Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk saling bercakap-cakap antar sesamanya. Bahasa digunakan sebagai media penyampaian ide, gagasandanpesan dari penutur kepada mitra tutur. Pesan yang terkandung dalam proses komunikasi tersebut akan tersampaikan jika penutur dan mitra tutur saling memahami konteks percakapan yang sedang mereka perbincangkan. Proses komunikasi melalui bahasa tidak hanya dilakukan dengan menyampaikan sebuah kalimat atau kata-kata melainkan disertai dengan tindakan. Tindakan yang dilakukan manusia ketika mengucapkan sebuah tuturan disebut dengan tindak tutur.Sebagai contoh, ketika seorang ayah memberikan kunci mobil kepada anak laki- lakinya sambil mengatakan “Nak, kau bisa memasukkannya ke garasi bukan?”, ini menandakan bahwa maksud dari sang ayah adalah meminta anaknya untuk memasukkan mobil ke dalam garasi. Tindak tutur seperti ini disebut dengan tindak tutur direktif. Direktif adalah salah satu tindak tutur yang menarik untuk diteliti. Hal tersebut dikarenakan direktif mengekspresikan sikap penutur terhadap tindakan yang akan dilakukan mitra tutur. Direktif tidak hanya dinyatakan dalam bentuk kalimat perintah saja tetapi dapat juga dinyatakan dalam bentuk kalimat berita dan kalimat tanya. Tindak tutur direktif dapat juga ditemukan di dalam sebuah film. Salah satunya adalah film bergenre komedi yang telah memecahkan rekor box office nasional Perancis Les Visiteurs karya Jean-Marie Poiré. Film ini menceritakan tentang perjalanan Godefroy de Montmirail dan pengawal pribadinya Jacquouille la Fripouille la fripouille secara harfiah bermakna bajingan kembali dari masa depan yang mereka kunjungi secara tidak sengaja akibat ramuan dari seorang penyihir. Perhatikan kalimat 1 berikut ini 1 Godefroy :Enfin, mon donjon. Mes amis, sortez les atours de festois pour qu’on fasse honneur à ma belle Godefroy :Akhirnya, istana megahku. Teman-teman, keluarkan semua perhiasan terbaik kita untuk menghormati sang putri Tuturan 1terjadi di bukit saat Godefroy dan rombongan menujuke istana Frenegonde. Tuturan ini diujarkan oleh Godefroy dengan maksud memberi perintah kepada para punggawa untuk mengeluarkan semua perhiasan yang mereka bawa pada saat menuju istana calon istrinya. Tuturan ini merupakan tindak tutur langsung literal yang dimaksudkan untuk memberi perintah dan dinyatakan dalam kalimat imperatif “sortez les atours de festois pour qu’on fasse honneur à ma belle ”. Hal tersebut dapat dilihat dari verba infinitif sortir yang telah dikonjugasikan tanpa subjek menggunakan persona kedua jamak vous. Tuturan direktif tidak hanya diungkapkan melalui kalimat imperatif, melainkan melalui kalimat deklaratif seperti contoh berikut ini ; 2 Soldat : Vite Cest le roi Prajurit : Cepatlah Sang raja tiba Tuturan 2 merupakan tuturan direktif yang diucapkan oleh prajurit kepada penjaga istana dalam situasi penyambutan kedatangan raja. Tuturan 2 terdiri dari kalimat non verbal“vite” dan kalimat deklaratif “c’est le roi”. Kalimat deklaratif yang diutarakan melalui tuturan “c’est le roi”disini tidak menunjukkan secara langsung apa yang penutur inginkan. Namun, jika dilihat berdasarkan konteks pada saat tuturan ini diucapkan penutur bermaksud ingin memberikan perintah kepada para penjaga istana untuk segera membukakan gerbang istana. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan tuturan 2 termasuk tuturan direktif karena reaksi para penjaga yang melakukan sebuah tindakan setelah tuturan diucapkan. Dalam film Les Visiteur karya Jean-Marie Poiré dapat ditemukan berbagai jenis tindak tutur direktif yang memiliki jenis bervariasi tergantung konteks tuturannya. Ujaran-ujarannya pun cenderung bersifat otoriter antara seorang pemimpin terhadap pengawal, prajurit, atau rakyatnya. Tuturan tuturan yang tidak mudah dipahami membuat penonton kewalahan memahami isi cerita dalam film tersebut. Disamping itu, tokoh-tokoh yang terdapat dalam film tersebut memiliki ciri khas masing-masing dalam bertindak tutur. Ada yang selalu menggunakan nada yang tinggi saat berbicara serta menggunakan tuturan yang mengandung umpatan, ada pula yang selalu berbicara merendah.

B. Identifikasi Masalah