Florence Tarigan : Sistem Pelayanan Pada PT. Angkasa Pura II Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009
BAB II URAIAN TEORITIS
2.1 Pengertian Pariwisata
Pariwisata merupakan suatu gejala yang kompleks di mana banyak unsur- unsur yang terkait di dalamnya seperti akomodasi, transportasi, restoran, dan lain
sebagainya. Masing-masing unsur tersebut di atas saling berkaitan satu sama lain dan saling melengkapi serta saling mendukung. Kata pariwisata pertama kali
dicetuskan oleh Bapak Herman V. Schulard seorang ahli ekonomi berkebangsaan Austria pada tahun 1910.
Menurut pendapat Herman V. Schulard H. Kodhyat, 1996, “kepariwisataan adalah sejumlah kegiatan, terutama yang ada kaitannya dengan
kegiatan perekonomian yang secara langsung berhubungan dengan masuknya budaya asing, adanya pendiaman dan bergeraknya orang-orang keluar masuknya
suatu kota, daerah atau Negara”.
Secara etimologi kata pariwisata berasal dari bahasa sansekerta yaitu : pari, artinya berkali-kali, berputar-putar, dan keliling tempat wisata. Sedangkan
wisata, artinya perjalanan atau bepergian. Jadi kalau digabungkan pariwisata adalah perjalanan keliling atau dilakukan dari satu tempat ketempat lain.
Menurut Prof.Dr. Hunzieker dan Prof. Kraff dari Swiss H. Kodhyat, 1996 kepariwisaataan menjadi batasan yang bersifat teknis bunyinya
“Kepariwisataan adalah keseluruhan hubungan dan gejala yang ditimbulkan oleh penerapan sementara wisatawan dimana wisatawan itu tidak melakukan kegiatan
apapun yang menghasilkan pendapatan”.
Florence Tarigan : Sistem Pelayanan Pada PT. Angkasa Pura II Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009
Batasan yang diberikan oleh Prof. Hunzieker dan Prof. K. Krapf ini merupakan batasan yang diterima secara ofisial oleh The Association
Internartionale desExprets Scientifique du Tourisme AIEST. Kemudian Prof. Salah Wahab berkebangsaan Mesir, dalam bukunya yang
berjudul An Introduction on Tourism Theory 1975 :55 mengemukakan bahwa batasan pariwisata hendaknya memperlihatkan anatomi dari gejala-gejala yang
terdiri dari tiga unsur, yaitu : manusia man, yaitu orang yang melakukan perjalanan wisata, ruang space, daerah atau ruang lingkup tempat melakukan
perjalanan, dan waktu time, waktu yang digunakan selama dalam perjalanan dan tinggal di daerah tujuan wisata.
Suatu negara yang menganggap pariwisata sebagai suatu industri yang menghasilkan produk yang dikonsumsi di tempat tujuan, maka pariwisata dapat
dianggap sebagai ekspor yang tidak kelihatan invisible-exports, dan manfaat yang diproleh dapat berpengaruh positif dalam perekonomian, kebudayaan dan
kehidupan sosial masyarakat. Dari berbagai usaha pariwisata terbentuklah industri pariwisata, yaitu :
a. Secara Umum
Industri pariwisata adalah kumpulan berbagai perusahaan yang secara bersama menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan wisatawan pada khususnya
dan pengunjung pada umumnya dalam perjalanan. b.
Menurut R.S. Damardjati H. Djoeli, 2006
Florence Tarigan : Sistem Pelayanan Pada PT. Angkasa Pura II Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009
Industri pariwisata adakah suatu kelompok gugusan perusahaan yang terkait dengan kepariwisataan, yang bersama-sama menghasilkan produk barang dan
jasa yang diperlukan oleh wisatawan maupun pengunjung di dalam perjalanannya di suatu tempat.
c. Menurut Dr. Hunzieker H. Kodhyat, 1996
Tourism Enterprices all business with by combining varies means of production, provide good and services of a specially tourist natur
2.2 Pengertian Industri Pariwisata