BAB II TINJAUAN TEORITIS HIJRIAH
A. Pengertian Hijriah
Kata hijriah sebagai kata sifat yang berasal dari kata hijrah, yang secara bahasa kata al-Hijrah adalah pindah. Ha-ja-ra-hu, yah-ju-ru-hu, hij-ran, dan hij-
ra-nan yang artinya memutuskannya, mereka berdua yah-ta-ji-ran atau ya-ta-ha-
ja-ran yaitu saling meninggalkan.
1
Bentuk isim-nya adalah al-hijrah. Atau berasal dari kata hajara-yuhajiru-hijratun
ﺮ ه -
ﺮ ﻬ -
ةﺮ ه yang berarti pindah,
2
dan meninggalkan tempat. Peristiwa besar yang menandai hijrah adalah peristiwa di
tahun 622 Masehi ketika Rasulullah Saw. mendapat wahyu dari Allah untuk meninggalkan kota suci Mekkah bersama seluruh umat Islam menuju ke kota
Yasrib atau yang belakangan diubah oleh Nabi menjadi Madinah kota peradaban.
3
Peristiwa hijrah yang amat penting bagi perkembangan sejarah umat Islam adalah hijrahnya pindahnya Rasulullah Saw., Muhammad bersama para
pengikutnya dari Mekkah ke Yasrib Madinah. Mereka yang berhijrah disebut Muhajirin, sedangkan penduduk yasrib yang menjadi penolong mereka disebut
kaum Anshar.
4
1
Atabik ‘Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer al-‘Asri Arab- Indonesia
, Yogyakarta: Multi Karya Grafika, 1998, Cet. Ke-9, hal. 1966. Lihat, Ahzami Sami’un Jazuli, Hijrah dalam Pandangan Al-Qur’an, Jakarta: Gema Insani Press, 2006, Cet.ke-1, h. 15
2
Ahmad Warson Munawir, Kamus al-Munawwir Arab-Indonesia, Surabaya: Pustaka Progressif, 1997, h. 1590
3
Miracles, “Tahun Baru Hijriyah”, artikel diakses tanggal 01 Januari 2010 dari http:evys-reflection.blogspot.com201001tahun-baru-hijriyah.html
4
Harun Nasution, dkk, Ensiklopedi Islam Indonesia. Jakarta: Djambatan, tth, h.319
11
Sedangkan secara istilah hijrah bermakna perpindahan dari negeri kaum kafir atau kondisi peperangan dârul kufri wal harbi ke negeri muslim dârul
Islam .
5
Pengertian tersebut diambil berdasarkan Firman Allah surat an-Nisa’ ayat 97 yang berbunyi:
☺ ☺
☺
“Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, kepada mereka malaikat bertanya : Dalam
keadaan bagaimana kamu ini?. mereka menjawab: Adalah Kami orang- orang yang tertindas di negeri Mekkah. Para malaikat berkata:
Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?. orang-orang itu tempatnya neraka jahannam, dan jahannam itu
seburuk-buruk tempat kembali.” QS: an-Nisa’: 97.
6
Menurut M. Quraish Shihab, hijrah adalah meninggalkan apa-apa yang menurut Nabi dilarang Allah dan Rasulnya.
7
Atau bisa juga diartikan sebagai keberangkatan Nabi Muhammad Saw. dari Mekkah al-Mukarramah, tempat
kelahiran dan kota beliau ke Yasrib yang sejak saat ini dikenal sebagai Madinah al-Munawwarah.
8
Dari beberapa uraian di atas yang mengetengahkan tentang pengertian hijrah menurut beberapa pakar bahasa dan tafsir, baik secara etimologis maupun
5
Ahzami Sami’un Jazuli, Hijrah dalam Pandangan Al-Qur’an, h. 17.
6
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Proyek Pengadaan Kitab Suci Al- Qur’an, Jakarta, 1984, h.137.
7
M.Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah;Pesan,Kesan, dan Keserasian al-Qur’an, Jakarta: Lentera Hati,2000, Cet. ke-1, Vol.2, h.540.
8
Isma’il Razi al-Faruqi, Hijrah di Abad Modern, terj. Badri Saleh, Jakarta: Hikmah, 2000, Cet. ke-1, h.1.
terminologis walaupun mereka berbeda dalam merumuskan makna hijrah, namun pada dasarnya mempunyai kesamaan pandangan dalam memberikan pengertian
hijrah tersebut, yakni perpindahan dari suatu tempat kepada tempat yang lain yang bertujuan untuk mencari ridha Allah Swt.
B.
Sejarah Penamaan Hijriah
Pada tanggal 6 bulan Agustus 610 M. Rasulullah Muhammad Saw. diangkat oleh Allah menjadi Rasul.
9
Kemudian pada tanggal 28 Juni 623 M. beliau hijrah dari kota Mekkah ke kota Madinah. Tepat pada tanggal 9 Juni 633
Masehi Rasulullah wafat.
10
Setelah Rasulullah wafat kemudian kepala Negara diganti oleh sahabat Abû Bakar Shiddiq r.a. selama 2 tahun dan pada tahun 635
M. setelah Sahabat Abû Bakar wafat. Selanjutnya Kepala Negara diganti oleh Sahabat ‘Umar bin Khattâb selama 10 tahun. Jadi Rasulullah Saw. menjabat
sebagai Rasul selama 13 tahun dan kemudian menjadi Rasul dan Kepala Negara di Madinah selama 10 tahun. Sahabat Abû Bakar Shiddiq r.a. menjadi Kepala
Negara di Madinah selama 2 tahun 633-635M. Sahabat ‘Umar Bin Khattâb r.a. menjadi kepala Negara di Madinah selama 10 tahun 635-646M.
11
Pada waktu sahabat ‘Umar bin Khattâb menjadi Kepala Negara di Madinah, banyak Negara-negara yang takluk dengan Madinah seperti : Negara
Mesir, Negara Irak atau Mesopotamia, Negara Yaman, Negara Bahrain, Negara
9
Mengenai tanggal pengangkatan Nabi menjadi Rasul terdapat perbedaan, ada yang mengatakan tanggal 10 Agustus 610 M. Lihat, Syaikh Shafiyyur Rahman al-Mubarakfury, Sirah
Nabawiyyah , Penterjemah: Kathur Suhardi, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1997, hal. 90
10
Mengenai tahun wafat beliau juga terdapat perbedaan pendapat, ada yang mengatakan tahun 622 M. Lihat, M. Hamidullah, Pengantar Studi Islam, Jakarta: Bulan Bintang, tth, hal. 25
11
Her Budiarto, “Informasi Adanya Tahun Hijriyah dalam Al-Qur’an,” artikel diakses tanggal 29 Agustus 2010 dari
http:herbudiarto.multiply.comjournalitem559Informasi_Adanya_Tahun_Hijriyah_Dalam_Al- Quran
Persi atau Iran. Negara Palestina, Negara Syiria, Negara Turki. Sebelum Negara- negara seperti Syiria, Turki, Mesir dan Palestina masuk wilayah Madinah,
Negara-negara tersebut masuk wilayah Negara Romawi yang Kristen. Negara- Negara seperti Kuffah, Baghdad, Basrah di Irak masuk wilayah Negara Persi.
Setelah Sahabat ‘Umar bin Khattâb r.a. menjadi kepala Negara Madinah selama 10 tahun 635-646M beberapa Negara tersebut di atas dikuasai dan pusat
pemerintahannya berada di Madinah al-Munawwarah. Selama Sahabat ‘Umar menjadi Kepala Negara, kemudian mengangkat beberapa Gubernur yaitu antara
lain : 1.
Sahabat Mu’awiyyah diangkat menjadi Gubernur di Syiria, termasuk wilayahnya adalah Yordania.
2. Sahabat ‘Amru bin ‘Ash diangkat menjadi Gubernur Mesir.
3. Sahabat Musa Al ‘As’ari diangkat menjadi Gubernur Kuffah.
4. Sahabat Mu’adz bin Jabal diangkat menjadi Gubernur Yaman.
5. Sahabat Abû Hurairah diangkat menjadi Gubernur Bahrain.
Ibu Kota Negara sebagai pusat kendali pemerintahan dibawah seorang Kepala Negara yang disebut Amîrul Mu’minîn adalah di Madinah dibawah
pimpinan Sahabat ‘Umar Bin Khattâb. Ketika Sayyidina ‘Umar bin Khattâb menjabat Kepala Negara mencapai tahun ke 5 beliau mendapat surat dari Sahabat
Abu Musa Al-As’ari Gubernur Kuffah, adapun isi suratnya adalah sebagai berikut:
ﺘآ ﻰ ﻮ
يﺮ ﻷا ﻰ ا
ﻦ ﺮ ا
بﺎﻄ ﻪ ا
ﺄ ﻦ
ﻚﻨ ﺘآ
ﺎﻬ رﺎ
“Telah menulis surat Gubernur Musa Al As’ari kepada Kepala Negara Umar bin Khattâb. Sesungguhnya telah sampai kepadaku dari kamu
beberapa surat-surat tetapi surat-surat itu tidak ada tanggalnya.”
12
Kemudian Khalifah ‘Umar bin Khattâb mengumpulkan para tokoh-tokoh dan sahabat-sahabat yang ada di Madinah untuk mengadakan musyawarah.
Khalifah ‘Umar r.a. lalu mengumpulkan beberapa sahabat senior waktu itu. Mereka adalah ‘Utsman bin ‘Affan r.a., ‘Ali bin Abî Tâlib r.a., ‘Abdurrahmân bin
‘Auf r.a., Sa’ad bin Abî Waqas r.a., Zubair bin Awwâm r.a., dan Talhah bin ‘Ubaidillâh r.a. Di dalam musyawarah itu membicarakan rencana akan membuat
Tarikh atau kalender Islam. Di dalam musyawarah muncul bermacam-macam perbedaan pendapat. Di antara pendapat tersebut adalah sebagai berikut:
•
Ada yang berpendapat sebaiknya tarikh Islam dimulai dari tahun lahirnya Nabi Muhammad Saw.
•
Ada yang berpendapat sebaiknya kalender Islam dimulai dari Nabi Muhammad Saw. diangkat menjadi Rasulullah.
•
Ada yang berpendapat sebaiknya kalender Islam dimulai dari Rasulullah di Isra’ Mi’raj kan.
•
Ada yang berpendapat sebaiknya kalender Islam dimulai dari wafatnya Nabi Muhammad Saw.
•
Sayyidina Ali ra. Berpendapat, sebaiknya kalender Islam dimulai dari tahun Hijrahnya Nabi Muhammad Saw. dari Mekkah ke Madinah atau
pisahnya negeri syirik ke negeri mukmin. Pada waktu itu Mekkah dinamakan Negeri Syirik, bumi syirik.
12
Abû Ja’far Muhammad bin Jarîr al-Tabari, Târikh al-Umam wa al-Mulûk, Beirut: Dar al-Fikr, Cet. 1, Juz III, 1987, h. 3. Lihat. Ais, “Sejarah Singkat Tahun Hijriah,” artikel diakses
tanggal 19 Januari 2010 dari http:ais.blogsome.com20100119Sejarah-Singkat-Tahun-Hijriah
Akhirnya musyawarah yang dipimpin oleh Amirul Mukminin ‘Umar Bin Khattab sepakat dengan usulan ‘Ali bin Abî Tâlib, dan memilih awal yang
dijadikan kalender Islam adalah dimulai dari tahun Hijrahnya Nabi Muhammad Saw. dari Mekkah ke Madinah. Sedangkan nama-nama bulan dalam kalender
hijriah ini diambil dari nama-nama bulan yang telah ada dan berlaku di masa itu di bangsa Arab. Kemudian kalender Islam tersebut dinamakan Tahun Hijriah.
13
Jadi adanya ditetapkan tahun Hijriah itu dimulai dari Sayyidina ‘Umar bin Khattâb menjabat Kepala Negara setelah 5 tahun. Sebelum itu belum ada tahun
Hijriah baikpun zaman Rasulullah hidup maupun zaman sahabat. Dan tahun Hijriah mulai diberlakukan bertepatan dengan tahun 640 M. Setelah tahun Hijriah
berjalan 5 tahun kemudian Sahabat ‘Umar Bin Khattâb wafat. Kepentingan utama ini, yang telah mengilhami ‘Umar dengan
terbentuknya persatuan Arab dibawah naungan Islam. Itulah yang mengilhaminya untuk menjadikan hijrah Rasulullah sebagai permulaan kalender Arab. Selama itu
yang mereka gunakan adalah tahun gajah dan terkadang peristiwa-peristiwa besar lainnya dalam sejarah peperangan orang-orang Arab.
14
Kalau tahun itu semua mengacu kepada tahun jahiliyah, Islam sudah menghapus segala yang
sebelumnya. ‘Umar berpendapat bahwa hijrahnya Nabi ke Yasrib Madinah itu merupakan suatu peristiwa besar dalam sejarah ummat Islam masa Rasulullah
13
Abû Ja’far Muhammad bin Jarîr al-Tabari, Târikh al-Umam wa al-Mulûk, h. 4-5. Lihat. Her Budiarto, “Informasi Adanya Tahun Hijriyah dalam Al-Qur’an,” artikel diakses tanggal 29
Agustus 2010 dari http:herbudiarto.multiply.comjournalitem559Informasi_Adanya_Tahun_Hijriyah_Dalam_Al-
Quran
14
Abû Ja’far Muhammad bin Jarîr al-Tabari, Târikh al-Umam wa al-Mulûk, h. 7
Saw. Sebab dengan hijrah inilah permulaan pertolongan Allah kepada Rasul-Nya dan agama-Nya diperkuat.
15
Jadi melihat penjelasan sejarah diatas dapat dikatakan bahwasanya penamaan Hijriah tersebut pada mulanya sudah ada sejak zaman Rasul hijrah dari
Mekkah ke Madinah, yang disebabkan oleh kejahatan para kafir quraisy mekkah, namun pengesahan terhadap penamaan hijriah, tahun dan bulan hijriah telah
dibentuk dimasa kepemimpinan para sahabat, yakni di masa Khalifah ‘Umar bin Khattâb atas inisiatif dari para sahabat yang lainnya.
C. Makna Bulan-bulan dalam Bulan Hijriah