2.8.1 Penyerapan dan Pemantulan Akustik
Pemantulan bunyi adalah fenomena dimana gelombang bunyi dibalikkan dari suatu permukaan yang memisahkan dua media. Pemantulan bunyi ini juga mengikuti kaidah
pemantulan, dimana sudut datangnya bunyi i selalu sama dengan sudut pantulan
bunyi r . Jumlah energi bunyi yang dipantulkan oleh suatu permukaan bergantung
pada permukaan yang dikenainya. Dindinga lantai, dan langit-langit datar dapat menjadi pemantul yang baik; sebaliknya bahan-bahan yang kurang tegar dan berpori seperti
kain, tirai dan taplak perabotan akan banyak menyerap bunyi.
Gambar 2.13 Pemantulan dan penyerapan energi bunyi pada media akustik
Proses pemindahan daya bunyi dari suatu ruangan tertentu, dalam mengurangi tingkat tekanan bunyi dalam volume tertentu, dikenal sebagai penyerapan bunyi. Proses
ini berkaitan dengan penurunan jumlah energi dari udara yang menjalar hingga ia mengenai suatu media berpori atau fleksibel. Bagian energi terserap ketika gelombang
bunyi dipantulkan darinya disebut dengan koefisien serapan bunyi dari material. Harga
Mastria Suandika : Studi Awal Emisi Kebisingan Knalpot dengan Profil Silinder yang Dibuat dari Material Titanium dengan Menggunakan Simulasi Metode Elemen Hingga, 2007.
USU Repository © 2009
koefisien serapan bunyi ini bergantung dari sifat material, frekuensi bunyi dan sudut gelombang bunyi ketika mengenai permukaan material tersebut. Secara matematis dapat
ditulis : = I
a
I
i
36 dimana :
I
a
= Intensitas bunyi yang diserap Wm
2
I
i
= Intensitas bunyi yang terjadi Wm
2
Koefisien penyerap bunyi atau untuk beberapa material dapat dilihat tabel di bawah ini.
T
abel 2.5 Koefisien Serapan 10
Material Sound Absorption
Coefficient - Plaster walls
0.01 - 0.03 Unpainted brickwork
0.02 - 0.05 Painted brickwork
0.01 - 0.02 3 mm plywood panel
0.01 - 0.02 6 mm cork sheet
0.1 - 0.2 6 mm porous rubber sheet
0.1 - 0.2 12 mm fiberboard on battens
0.3 - 0.4 25 mm wood wool cement on battens
0.6 - 0.07
Mastria Suandika : Studi Awal Emisi Kebisingan Knalpot dengan Profil Silinder yang Dibuat dari Material Titanium dengan Menggunakan Simulasi Metode Elemen Hingga, 2007.
USU Repository © 2009
50 mm slag wool or glass silk 0.8 - 0.9
12 mm acoustic belt 0.5 - 0.5
Hardwood 0.3
25 mm sprayed asbestos 0.6 - 0.7
Persons, each 2.0 - 5.0
Acoustic tiles 0.4 - 0.8
Total Luas Daerah yang Diserap Total Room Sound Absorption A = S
1 1
+ S
2 2
+ .. + S
n n
= S
i i
37 dimana :
A =Luas Permukaan yang diserap m
2
S
n
= Luas daerah permukaan m
2 n
= koefisien serapan dari permukaan material
Koefisien Serapan Rata-Rata Mean Absorption Coefficient
a
m
= A S 38
dimana : a
m
= Koefisien Serapan Rata-Rata
A = Luas Daerah Yang Diserap m
2
sabine S = Luas Daerah Permukaan m
2
Mastria Suandika : Studi Awal Emisi Kebisingan Knalpot dengan Profil Silinder yang Dibuat dari Material Titanium dengan Menggunakan Simulasi Metode Elemen Hingga, 2007.
USU Repository © 2009
2.9 Material Titanium Sebagai Material Knalpot.