Morario : Komposisi Dan Distribusi Cacing Tanah Di Kawasan Perkebunan Kelapa Sawit PT. Moeis Dan Di Perkebunan Rakyat Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara, 2010.
BAB 3
BAHAN DAN METODA
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2009 di 2 dua lokasi yaitu kawasan perkebunan kelapa sawit PT. Moeis dan perkebunan kelapa sawit milik rakyat di Desa
Simodong, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara, Propinsi Sumatera Utara.
3.2 Deskripsi Area a. Lokasi 1
Lokasi 1 terletak di kawasan perkebunan kelapa sawit PT. Moeis. Lokasi ini secara geografis terletak pada 03º 18’ 22,4” LU dan 99º 20’ 4,6” BT. dengan luas lahan
sekitar 107,6 ha, yang ditanam kelapa sawit pada tahun tanam 1991 atau telah berumur sekitar 18 tahun.
Morario : Komposisi Dan Distribusi Cacing Tanah Di Kawasan Perkebunan Kelapa Sawit PT. Moeis Dan Di Perkebunan Rakyat Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara, 2010.
Gambar 3.1 Foto Lokasi I Areal Kebun Kelapa Sawit PT. Moeis b. Lokasi 2
Lokasi 2 terletak di kawasan perkebunan kelapa sawit rakyat di Desa Simodong. Lokasi ini secara geografis terletak pada 03º 20’ 52,8” LU dan 99º 20’ 45,7” BT.
dengan luas lahan sekitar 16,10 ha, yang ditanam kelapa sawit pada tahun tanam 1994 atau telah berumur sekitar 15 tahun.
Gambar 3.2 Foto lokasi II Areal Kebun Kelapa Sawit Milik Rakyat
3.3 Metoda Penelitian
Penentuan lokasi plot sampling dilakukan dengan metoda ”Purposive Random Sampling”, yaitu secara acak pada ke 2 dua lokasi penelitian di areal perkebunan
Morario : Komposisi Dan Distribusi Cacing Tanah Di Kawasan Perkebunan Kelapa Sawit PT. Moeis Dan Di Perkebunan Rakyat Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara, 2010.
kelapa sawit PT. Moeis dan pada areal perkebunan kelapa sawit masyarakat di Desa Simodong. Selanjutnya pengambilan sampel cacing tanah dilakukan dengan metoda
Kuadrat dan metoda Hand Sorting, dimana tiap-tiap lokasi perkebunan diambil sebanyak 25 titik sampel sebagai ulangan.
3.4 Pelaksanaan Penelitian 3.4.1 Pengambilan Sampel Cacing Tanah
Pada masing-masing titik sampel yang telah ditentukan dibuat plot berukuran 30 x 30 cm dengan kedalaman 20 cm sebanyak 25 plot dan diambil tanahnya dengan
menggunakan sekopcangkul, kemudian ditempatkan dalam lembaran plastik. Pengambilan sampel dilakukan pada pukul 07.00 – 09.00 WIB. Selanjutnya cacing
tanah yang ada pada tanah tersebut disortir. Cacing tanah yang didapatkan dikumpulkan dan dibersihkan dengan air serta dihitung jumlahnya, kemudian
dimasukkan ke dalam botol sampel yang telah berisi formalin 4, setelah itu diawetkan dengan alkohol 70 Suin, 1997. Cacing tanah yang diawetkan ini dibawa
ke Laboratorium Sistematika Hewan FMIPA USU untuk diidentifikasi.
3.4.2 Identifikasi Spesies Cacing Tanah
Sampel cacing tanah yang telah diawetkan, terlebih dahulu dikelompokkan jenisnya sesuai dengan kemiripan bentuk morfologinya, selanjutnya dideterminasi dan
diidentifikasi dengan bantuan lup dan mikroskop stereo binokuler serta menggunakan beberapa buku acuan seperti: Suin 1989, Dindal 1990, dan John 1998.
3.5 Pengukuran Sifat Fisik dan Kimia Tanah