BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Semakin meningkatnya kebutuhan akan bahan bakar memacu para ahli untuk semakin menemukan sumber bahan bakar baru.
Namun bahan bakar yang paling dominan dipakai selama ini adalah bahan bakar yang tidak dapat diperbaharui. Walaupun banyak penelitian yang mencoba
untuk menemukan sumber penggantinya, namun saat ini yang paling diminati konsumen adalah produk migas. Dikarenakan relatif terjangkau dan proses
penggunannya yang sederhana.
Salah satunya yakni produk gas alam. Seperti nama yang tercantum gas alam merupakan hasil yang didapat dari pengeboran minyak bumi dimana secara umum gas
ikut ditemukan dalam sumur pengeboran. Perbedaan kedalaman, jenis tanah dan batuan didalamnya ikut mempengaruhi kualitas dan mutu dari minyak bumi itu
sendiri.
Komposisi yang terkandung di dalam gas alam inilah menjadi faktor yang
mempengaruhi nilai mutu dan kualitasnya. Selain senyawa kimia juga terdapat kadar air yang ikut menentukan harga jual suatu produk gas alam. Kadar air pada umumnya
dapat menyebabkan korosifitas pada tanki gas. Pada dasarnya kadar air selalu terdapat pada gas alam, namun bila kadarnya masih bisa ditoleransi maka hal ini dapat
diabaikan. Metode Standart ASTM D1142-63 yang merupakan metode penentuan kadar air dalam bahan bakar gas dengan menggunakan peralatan temperatur dew point
dan kemudian dihitung kandungan kadar airnya adalah yang digunakan pada PT.PERTAMINA EP P.SUSU. Sebab analisa metode ini memiliki beberapa
keunggulan diantaranya kerjanya cukup singkat dikarenakan cara pengukurannya sederhana dan data untuk menentukan kadar air telah diubah menjadi suatu grafik.
Selain itu hasilnya juga cukup akurat. Sehingga penggunaanya dalam industri cukup luas.
1.2. Permasalahan
Kemungkinan merosotnya harga jual dan mutu gas alam akibat adanya komponen yang tidak dibutuhkan dan memiliki pengaruh buruk terhadap peralatan yang
digunakan yakni kadar air yang terkandung di dalam gas alam. Sehingga perlu
diketahui batas maksimum kadar air dalam gas alam yang tergolong bermutu baik.
1.3. Tujuan