA dalam siklus pengeluaran

(X3) SIA dalam siklus sumber daya manusia b. Variabel Terikat

(Y1) Inventory Management 2. Manfaat Penelitian

a. Bagi penulis

Untuk dapat mengetahui hasil penelitian dari pengaruh efektivitas penggunaan siklus pendapatan, siklus pengeluaran, siklus sumber daya manusia yang diterapkan oleh pada beberapa perusahaan dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan terhadap manfaat yang dihasilkan dan berdampak terhadap manajemen persediaan.

b. Bagi Pembaca

Untuk dapat memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai pengaruh efektivitas penggunaan siklus pendapatan, siklus pengeluaran,


(31)

13 siklus sumber daya manusia yang diterapkan oleh pada beberapa perusahaan barang dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan terhadap manfaat yang dihasilkan dan berdampak terhadap manajemen persediaan pada beberapa perusahaan barang dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan dan dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam penelitian selanjutnya.

c. Bagi Perusahaan

Untuk dapat memberikan hasil penelitian beserta saran setelah melakukan penelitian mengenai pengaruh efektivitas penggunaan siklus pendapatan, siklus pengeluaran, siklus sumber daya manusia yang diterapkan oleh pada beberapa perusahaan barang dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan terhadap manfaat yang dihasilkan dan berdampak terhadap manajemen persediaan pada perusahaan dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan baik dalam siklus pendapatan, pengeluaran maupun dalam sumber daya manusiannya.


(32)

14 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Teori yang Berkenaan dengan Variabel yang Diambil

1. Behavioral Research Theory

Menurut Sofyan (2012:532) menjelaskan dalam bidang ini meneliti bagaimana pemakai informasi akuntansi melakukan pengambilan keputusan dan informasi apa yang mereka butuhkan. Sebagian besar penelitian di bidang ini menggunakan laboratorium riset dengan melakukan percobaan-percobaan. Dalam penelitian ini pihak peneliti menjadikan Behavioral Research Theory sebagai teori utama dikarenakan penggunaan sistem informasi akuntansi dalam siklus pendapatan, siklus pengeluaran, dan siklus sumber daya manusia yang diterapkan perusahaan dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan digunakan untuk meningkatkan efektivitas informasi akuntansi yang digunakan untuk pengambilan keputusan perusahaan dalam mengatur inventory management dengan informasi yang dihasilkan dari sistem informasi akuntansi.

Menurut Radu et.al (2012:143), Between the entity’s information system and accounting information system there is relationship of the whole to the part and also a functional relationship, the accounting information system having the role of backbone, covering approximately 50% in the total of information. Yang memiliki arti yaitu di antara entitas sistem informasi dan sistem informasi akuntansi terdapat hubungan ke seluruh bagian tersebut dan


(33)

15 juga hubungan fungsional, sistem informasi akuntansi memiliki peran sebagai tulang punggung, seluas sekitar 50% dalam total informasi.

2. Efektivitas

Menurut Bhayangkara (2008:14) pengertian efektivitas adalah sebagai berikut: “Efektivitas adalah tingkat keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya”.

Menurut Mardiyasmo (2009:4) pengertian efektivitas dinyatakan sebagai berikut:

“Efektivitas adalah pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan secara sederhana efektivitas merupakan perbandingan outcome dengan output”.

Menurut Anthony dan Govindarojan (2005:174) definisi dari efektivitas adalah sebagai berikut: “Efektivitas adalah rasio yang ditentukan oleh hubungan antara output yang dihasilkan oleh suatu pusat tanggungjawab dengan tujuannya”.

Menurut Heizer dan Render (2009:444) pengertian dari makna dari kapasitas efektivitas adalah sebagai berikut: “Efektivitas adalah kapasitas yang diperkirakan dapat dicapai dengan bauran produk, metode penjadwalan, pemeliharaan dan standar kualitas tertentu”.

Maka, berdasarkan definisi-definisi di atas arti dari efektivitas dapat disimpulkan adalah suatu dampak yang dihasilkan dari output perusahaan dengan outcome perusahaan tersebut dan mampu untuk mengukur berapa keberhasilan yang dicapai perusahaan.


(34)

16 3. Sistem Informasi Akuntansi

a. Sistem

Menurut Mc leod dan George (2011:11) pengertian sistem adalah sebagai berikut: “Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan”.

Menurut Romney dan Steinbart (2006:2) pengertian sistem adalah sebagai berikut: “Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama”.

Menurut Hall (2006:6) pengertian sistem adalah sebagai berikut: “Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama”.

Menurut Wilkinson (2000:6) makna dari sistem adalah sebagai berikut: “System is a unified group of interacting part that functions together to achieve its purpose”. Yang memiliki arti yaitu sistem adalah persatuan kelompok dari bagian interaksi yang memiliki fungsi secara bersamaan untuk mendapatkan tujuan.

Menurut Anthony dan Govindarojan (2005:7) makna dari sistem adalah: “Sistem adalah suatu cara tertentu dan bersifat repetitif untuk melaksanakan suatu atau sekelompok aktivitas”.

Maka, berdasarkan definisi dari para ahli dan para pengarang buku di atas, sistem dapat disimpulkan yang merupakan suatu kesatuan aturan yang


(35)

17 saling terintegarasi antara satu sama lain dan berinterkasi untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan suatu organisasi atau pun perusahaan. b. Informasi

Menurut Romney dan Steinbart (2006:443) pengertian informasi yaitu: “Informasi adalah data yang telah diperiksa dan diatur kedalam bentuk output yang memiliki arti bagi orang-orang yang menerima”.

Menurut Hall (2006:14) mendefinisikan arti informasi yaitu sebagai berikut: “Informasi adalah data yang diproses dan pemakai melakukan suatu tindakan yang dapat ia lakukan atau tidak dilakukan”.

Menurut Wilkinson (2000:5) mendefinisikan arti dari informasi adalah “Information is the intelligence that is meaningful and useful to person for whom it is intended”. Yang memiliki arti yaitu informasi adalah suatu intelejensi yang memiliki banyak makna dan bermanfaat yang diperuntukan kepada manusia.

Menurut Romney dan Steinbart (2009:809) pengertian informasi yaitu: “Information is data that have been organized and proceed to provide meaning to users and information can be classified as mandatory, essential and discretionary”.

Yang diartikan informasi adalah data yang telah diorganisasikan dan diproses untuk menyediakan arti kepada pengguna dan informasi bisa diklasifikasikan berdasarkan perintah, esensi dan penentuan.


(36)

18 Menurut Hall (2006:19) suatu informasi akan baik dan berguna ketika informasi tersebut memiliki karakrteristik sebagai berikut: relevan, tepat waktu, akurasi, kelengkapan, ringkas.

Maka, berdasarkan definisi dari para ahli dan para pengarang buku di atas, informasi dapat disimpulkan yang merupakan suatu data baik memiliki bentuk secara fisik maupun non fisik yang mampu mempengaruhi pihak pengguna untuk mendapatkan manfaat-manfaatnya seperti untuk pengambilan keputusan untuk tujuannya.

c. Akuntansi

Menurut Wilkinson (2000:5) pengertian akuntansi sebagai berikut: “Accounting is 1. Recording economic data collection 2. Maintaining stored data 3. Presenting quantitative information in financial term (information generation)”.

Yang memiliki makna yaitu akuntansi adalah 1. Mencatat kumpulan data ekonomi, 2. Memelihara penyimpanan data, 3. Menyediakan data kuantitatif dalam kondisi keuangan (generasi informasi).

Menurut Kieso et.al (2011:5) makna dan karakteristik akuntansi dijelaskan sebagai berikut: “Accounting is the universal language business. And the process that culminates in the preparation of financial reports on the enterprise for user by internal and external parties. The characteristic of accounting are: (1) the identification, measurement and communicate financial information (2) economic entities to (3) interested parties”.


(37)

19 Definisi di atas diartikan sebagai berikut yaitu akuntansi adalah bahasa bisnis yang universal. Dan prosesnya yaitu dengan meningkatkan dalam persiapan laporan keuangan kepada pengguna di perusahaan baik dalam pihak internal dan eksternal. Dan karakteristik akuntansi yaitu: (1). Identifikasi, pengukuran, dan komunikasi informasi keuangan (2). Entitas ekonomi terhadap (3). Kepentingan beberapa pihak.

Menurut Sofyan (2012:5) mendefinisikan akuntansi sebagai berikut: “Akuntansi adalah menyangkut angka-angka yang akan dijadikan dasar dalam proses pengambilan keputusan, angka itu menyangkut uang atau nilai moneter yang menggambarkan catatan dari transaksi perusahaan”.

Maka, berdasarkan definisi dari para ahli dan para pengarang buku di atas, akuntansi dapat disimpulkan yang merupakan suatu ilmu untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengkomunikasikan informasi keuangan sehingga mempengaruh pihak pengguna untuk mendapatkan manfaat-manfaatnya seperti untuk pengambilan keputusan untuk tujuannya.

d. Sistem Informasi

Menurut Hall (2006:6) pengertian sistem informasi adalah sebagai berikut: “Serangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan disitribusikan ke para pengguna”.

Menurut Romney dan Steinbart (2006:473) pengertian sistem informasi yaitu: “Sistem informasi adalah cara teratur untuk mengumpulkan, memproses, mengelola, dan melaporkan informasi agar organisasi dapat mencapai tujuan dan sasaranya. Sistem informasi formal


(38)

20 memiliki tanggung jawab jelas untuk memproduksi informasi. Sebaliknya, sistem informasi informal adalah sistem yang muncul dari adanya kebutuhan yang tidak dipuaskan oleh saluran formal. Sistem ini berjalan tanpa adanya penugasan formal tanggung jawab”.

Menurut Rama (2006:537) pengertian dari sistem informasi dari segi perencanaan sebagai berikut: “Information system is critical for ensuring that an organizations information system support and enhances business processes and meet users information needs”.

Berdasarkan paparan di atas dapat diartikan yaitu sistem informasi adalah memastikan secara kritis dalam mendukung sistem informasi organisasi dan meninggikan proses berbisnis serta mengumpulkan informasi pengguna yang dibutuhkan.

Menurut Bodnar (2010:3) pengertian sistem informasi dijelaskan sebagai berikut: “Sistem informasi adalah kumpulan dari hardware dan software yang didesain untuk diubah menjadi data informasi yang berguna dan bermanfaat”.

Menurut Hall (2006:21) tujuan sistem informasi yaitu setiap perusahaan harus menyesuaikan sistem informasi dengan kebutuhan para penggunaanya. Oleh karenanya, tujuan sistem informasi tertentu dapat saja berbeda antara perusahaan. Akan tetapi, terdapat tiga tujuan dasar yang umum didapati di semua sistem. Tujuan-tujuannya adalah:

1. Mendukung fungsi penyediaan (Stewardship) pihak manajemen. 2. Mendukung pengambilan keputusan pihak manajemen.


(39)

21 3. Mendukung operasional harian perusahaan

Maka, berdasarkan definisi dari para ahli dan para pengarang buku di atas, sistem informasi dapat disimpulkan yaitu merupakan serangkaian proses yang bertujuan untuk mengumpulkan data-data pada suatu tempat yang mampu diubah untuk menjadi informasi yang berguna bagi seluruh pihak.

e. Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Bodnar (2010:1) sistem informasi akuntansi didefinisikan sebagai berikut: “Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber-sumber seperti manusia dan peralatan yang didesain untuk mengubah keuangan dan data lainnya menjadi informasi”.

Menurut Hurt (2000:3) sistem informasi akuntansi sebagai berikut: “Accounting information system is a set inter related activities, document, and technologies designed to collect data, process it, and report the information to a diverse group of internal and external decision makers in organizations”.

Yang dimaksud dari paparan di atas yaitu sistem informasi akuntansi adalah satu kesatuan di dalam yang berhubungan dengan aktivitas, dokumen dan teknologi yang didesain untuk mengumpulkan data, memprosesnya dan melaporkan informasi tersebut kepada bermacam-macam kelompok naik di dalam maupun di luar untuk pengambilan keputusan organisasi.”

Menurut Hall (2006:10) mendefinisikan sistem informasi akuntansi sebagai berikut: “Sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem yang


(40)

22 memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi non keuangan yang secara langsung mempengaruhi pemrosesan transaksi keuangan”.

Menurut Rama (2006:15) mendefinisikan arti dari sistem informasi akuntansi sebagai berikut: “Sistem informasi akuntansi adalah bagian subsistem sistem informasi manajemen (SIM) yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan sebaik atas informasi yang didapat dalam proses yang rutin di proses akuntansi”.

Menurut Romney dan Steinbart (2006:2) menjelaskan komponen-komponen dalam sistem informasi akuntansi sebagai berikut: Sistem informasi akuntansi terdiri dari lima komponen:

1. Orang-orang, yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai fungsi.

2. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi.

3. Data, tentang proses-proses bisnis organisasi.

4. Software, yang dipakai untuk memproses data organisasi.

5. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan pendukung, dan peralatan untuk komunikasi jaringan.

Menurut Hall (2006:10) sistem informasi akuntansi terdiri dari tiga subsistem: (1) sistem pemrosesan transaksi (transaction process system -TPS), yang mendukung operasi bisnis harian melalui berbagai dokumen serta pesan untuk para pengguna di seluruh perusahaan; (2) sistem buku


(41)

23 besar/pelaporan keuangan (general ledger/financial reporting system GL/FRS), yang menghasilkan laporan keuangan seperti laporan laba rugi, neraca, arus kas, pengambilan pajak, serta berbagai laporan lainnya yang disyaratkan dalam hukum; (3) sistem pelaporan manajemen (management reporting system-MRS), yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan seperti anggaran laporan kinerja serta laporan pertanggung jawaban.

Maka, berdasarkan definisi dari para ahli dan para pengarang buku di atas, sistem informasi akuntansi merupakan rangkaian aktivitas-aktivitas yang mampu mengelola data dan informasi jenis keuangan maupun non keuangan sehingga mampu digunakan oleh pihak internal perusahaan maupun pihak eksternal.

f. Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan

Menurut Bodnar (2010:11) mendefiniskan siklus pendapatan dalam sistem informasi akuntansi sebagai berikut: “Siklus pendapatan adalah suatu kejadian yang berkaitan dengan distribusi barang dan jasa kepada entitas lainnya dan mengumpulkan atau yang berkaitan dengan pembayaran. Ini meliputi Inbound Logistic, penjualan jasa dan marketing, ditambah untuk mendukung keuangan dan akuntansi”.

Menurut Wilkinson (2000:45) mendefinisikan siklus pendapatan sebagai berikut: “Siklus pendapatan ini mencangkup tiga kunci bisnis


(42)

24 kejadian atau transaksi yaitu: permohonan permintaan proyek, eksekusi proyek dan pengantaran penjualan, penerimaan kas”.

Menurut Romney dan Steinbart (2012:393), siklus pendapatan diartikan sebagai berikut: “Revenue cycle is a recurring set of business activities and related information processing operation associated with providing goods and services to costumers and collecting cash in payment for those sales”.

Makna dari penjelasan di atas yaitu siklus pendapatan adalah proses mengulang satu kesatuan aktivitas bisnis dan berkaitan dengan pemrosesan informasi operasi yang dihubungkan dengan penyediaan barang dan jasa kepada pelanggan, dan mengumpulkan kas dalam pembayaran dari penjualan tersebut”.

Menurut Romney dan Steinbart (2005:5) dalam buku dua, definisi dan fungsi siklus pendapatan dijelaskan sebagai berikut: “Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan dan tujuan utama dari siklus pendapatan adalah untuk menyediakan produk yang tepat di tempat dan tepat waktu yang tepat dengan harga yang sesuai”.

Menurut Hall (2006:222) definisi dari siklus pendapatan dalam sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut: “Siklus pendapatan adalah siklus yang menukarkan langsung dari produk akhir dan jasa menjadi kas dalam satu kali transaksi antara penjual dengan pembeli. Dan fitur utama


(43)

25 dari sistem di siklus pendapatan yaitu: 1. Subsistem pemrosesan pesanan penjualan dan 2. Subsistem penerimaan kas”.

Menurut Hurt (2000:146) tujuan dari siklus penjualan dipaparkan sebagai berikut: “The role and the purpose of the sales collection process is the concerned with two main tasks: how an organization acquires the resources it needs and how it pays for them. Those resources include inventory, supplies, insurance and plant assets”.

Berdasarkan penjelasan di atas yaitu peranan dan tujuan dari pengumpulan proses dari penjualan adalah perhatian terhadap dua tugas utama: bagaimana organisasi memperoleh sumber daya yang dibutuhkan dan bagaimana pembayarannya kepada mereka. Sumber daya ini berupa persediaan, perlengkapan, asuransi dan aset pabrik.

Menurut Romney dan Steinbart dalam buku dua (2005:7) yang memaparkan empat aktivitas bisnis dalam siklus pendapatan:

1. Entri pesanan penjualan, meliputi: mengambil pesanan pelanggan, persetujuan kredit, memeriksa ketersediaan persediaan, menjawab permintaan pelanggan.

2. Pengiriman, meliputi: mengambil dan mengepak pesanan, mengirim pesanan.

3. Penagihan dan piutang usaha, meliputi: penagihan, pemeliharaan data piutang usaha.


(44)

26 Maka, berdasarkan definisi dari para ahli dan para pengarang buku di atas, sistem informasi akuntansi siklus pendapatan merupakan rangkaian aktivitas yang menggunakan data dan informasi yang berkaitan dengan aktivitas dalam siklus penjualan seperti penerimaan pendapatan, penagihan piutang dan melakukan penjualan.

g. Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pengeluaran

Menurut Hall (2006:318) pengertian dari siklus pengeluaran dalam sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut: “Siklus pengeluaran adalah siklus yang merubah kas perusahaan menjadi bahan baku fisik serta sumber daya manusia yang dibutuhkannya untuk menjalankan bisnis. Dan fitur utama dari sistem di siklus pengeluaran yaitu: 1. Subsistem pemrosesan pembelian dan 2. Subsistem pengeluaran kas”.

Menurut Romney dan Steinbart (2005:74) dalam buku dua, definisi dan fungsi siklus pengeluaran dijelaskan sebagai berikut: “Siklus pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa. Tujuan utamanya adalah untuk meminimalkan biaya total memperoleh dan memelihara persediaan, perlengkapan dan berbagai layanan yang dibutuhkan organisasi untuk berfungsi”.

Menurut Bodnar (2010:11) pengertian dari siklus pengeluaran didefinisikan sebagai berikut: “Expenditure cycle is events related to the acquitition of goods and services from other entities and the settlement of


(45)

27 related obligations. This includes procurement, outbond logistic, and supporting finance and accounting”.

Berdasarkan penjelasan di atas yaitu siklus pengeluaran adalah peristiwa yang berkaitan dengan akuisisi barang dan jasa dari entitas lainnya dan penyelesaian terkait dengan hutang obligasi. Ini meliputi perolehan, logistik keluar, dan mendukung hubungan keuangan dan akuntansi.

Menurut Wilkinson (2000:45) definisi dari siklus pengeluaran adalah sebagai berikut: “Expenditure cycle is the expenditure cycle encompasses two key business events or transaction: purchase and cash disburshment”. Dari penjelasan di atas adalah siklus pengeluaran adalah siklus pengeluaran yang mencangkup dua kunci bisnis kejadian atau transaksi meliputi pembelian dan kas pengeluaran.

Menurut Romney dan Steinbart (2012:440) definisi dari siklus pengeluaran dijelaskan sebagai berikut: “Expenditure cycle is a recurring set of business activities and related information processing operation associated with the purchase of and payment for goods and services".

Berdasarkan penjelasan di atas arti siklus pengeluaran yaitu satu kejadian yang berulang dari aktivitas bisnis dan dikaitkan kepada proses informasi operasi yang dihubungkan dengan pembelian dan pembayaran barang dan jasa.

Menurut Romney dan Steinbart dalam buku dua (2005:76) yang memaparkan tiga aktivitas bisnis dalam siklus pengeluaran:


(46)

28 1. Memesan barang, perlengkapan dan layanan. Ini meliputi: metode metode alternatif pengendalian persediaan, membuat pesanan pembelian, meningkatkan efesiensi dan efektivitas.

2. Menerima dan menyimpan barang. Ini meliputi: meningkatkan efesiensi dan efektivitas.

3. Membayar barang dan layanan. Ini meliputi: menyetujui faktur penjualan dan vendor untuk dibayar, memperbaiki proses hutang usaha, membayar faktur penjualan yang telah disetujui.

Maka, berdasarkan definisi dari para ahli dan para pengarang buku di atas, sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran merupakan rangkaian aktivitas yang menggunakan data dan informasi yang berkaitan dengan aktivitas dalam siklus pengeluaran seperti pengeluaran kas baik untuk operasional maupun non operasional dan aktivitas pembelian suatu barang yang dijadikan investasi bagi perusahaan.

h. Sistem Informasi Akuntansi Siklus Sumber Daya Manusia

Menurut Hall (2006:318) pengertian dari siklus sumber daya manusia dalam sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut: “Siklus sumber daya manusia adalah siklus yang mengkonversi kas perusahaan ke materi fisik dan sumber daya manusia yang diperlukan untuk menjamin bisnis. Dan fitur utama dari sistem di siklus sumber daya manusia yaitu: 1. Subsistem pemrosesan gaji dan 2. Subsistem pembelian aktiva tetap”.

Menurut Romney dan Steinbart (2005:184) dalam buku dua, definisi siklus pengeluaran dijelaskan sebagai beriku: “Siklus penggajian adalah


(47)

29 rangkaian aktivitas bisnis berulang dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan cara yang efektif dalam mengelola pegawai”.

Menurut Bodnar (2010:11) pengertian dari siklus sumber daya manusia didefinisikan sebagai berikut: “Human resources cycle is the most significant feature is a separation of the personnel, time kipping and payroll functions”.

Penjelasan di atas yaitu siklus sumber daya manusia adalah suatu keutamaan yang paling signifikan terhadap personal pegawai, penjagaan waktu serta fungsi dari penggajian.

Menurut Wilkinson (2000:45) definisi dari siklus sumber daya adalah sebagai berikut: “The resources management cycle consist of all activities related to the physical resources of a firm. Thus include such business event as the following:

1. Acquiring funds form all sources (including owner) investing in funds and disbrushing funds to receipent.

2. Acquiring maintaining and disposing of facilities (fixed asset) 3. Acquiring storing and selling inventory (merchandise)

4. Acquiring maintaining and paying personnel (such as employess, managers, consultant, and other outsides parties)”.

Arti penjelasan di atas adalah siklus manajemen sumber daya yang diringkas dari semua aktivitas yang berhubungan dengan sumber daya fisik perusahaan. Dan termasuk beberapa peristiwa perusahaan yang meliputi:


(48)

30 1. Memperoleh dana dari berbagai sumber termasuk (dana pemilik) investasi

dalam bentuk dana dan pengeluaran dana untuk penerimaan. 2. Memperoleh pemeliharaan dan pengaturan fasilitas (asset tetap). 3. Memperoleh penggudangan dan penjualan persediaan (barang dagang). 4. Memperoleh pemeliharaan dan pembayaran gaji pegawai (seperti

pegawai, manajer, konsultan, dan pihak luar).

Menurut Romney dan Steinbart (2012:520) definisi dari siklus sumber daya manusia dijelaskan sebagai berikut: “Human resources cycle is a recurring set of business activities and related information processing operation associated with effectively managing the employee work force. The more important task include: Recruiting and hearing new employee, training, job assignment, compensation payroll, performance evaluation, discharge of employee, due to voluntary or involuntary termination”.

Menurut penjelasan di atas yaitu siklus sumber daya manusia adalah kejadian yang berulang dari aktivitas bisnis dan dikaitkan kepada proses informasi operasi yang dihubungkan dengan efektivitas mengatur angkatan kerja pegawai. Yang lebih pentingnya meliputi tugas: merekrut dan menyaring pegawai baru, pelatihan, penyerahan tugas, kompensasi gaji pegawai, evaluasi kinerja, pemberhentian pegawai, penghentian sukarela ataupun bukan sukarela.

Menurut Hurt (2000:146) tingkat kerumitan dari siklus sumber daya manusia di paparkan sebagai berikut: “The human resources process is the most complex of all business process today. Whole text books, courses and


(49)

31 the fields of study have been devoted to its objectives which include: Hiring employee, paying them, coordinating employee benefit (insurance, pensions and the like), evaluating their performance, managing their departures form the firm via termination, quitting, or retirement”.

Pengertian di atas dapat diartikan sebagai berikut proses sumber daya adalah proses yang paling rumit di zaman sekarang. Baik dari bentuk buku, latihan, dan studi kasus yang dicurahkan untuk objektifitas meliputi: penyaringan pegawai, koordinasi manfaat pegawai (asuransi, pensiun, dan kesukaan), evaluasi kinerja mereka, mengatur permulaan kebiasaan dari perusahaan melalui pemberhentian, pemecatan dan pemberian pesangon.

Menurut Romney dan Steinbart dalam buku dua (2005:190) yang memaparkan lima aktivitas bisnis dalam siklus sumber daya manusia:

1. Perbarui file induk penggajian.

2. Perbaharui tarif dan pemotongan pajak.

3. Validasi data waktu dan kehadiran. Ini meliputi: skema kehadiran, peluang untuk menggunakan teknologi informasi.

4. Mempersiapkan penggajian. 5. Membayar gaji.

Maka, berdasarkan definisi dari para ahli dan para pengarang buku di atas, sistem informasi akuntansi siklus sumber daya manusia merupakan rangkaian aktivitas yang menggunakan data dan informasi yang berkaitan dengan aktivitas dalam siklus sumber daya manusia seperti perekrutan tenaga kerja, membayar atau memberikan kompensasi lainya,


(50)

32 mengkoordinasikan dan mengevaluasi kinerja pegawai dan permasalahan mengenai kepuasan, pemberhentian bagi para pekerja.

4. Inventory Management

Menurut PSAK 14 (2013) dalam paragraf 6 menjelaskan mengenai pengertian dari persediaan dijelaskan sebagai berikut:

Persediaan adalah asset:

1. Persediaan untuk dijual dalam dalam kegiatan usaha biasa; 2. Dalam proses produksi untuk penjualan tersebut; atau

3. Dalam bentuk bahan perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.

Menurut Heizer dan Render (2010:82) Tujuan manajemen persediaan dalam perusahaan dijelaskan sebagai berikut: “Tujuan manajemen persediaan menentukan keseimbangan antara investasi persediaan dengan pelayanan pelanggan. Dan keempat fungsi persediaan dijelaskan sebagai berikut:

1. “Decouple” atau memisahkan beberapa tahapan dari proses produksi.

2. Melakukan “Decouple” perusahaan dari fluktuasi permintaan dan menyediakan persediaan barang-barang yang akan memberikan pilihan bagi pelanggan.

3. Mengambil keuntungan dari diskon kuantitas, karena pembelian dengan jumlah besar akan mengurangi biaya pengiriman barang.

4. Melindungi terhadap inflasi dan kenaikan harga.

Menurut Schoroder (2007:334) terdapat empat alasan untuk mengatasi persediaan yaitu:


(51)

33 1. To protect against uncertainties. In inventory system, there are uncertainties in supply, demand, and lead time. Safety stock are maintained in inventory to protect against those uncertainties.

2. To allow economic production and purchase. It is often to produce materials in lots.

3. To cover anticipated changes in demand or supply. There are several types of situations where changes in demand or supply may be anticipated.

4. To provide for transit. Transit inventories consist of material that are on their way from one point to another in the supply chain.

Yang memiliki makna dijelaskan sebagai berikut:

1. Untuk melindungi dari ketidakpastian. Dalam sistem persediaan, terdapat beberapa ketidakpastian dalam permintaan, penawaran, dan keunggulan waktu. Stok cadangan adalah memelihara persediaan untuk melindungi dari ketidakpastian.

2. Untuk memperhitungkan ekonomi produksi dan pembelian. Ini sering terjadi pada jumlah produksi material yang banyak.

3. Untuk mengantisipasi pada saat perubahan permintan dan penawaran. Terdapat beberapa bentuk dari perubahan permintaan dan penawaran yang dapat diantisipasi.

4. Untuk menyediakan pengangkutan. Pengangkutan persediaan terdiri dari material yang terdapat pada suatu jalan ke lainnya yang berhubungan dengan rantai pasokan.


(52)

34 Menurut Stevenson (2005:486) untuk menjadikan lebih efektif manajemen dalam persediaan harus melakukan:

1. A system to keep track of inventory on hand and on order.

2. A reliable forecast of demand that includes an indication of possible forecast error.

3. Knowledge of lead times and lead time variability.

4. Reasonable estimates of inventory holding cost, ordering cost, and shortage error.

5. A classification system for inventory items Yang memilki arti sebagai berikut:

1. Suatu sistem yang menjaga jalur persediaan dari satu tangan ke tangan lainnya.

2. Peramalan suatu permintaan yang dapat diandalkan, termasuk indikasi dari kemungkingan kesalahan dalam peramalan.

3. Pengetahuan mengenai keunggulan waktu dan keunggulan waktu yang berubah-ubah.

4. Membuat estimasi dari biaya penyimpanan persediaan, biaya pemesanan, dan kesalahan jangka pendek.

5. Membentuk klasifikasi sistem dari suatu persediaan.

Menurut Heizer dan Render (2010:83-89) terdapat 4 hal penting yang membahas mengenai bagaimana mengelola manajemen persediaan yang dijelaskan sebagai berikut:


(53)

35 1. Bagaimana barang-barang tersebut dapat diklasifikasikan (Analisis ABC), analisis ABC adalah sebuah metode untuk membagi persediaan yang ada menjadi tiga klasifikasi berdasarkan volume tahunan, dengan mengukur permintaan tahunan dari setiap barang persediaan dikalikan dengan biaya perunit.

2. Seberapa akurat catatan persediaan dapat dijaga. Akurasi catatan adalah sebuah unsur kritis fokus pada barang-barang yang diperlukan, alih-alih menetapkan untuk yakin bahwa “beberapa dari semuanya” berada dalam persediaan. Untuk menjamin akurasi, penyimpanan catatan masuk dan keluar harus baik, begitu juga keamanan ruang penyimpanan.

3. Melakukan perhitungan siklus. Melakukan suatu rekonsiliasi yang berkelanjutan dari persediaan dengan catatan persediaan. Dengan prosedur-prosedur perhitungan siklus, barang-barang dihitung, catatan-catatan diverifikasi, dan ketidakaturan didokumentasikan secara periodik, kemudian penyebab ketidakaturan dilacak dan diambil tindakan perbaikan yang tepat menjamin integritas sistem persediaannya.

4. Seberapa baik kontrol persediaan pelayanan. Beberapa teknik yang dapat digunakan:

a. Pemilihan, pelatihan, dan pendisiplinan pegawai yang baik. b. Kontrol yang ketat dari pengiriman yang datang.

c. Kontrol yang efektif atas semua barang yang meninggalkan fasilitas. Menurut Horngren et.al (2008:287) manajemen persediaan diartikan sebagai berikut: “Manajemen persediaan adalah mencakup aktivitas


(54)

36 perencanaan, pengkoordinasian, dan pengendalian yang berhubungan dengan arus persediaan ke dalam, melalui, dan keluar dari suatu organisasi”.

Menurut Horngren et.al (2009:725) manajemen persediaan sangatlah penting dalam perusahaan seperti yang dijelaskan di bawah ini: “Inventory management is important because materials cost often account for more than 40% of total cost manufacturing companies and more than 70% of total cost in merchandising companies”.

Yang diartikan sebagai berikut: Manajemen persediaan sangatlah penting karena biaya bahan baku sering tercatat lebih dari 40% pada perusahaan manufaktur dan lebih dari 70% pada perusahaan dagang.

Menurut Jacobs et.al (2009:548) menjelaskan mengenai bagaimana menjaga pasokan persediaan dijelaskan sebagai berikut:

All firm keep a supply of inventory for the following reason: 1. To maintain independence of operations.

2. To meet variation in product demand.

3. To allow flexibility in production scheduling.

4. To provide a safe guard for variation in raw material delivery time. 5. To take advantage of economic purchase order size.

Yang memiliki arti dijelaskan sebagai berikut: 1. Untuk menjaga kebebasan dalam produksi. 2. Untuk mengumpulkan variasi dari permintaan.


(55)

37 4. Untuk menyediakan perlindungan terhadap pengantaran bahan baku yang

berubah-ubah.

5. Untuk mendapatkan keuntungan dari ekonomi pesanan pembelian.

Maka berdasarkan penjelasan dan definisi yang dijelaskan di atas peneliti dapat menyimpulkan, manajemen persediaan adalah proses di mana pihak-pihak yang berkaitan memiliki peranan yang penting dalam kondisi persediaan dari awal masuknya persediaan hingga ke luar atau konsumen.


(56)

38 B. Tinjauan Penelitian Sebelumnya

Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya

No. Peneliti/Judul/Sumber Metodelogi Penelitian X1 X2 X3 Y1 Hasil

1. Santi Setyaningsih and Mursyid Hasan Basri. Comparison Continuous and Periodic Review Policy Inventory Management System Formula and Eternal Food Supply in Public Hospital Bandung.

International Journal of Innovation, Management and Technology, Vol. 4, No. 2, April 2013.

 Jenis penelitian: Kualitatif

 Sumber data: Data survei dan interview untuk mengumpulkan data

 Sampel: Rumah sakit umum di Bandung  Tahun data: Maret

2009-2012  Metode analisis:

Analisis deskripsi dengan metode kalkulasi data  Variabel lainnya: -

√ √ Berdasarkan permasalahan yang terdapat dalam departemen instalasi nutrisi, terdapat kelebihan akumulasi dari formula persediaan dan pasokan bahan baku yang terus menerus menyebabkan kerugian dalam keuangan dan

ketidakefektivitasan dalam persediaan. Dan sistem manajemen persediaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sistem informasi akuntansi dalam aktivitas pengeluaran dengan hubungan pemasok, dengan menerapkan sistem manajemen persediaan yang terkait dengan keuangan dan sumber daya manusia, mampu mendapatkan solusi dari teknik penyimpanan serta

pemesanan bahan baku, manfaat timbal balik aktivitas keuangan, peningkatan akurasi pencatatan akuntansi yang tepat waktu.


(57)

39 Tabel 2.1 (Lanjutan)

No. Peneliti/Judul/Sumber Metodelogi Penelitian X1 X2 X3 Y1 Hasil

2. Ghita Aphriyandani.

Sistem Pengendalian Internal pada Pengelolaan Persediaan di Toko Tanah Abang Jilbab Malang.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya 2013.

Jenis penelitian: Kualitatif Sumber data:

Observasi dan wawancara

Sampel: Toko Tanah Abang Jilbab Malang Tahun data: 2013 Metode analisis:

Analisis deskripsi Variabel lainnya: -

√ √ √ 1. Perputaran persediaan barang dagang di Toko Tanah Abang Jilbab Malang sudah efektif dan efesien.

2. Sistem pengendalian yang diterapkan dalam pengelolaan persediaan di Toko Tanah Abang Jilbab Malang masih memiliki kelemahan dan butuh perbaikan. 3. Prosedur pembelian dan penjualan di Toko Tanah Abang Jilbab Malang masih perlu diperbaiki dan tidak mempengaruhi dampak terhadap manajemen persediaan toko, melainkan karena kurangnya pengendalian barang tersebut. Flowchart aktivitas siklus pendapatan dan pengeluaran sudah tersistem rapih, namun pengendalian toko yang lebih berpengaruh terhadap inventory

management. 3. Stefani Chendana, Rancangan

Sistem Informasi Manajemen Persediaan di CV. Multi Jaya Palu, Sulawesi Tengah. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol. 2, No.1, 2013.

Jenis penelitian: Kualitatif Sumber data:

Observasi

Sampel: CV. Multi Jaya Palu Sulteng Metode analisis:

Analisis deskripsi Variabel lainnya: -

√ √ √ √ Analisis terhadap sistem yang diterapkan pada proses pembelian dan penjualan CV Multi Jaya. Berdasarkan analisis yang dapat diketahui perbaikan yang harus dilakukan pada rancangan sistem informasi yang baru, perbaikan dilakukan meliputi sistem informasi manajemen yang awalnya dari

konvensional menjadi terkomputerisasi, pemisahan tugas antara satu petugas dengan yang lainnya, pembagian tugas pada bagian gudang (aktivitas sumber daya manusia) dan pembuatan prosedur serta alur sistem flowchart setiap aktivitas yang dilakukan dalam proses siklus pembelian, penjualan, dan sumber daya manusia.


(58)

40 Tabel 2.1 (Lanjutan)

No. Peneliti/Judul/Sumber Metodelogi Penelitian X1 X2 X3 Y1 Hasil

4. Abraham Mendoza and Jose E Ventura.

A Serial Inventory System with Supplier Selection and Order Quantity Allocation.

Proceedings of the 2010 Industrial Engineering Research Conference

A. Johnson and J. Miller, eds.

 Jenis penelitian: Kualitatif  Sumber data:

Observasi dan mengumpulkan data (Sekunder)

 Sampel: Beberapa supllier dan pabrik  Tahun data: 2010  Metode analisis:

Analisis deskripsi dan perhitungan

persediaan  Variabel lainnya: -

√ √ Keuntungan dari penerapan manajemen rantai pasokan ini, selain mampu bersaing dengan perusahaan lainnya, mampu untuk lebih membuat efesiensi biaya persediaan dengan menetukan jumlah biaya berdasarkan perhitungan alogaritma dan harus mampu menentukan pemasok yg baik dalam perpindahan produk yang ditujukan pada penjualan ke pihak penjual. Dengan menentukan pemasok dan jumlah pesanan yang baik akan membantu aktivitas pengeluaran perusahaan dalam biaya pembelian dari pemasok terhadap sistem persediaan. Perhitungan alogaritma membandingkan antara Solution of relaxed problem inventory (0,089%) dengan Final solution of revised problem (0,023%), nilainya lebih kecil dan mampu mengoptimalkan biaya sebesar 0,023%


(59)

41 Tabel 2.1 (Lanjutan)

No. Peneliti/Judul/Sumber Metodelogi Penelitian X1 X2 X3 Y1 Hasil

5. Mahdi Salehi, Vahab Rostami, and Abdolkarim Mogadam. Usefulness of Accounting Information System in Emerging Economy: Empirical Evidence of Iran. International Journal of Economics and Finance, Vol. 2, No. 2; May 2010, pg. 186-195.

Jenis penelitian: Kuantitatif Sumber data:

Kuesioner Sampel: Dari 600

kuesioner hanya 498 yang digunakan oleh manajer keuangan. Tahun data:

Febuari-april 2009

Metode analisis: Chi Square

Variabel lainnya: -

√ √ √ √ H1 diterima, penggunaan SIA menyeluruh menyebabkan peningkatan kinerja keuangan dan akuntansi.

H2 diterima, pengimplementasian SIA, mampu untuk memprediksi masa depan perusahaan di Iran.

H3 diterima, pengadopsian SIA yang aktif berpengaruh terhadap laporan keuangan dan mampu diandalkan.

H4 diterima, penggunaan SIA berpengaruh terhadap harmonisasi standar keuangan di perusahaan di Negara Iran.

H5 ditolak, penggunaan SIA di Iran, tidak mengkonfirmasi dengan penggunaan sistem keuangan dan manajemen menyeluruh

H6 ditolak, penggunaan SIA tidak memenuhi seluruh informasi yang dibutuhkan manajemen perusahaan.

H7 ditolak, penggunaan SIA tidak memenuhi seluruh informasi terhadap seluruh level manajemen di Iran.


(60)

42 Tabel 2.1 (Lanjutan)

No. Peneliti/Judul/Sumber Metodelogi Penelitian X1 X2 X3 Y1 Hasil

6. Siamak Nejadhosseini Soudani.

The Usefulness of an Accounting Information System for Effective

Organizational Performance. International Journal of Economics and Finance. Vol. 4, No. 5; May 2012, pg. 136-145.

Jenis penelitian: Kuantitatif Sumber data:

Kuesioner Sampel: 74

perusahaan yang terdaftar dalam Dubai Financial Market dan 236 kuesioner

terhadap akuntan, manajer keuangan dan manajer direksi. Tahun data: 2007 Metode analisis:

Analisis regresi berganda

Variabel lainnya: -

√ √ √ √ H1 diterima, karena SIA menyebabkan kinerja keuangan lebih baik. H2 diterima, karena SIA berpengaruh terhadap kinerja keuangan dengan kinerja organisasi.

H3 diterima, karena SIA sebagai pendukung antara AIS dengan kinerja organisasi

H4 ditolak, karena SIAtidak memiliki hubungan antara AIS dengan kinerja manajemen menyeluruh.

H5 diterima, karena SIA memilki hubungan antara kinerja manajemen dengan kinerja organisasi.


(61)

43 Tabel 2.1 (Lanjutan)

No. Peneliti/Judul/Sumber Metodelogi Penelitian X1 X2 X3 Y1 Hasil

7. Ali Mahmoud Abdallah Alrabei, Ayman Ahmad Abu Haija and Laith Abdallah Aryan.

The Relationship between Applying Methods of Accounting Information System and the Production Activities.

International Journal of Economics and Finance, Vol. 6, No.5; 2014, ISSN 1916-971X, Canadian Center of Science and Education.

 Jenis penelitian: Kuantitatif  Sumber data:

Kuesioner

 Sampel: 113 kuesioner telah didistribusikan, namun hanya 69 yang dijadikan sampel  Tahun data: 2014  Metode analisis:

Analisis regresi berganda

 Variabel lainnya: -

√ √ √ √ H1 diterima, terdapat hubungan antara SIA dengan aktivitas produksi dalam menghasilkan persediaan pada produk design.

H2 diterima, terdapat hubungan antara SIA dengan aktivitas produksi dalam menghasilkan persediaan pada perencanaan dan kontrol.

H3 diterima, terdapat hubungan antara SIA dengan aktivitas produksi dalam menghasilkan persediaan pada operasi.

H4 diterima, terdapat hubungan antara SIA dengan aktivitas produksi dalam menghasilkan persediaan pada akuntansi biaya.


(62)

44 Tabel 2.1 (Lanjutan)

No. Peneliti/Judul/Sumber Metodelogi Penelitian X1 X2 X3 Y1 Hasil

8. Lu'ay Mohammad Abdel-Rahman Wedyan, Adnan Turki Said Gharaibeh, Ahmad Ibrahim Mohammad Abu-dawleh, and Hatem S. Abu Hamatta.

The Affect of Applying Accounting Information System on the Profitability of Commercial Banks in Jordan (A field study from

Management’s Viewpoint). Journal of Management Research. 2012, Vol. 4, No. 2. Pg. 112-138.

Jenis penelitian: Kuantitatif Sumber data:

Observasi

Sampel: 38 responden di Bank Yordania Tahun data: 2014 Metode analisis:

Analisis deskripsi dan regresi berganda Variabel lainnya:

Profitabilitas

√ √ H1 diterima, memiliki hubungan yang signifikan antara aplikasi e-commerce dihubungkan dengan departemen akuntansi dan keuntungan bank.

H2 diterima, memiliki hubungan yang signifikan antara ketidakbebasan bank terhadap komputer dalam mengimplementasikan jasa bank terhadap klien dengan pengendalian akuntansi yang baik dan peningkatan laba.

H3 diterima, ada hubungan signifikan antara aplikasi AIS terhadap peningkatan hubungan dan fungsi yang terintegrasi antara sumber daya manajemen dengan departemen operasi bank untuk menyediakan jasa bagi klien dan mengurangi biaya.

.


(63)

45 Tabel 2.1 (Lanjutan)

No. Peneliti/Judul/Sumber Metodelogi Penelitian X1 X2 X3 Y1 Hasil

9. Rehana Kouser, Adil Awan, Gul-e-Rana, and Farasat Ali Shahzad.

Firm Size, Leverage, and Profitability: Overanding Impact of Accounting Information System. Business and Management Review Vol. 1(10) pp. 58 – 64 December, 2011.

Jenis penelitian: Kuantitatif Sumber data:

Kuesioner

Sampel: Total jumlah perusahaan non keuangan yang terdaftar di KSE Tahun data:

1999-2010

Metode analisis: Analisis regresi berganda

Variabel lainnya: Firm Size, Leverage, and Profitability

√ Kemampuan kinerja perusahaan memiliki perbedaan kemampuan sistem akuntansi sekarang dengan yang dahulu. Berdasarkan hasil analisis regresi, yaitu sistem informasi memiliki dampak pengaruh terhadap profitabilitas.


(64)

46 Tabel 2.1 (Lanjutan)

No. Peneliti/Judul/Sumber Metodelogi Penelitian X1 X2 X3 Y1 Hasil

10. Rosina Jappi dan Dianni Frisko Koan.

Penerapan Inventory Management dalam

Meningkatkan Profitabilitas di Toko X Kupang.

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol.3, No.1 (2014).

 Jenis penelitian: Kualitatif  Sumber data:

Explanatory research  Sampel: Tiga merek

yang memiliki tingginya kuantitas dan frekuensi pemesanan serta tingginya minat pembeli

 Tahun data: 2012  Metode analisis:

Analisis deskripsi setiap merek  Variabel lainnya: -

√ √ √ Pengelolaan persediaan yang diterapkan pada toko X ini belum maksimal sehingga banyak aktivitas-aktivitas yang tidak profitable. Dengan aktivitas pengeluaran dan pendapatan dalam inventory management yang tidak diikuti dengan pengendalian internal perusahaan membuat banyak aktivitas tidak profitable dalam meningkatkan profitabilitas. Karena kualitas dan waktu pemesanan yang tepat, penumpukan stok dan otorisasi serta dokumentasi yang memadai adalah aktivitas pengendalian yang mendukung sistem informasi akuntansi siklus pendapatan dan pengeluaran. Sehingga dengan penerapan Inventory management ini dapat mewujudkan efesiensi biaya dengan adanya EOQ, ROP dan safety stock, agar pengelolaan persediaan baik dari aktivitas pembelian, penyimpanan dan penjualan persediaan lebih terorganisir.


(65)

47 Tabel 2.1 (Lanjutan)

No. Peneliti/Judul/Sumber Metodelogi Penelitian X1 X2 X3 Y1 Hasil

11. Andi Gunawan Perencanaan Sistem Persediaan dan Perbaikan Tata Letak di Gudang Bahan Baku PT Aneka Indo Makmur (AIM) Sidoarjo.

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol.2, No.1, 2013.

 Jenis penelitian: Kualitatif  Sumber data:

Explanatory research  Sampel: PT Aneka

Indo Makmur (AIM) Sidoarjo

 Tahun data: 2013  Metode analisis:

Analisis deskripsi  Variabel Lainnya: Perbaikan tata letak

√ √ Merancang sistem manajemen persediaan seperti merencanakan waktu pemesanan dan jumlah pesanan yang optimal untuk multiorder, menentukan letak gudang bahan baku, perencanaan bahan baku di masa depan, dan

peramalan permintaan masa lalu dengan metode FOQ (Fixed Order Quanitiy), sehingga mampu mengurangi biaya dalam memanajemen persediaan

perusahaan.


(66)

48 Tabel 2.1 (Lanjutan)

No. Peneliti/Judul/Sumber Metodelogi Penelitian X1 X2 X3 Y1 Hasil

12. Jianling Jiao and Kefei Li. Analysis of Inventory Management in China Enterprises.

School of Accounting, Hebei University of Economics and Business, 050061, P.R. China, Contemporary Logistics 06 (2012) 1838-739X.

Jenis penelitian: Kualitatif Sumber data:

Observasi

Sampel: Perusahaan di China

Tahun data: 2010 Metode analisis:

Analisis deskripsi dan analisis komparasi atau perbandingan antara perusahaan di China

Variabel lainnya: -

√ √ Manajemen persediaan bukan merupakan metode saja melainkan juga sistem dan mekanismenya, untuk mendapatkan keunggulan yang kompetitif dan profitabilitas yang lebih tinggi, perusahaan harus membayar lebih perhatiannya kepada manajemen persediaan yang berfokus pada sistem kontrol, perusahaan harus mampu mengadopsi efektivitas dari persediaan dan implementasinya, maka dengan ini mampu memperhitungkan rata-rata biaya persediaan dengan persediaan agar mendapatkan hasil yang cocok. Karena manajemen persediaan ini mampu memberikan garansi yang baik bagi perkembangan perusahaan dan penghasilan perusahaan terhadap profitabilitasnya.

13. Fernando.

Analysis and Design of Accounting Information System Revenue Cycle and Inventory in PT. Prima Utama Megah.

Diambil dari Google Scholer.

Jenis penelitian: Kualitatif Sumber data:

Observasi

Sampel: PT. Prima Utama Megah Tahun data: 2014 Metode analisis:

Analisis deskripsi Variabel lainnya: -

√ √ Dengan meningkatkan perbaikan siklus sistem pendapatan dan persediaan dapat membantu meningkatkan kinerja operasional perusahaan, proses pembuatan laporan menjadi lebih cepat dan akurat, proses pengecekan

persediaan lebih cepat, proses penelusuran data transaksi menjadi lebih mudah dan pembagian tugas lebih jelas bagi para karyawan sehingga mengurangi tingkat kecurangan. Sehingga sistem informasi akuntansi siklus pendapatan berpengaruh signifikan secara positif terhadap manajemen persediaan.


(67)

49 Tabel 2.1 (Lanjutan)

No. Peneliti/Judul/Sumber Metodelogi Penelitian X1 X2 X3 Y1 Hasil

14. Hamed Dehghanzade, Mahammad Ali Moradi, and Mahvash Raghibi.

A Survey of Human Factors Impacts on the Effectiveness of

Accounting Information Systems.

International Journal of Business Administration Vol.2, No.4; November 2011.

Jenis penelitian: Kuantitatif

Sumber data: Metode Persediaan dan Pustaka

Sampel: 62 kantor, organisasi dan nasional dan privat perusahaan yang menggunaan sistem informasi akuntansi yang terkomputerisasi Tahun data: 2008 Metode analisis:

Analisis regresi Variabel lainnya:

√ √ Dengan menggunakan NEO Inventory Questionare yang dikaitkan dengan 5 faktor personal (Neuroticism, Extraversion/Introversion, Openess/Closeness, Agreeableness/Disgreeableness, Conscientiousness/ Inconsideratenes) berpengaruh pada sumber daya manusia terhadap Inventory. Hasilnya berpengaruh positif antara faktor sumber daya manusia dengan efektivitas sistem informasi akuntansi.


(68)

50 Tabel 2.1 (Lanjutan)

No. Peneliti/Judul/Sumber Metodelogi Penelitian X1 X2 X3 Y1 Hasil

15. Ikmal Fauzi S.

Analisis dan Desain Sistem Informasi Akuntansi Siklus Penjualan dan Pengeluaran untuk Meningkatkan

Pengendalian Internal dengan Menggunakan Software BEE Accounting pada UD.X Sidoarjo

Fakultas Bisnis dan Ekonomika 2014.

 Jenis penelitian: Kualitatif  Sumber data:

Wawancara, dokumentasi dan penyesuaian Software Bee Accounting  Sampel: UD.X

Sidoarjo

 Tahun data: 2014  Metode analisis:

Analisis deskripsi  Variabel lainnya:

Pengendalian internal

√ √ Alur siklus manual sistem penjualan dan pengeluaran disesuaikan menggunakan alur sistem baru menggunakan Software BEE Accounting. Dilakukannya perbaikan dan penambahan dokumen yang dicetak untuk pengendalian internal dan pendokumentasian yang lebih lengkap dan jelas menggunakan Software BEE Accounting agar memudahkan penginputan, pengelolaan dan penyimpanan data.

Adanya pengaturan sistem dan manajemen pengguna daftar akun, nomer transaksi, master data, set atas saldo, pembatasan waktu transaksi dan riwayat aktivitas pengguna mampu untuk memaksimalkan manajemen persediaan perusahaan dengan meningkatkan pengendalian internal pada sistem pendapatan dan pengeluaran yang baru.

. Berlanjut ke halaman berikutnya.


(69)

51 Tabel 2.1 (Lanjutan)

No. Peneliti/Judul/Sumber Metodelogi Penelitian X1 X2 X3 Y1 Hasil

16. Machmud dan Sherly Pinatik, Peran Controller Dalam Usaha Meminimalisasi Resiko Kehilangan Persediaan Barang Dagangan Pada Jumbo Swalayan Manado (Universitas Sam Ratulangi Manado, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan

Akuntansi), ISSN 2303-1174.

 Jenis penelitian: Kualitatif  Sumber data:

Observasi, wawancara, dan dokumentasi  Sampel:Jumbo

Swalayan Manado  Tahun data: 2014  Metode analisis:

Analisis deskripsi  Variabel lainnya:

√ √ 1. Controller Jumbo Swalayan memiliki peran yang baik yakni kemampuan teknis, memahami jenis industri, berkomunikasi dengan semua tingkat manajemen dan mampu menyatakan ide.

2. Pengendalian telah dilakukan secara efektif, didukung oleh efektivitas operasi, keandalan laporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum, dan peraturan perusahaan. Tujuan utamanya untuk tercapainya eksistensi, kelengkapan, akurasi, klasifikasi, tepat waktu, posting dan pengikhtisaran. 3. Pengendalian yang dilakukan terhadap sumber daya manusia perusahaan efektif dan berdampak positif terhadap pengelolaan persediaan barang dagangan dengan baik.


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)