Jenis-Jenis Asuransi Sistem Pembayaran Dana Pensiun Asuransi Kematian Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada PT. TASPEN (PERSERO) KCU Medan

31

B. Jenis-Jenis Asuransi

Secara garis besar menurut pembagian klasik ada dua jenis asuransi yaitu asuransi sejumlah uang sommen verzekering dan asuransi kerugian schade verzekering. Tetapi dengan perkemabngan usahaperasuransian muncul satu jenis asuransi lagi yaitu asuransi varia varia verzekering. Dikatakan asuransi sejumlah uang karena besarnya uang assuransi sudah ditentukan sebelumnya tanpa perlu adanya suatu hubungan antara kerugian yang diderita dengan besarnya jumlah uang yang diberikan penanggung kepada tertanggung. Berbeda halnya dengan asuransi kerugian, disini ganti rugi yang diberikan penanggung kepada tertanggung harus seimbang dengan kerugian yang diderita dan kerugian itu adalah akibat dari peristiwa untuk mana asuransi itu diadakan. Dengan kata lain, besarnya ganti rugi yang diberikan penanggung sangat erat hubungannya dengan kerugian yang diderita tertanggung. Sedangkan asuransi varia yang juga disebut asuransi campuran kombinasi unsur-unsur yang ada dalam asuransi sejumlah uang dan asuransi ganti kerugian. Menurut pasal 268 KUHD, bahwa yang dapat menjadi objek asuransi itu adalah begitu banyak macam dan raganya, dimana segala kepentingan yang dapat dinilai dengan uang dapat diancam oleh bahaya serta dapat dikecualikan Undang- Undang dapat diasuransikan. Undang-Undang KHUD pasal 247 menyebutkan lima macam asuransi, yaitu : 1. Asuransi Kebakaran 2. Asuransi yang mengancam hasil-hasil pertanian sawah 3. Asuransi Jiwa 32 4. Asuransi di Laut dan Perbudakan 5. Asuransi Penganggkutan darat dan di sungai serta perairan-perairan pedalaman. Berbagai jenis asuransi yang tidak dijumpai dalam KUHD, banyak dijumpai di dalam praktek perasuransian Gunanto, 2004:18, seperti : 1. Asuransi Kerugian 2. Asuransi Jiwa Asuransi kerugian adalah asuransi untuk mengganti kerugian yang terjadi, yang jumlahnya tidak ditetapkan sebelumnya. Sedangkan asuransi sejumlah uang ialah asuransi untuk membayar sejumlah uang yang besarnya sudah ditentukan sejak awal. Ini berlaku untuk asuransi jiwa dan asuransi kecelakaan orang. Menurut jangka waktu nya asuransi dapat digolongkan menjadi Asuransi Jangka Pendek dan Asuransi Jangka Panjang. Asuransi Jiwa pada umumnya merupakan asuransi jangka panjang. Namun ada asuransi jiwa yang lebih pendek dari asuransi kerugian. Penggolongan suransi menurut Gunanto adalah penggolongan menjadi Asuransi Orang dan Asuransi Barang. Jenis masih kurang lengkap sebab masih ada asuransi kredit, asuransi kebangkrutan, asuransi gangguan usaha, serta asuransi tanggung gugat menurut hukum. Kedua asuransi ini tidak mempunyai oarang atau benda sebagai objek bahaya. Menurut Gunanto 2004 : 18 yang termasuk asuransi kerugian lain ialah : 1. Asuransi Muatan Kapal 2. Asuransi Rangka Kapal 3. Asuransi Penerbangan 33 4. Asuransi Kebakaran 5. Asuransi Kontraktor 6. Asuransi Pemasangan Mesin 7. Asuransi Kerusakan Mesin 8. Asuransi Kendaraan Bermotor 9. Asuransi Kecelakaan didri orang 10. Asuransi Tanggung Gugat 11. Asuransi Biaya Masuk Rumah Sakit 12. Asuransi Satelit Sedangkan menurut Emmy 2006 : 157, ada beberapa bidang asuransi yaitu : 1. Asuransi Dwi Guna 2. Asuransi Dwi Guna dengan bonus khusus 3. Asuransi Dwi Guna Istri 4. Asuransi Dwi Guna Bertahap 5. Asuransi Eka Warsa 6. Asuransi Jangka Warsa 7. Asuransi Dana Beasiswa 8. Asuransi Dana Haji 9. Asuransi Anela Guna 10. Asuransi Bekal Dewasa 11. Asuransi Hari Tua 12. Asuransi Kesehatan 13. Asuransi ABRI 34 14. Tabungan Asuransi Pensiun 15. Asuransi Kredit Asuransi Pinjam Keuangan Yang termasuk asuransi Varia anatara lain : 1. Cash In Transit Insuransce 2. Cash In Safe Insurance 3. Mechinery Insurance 4. Erection Insurance 5. Lost Of Profit Insurance 6. Boiler Inserance 7. Theft Insurance 8. Burglary Insurance 9. Credit Insurance 10. Dan lain-lain Pembagian jenis asuransi berikutnya ialah Asuransi secara premi yaitu suatu perusahaan asuransi di satu pihak yang mengadakan persetujuan asuransi dengan masing-masing pihak terjamin. Di antara para pihak terjamin tidak ada hubungan hukum sama sekali. Kemudian Asuransi saling menjamin, dalam asuransi ini ada suatu persetujuan perkumpulan yang terdiri dari semua para pihak terjamin selaku anggota. Mereka tidak membayar premi melainkan membayar semacam iuran kepada pengurus perkumpulan.

C. Fungi Asuransi