Aspek budaya Mandailing dalam perawatan bayi baru lahir

laki ditindik. Berbagai obat juga digunakan untuk mengatasi mal ajo dan fontanel yang cekung. Dalam penelitian Dwi purwo Sulaksono pada masyarakat pinggiran Jakarta di kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, terdapt buburuk roh jahat sejenis genderuwo yang menginginkan nyawa bayi serta dapat mengakibatkan sakit panas dan kematiannya. Karena itu sejak lahir hingga usia tujuh hari, sang bayi tidak dibiarkan tidur seorang diri. Selain itu untuk mengusir roh halus, diletakkan lampu minyak yang ditutupi dengan keranjang, serta golok dan sapu lidi yang ditaruh di kolong tempat tidurnya. Bila sang bayi sakit panas ditaburkanlah garam dan cabai di muka rumah, serta dibakarkan jerami, yang dianggap bisa mengusir buburuk Meutia, 1998

2.5.4. Aspek budaya Mandailing dalam perawatan bayi baru lahir

Masyarakat Mandailing memiliki acara adat kepada seorang bayi yang baru saja lahir, baik laki-laki maupun perempuan. Rangkaian upacara yang dilakukan seperti, upacara bangun-bangun di danak sorang yang diselenggarakan setelah seorang seorang bayi yang baru lahir dipotong pusatnya dan dimandikan. Upacara diselenggarakan oleh orang tua baru lahir mengambil tempat di rumahnya sendiri, yang dihadiri kerabat sejumlah kerabat terdekat , Bidan yang menolong kelahiran sang bayi dan para tetangga terdekat. Upacara mangupa daganak tubu merupakan upacara yang diselenggarakan secara besar-besaran oleh keluarga untuk memberi berkah atau menepung tawri anak, terutama anak panggoaran anak pertama. Upacara ini merupakan ungkapan rasa syukur dan gembira dari keluarga yang telah mendapat anak. Universitas Sumatera Utara Menurut tradisi yang dahulu seorang bayi tidak boleh dibawa keluar rumah sebelum upacara turun tanah diselenggarakan bagi bayi tersebut. Upacara itu disebut paijur daganak atau paijur tano. Upacar ini diselenggarakan setelah anak berumur beberapa minggu. Upacar diawali dengan mangupa-ngupa menepung tawari sang bayi dengan ibunya dengan menghidangkan seekor ayam jantan yang digulai dilengkapi sebuah telur ayam rebus. Kemudian ibu dan sang bayi diberi makan sekenyang-kenyangnya dan sang bayi disusui pula sampai kenyang oleh ibunya Parlaungan R, 2002. Universitas Sumatera Utara Persepsi ibu suku Mandailing tentang perawatan bayi baru lahir: - Respirasi - Suhu tubuh - Perawatan anggota tubuh - Penggantian popok - Nutrisi - Imunisasi Self report - Sosiokultural - Agama - Budaya - Pendidikan Faktor-faktor yang mempengaruhi - Personal persepsi ibu tentang perawatan BBL - Pengetahuan yang dimiliki - Sasaran persepsi - Fungsional - Struktural - Situasional - Personal - Baik - Cukup - Kurang

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN

3.1 Kerangka penelitian

Persepsi seseorang tentang suatu hal dipengaruhi oleh pengetahuan yang dimiliki, sasaran persepsi, fungsional, struktural, situasional, personal Perawatan BBL dalam keluarga sangat dipengaruhi oleh persepsi orang tua atau keluarga tentang perawatan BBL karena persepsi seseorang tentang sesuatu hal dipengaruhi oleh faktor personal. Maka faktor latar belakang budaya akan sangat memberi pengaruh terhadap persepsi seseorang terhadap perawatan BBL Hal ini dijelaskan pada diagram berikut: Universitas Sumatera Utara