di Surabaya? Yang pertama karena Surabaya merupakan kota metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta yang merupakan trend setter bagi
perkembangan ekonomi, perdagangan, fashion, maupun tekhnologi. Gaya hidup maupun aktivitas dari masyarakat Surabaya juga sudah mulai
dipengaruhi oleh perkembangan budaya populer dari media massa. Masyarakat Surabaya baik remaja, maupun dewasa memiliki kesukaan
ataupun hobby seperti fashion, clubbing, ataupun hang out. Dikarenakan fasilitas di kota metropolis tersedia dengan lengkap, seperti tersedianya
berbagai jenis-jenis media massa. Selain itu, dipilihnya Surabaya karena klub mobil yang mengharuskan anggotanya memiliki mobil berwarna hitam ini
memiliki anggota terbanyak dibanding Djarum Black Car Community di kota- kota lainnya. sumber: Bpk. Ivan Selaku promotion manager Djarum
Surabaya, 13Desember2009 18.59. Yaitu kurang lebih anggota berjumlah 75 anggota.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang diajukan adalah, “Bagaimanakah gaya hidup pembaca majalah Motor di
Surabaya”
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gaya hidup pembaca majalah Motor di Surabaya.
1.4. Kegunaan Penelitian
1. Secara Teoritis Untuk menambah serta memperkaya kajian analisis deskriptif
tentang Gaya Hidup pelanggan majalah. Dan diharapkan dapat membantu atau menjadi salah satu acuan bagi penelitian yang akan datang.
2. Secara Praktis Dilihat dari sisi kemasyarakatan, Untuk dapat memunculkan ciri-
ciri yang sesuai dengan gaya hidup dari anggota Djarum Black Car Community Surabaya yang telah aktif berlangganan majalah Motor, Serta
mungkin dapat menghapus stereotype masyarakat tentang kesan bahwa anggota klub mobil adalah orang-orang high-class dan berstatus ekonomi
sosial yang tinggi. Dan jika dilihat dati sisi media, dapat menemukan peluang-
peluang pengembangan rubrik-rubrik majalah Motor yang bermanfaat dalam merancang isi berita yang memperluas wawasan pembacanya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Majalah Sebagai Media Komunikasi Massa
Banyak pengertian
yang memberikan penjelasan tentang
komunikasi massa secara umum, komunikasi massa diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan melalui media massa, seeprti: surat kabar,
majalah, buletin, radio, televisi, dan lain sebagainya. Definisi komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah
khalayak yang tersebar, heterogen dan anonym melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan
sesaat Rahmat, 2002: 214. Dengan kata lain komunikasi massa ialah menyalurkan pesan-pesan kepada sejumlah besar orang melalui media
massa. Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa. Media
massa secara universal memiliki fungsi memberi informasi, mendidik, menghibur dan mempengaruhi Effendy, 2003: 93. Bentuk-bentuk
komunikasi massa ada dua, yaitu komunikasi media massa cetakpers meliputi surat kabar dan majalah serta komunikasi media massa elektronik
yang meliputi radio, televisi, film, dan lain lain Effendy, 2003:54.
11
Saat ini , beragam media massa dapat kita temui seperti media cetak dan media elektronik. Salah satu media cetak adalah majalah.
Majalah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang opini
aktual yang patut diketahui konsumen pembaca atau pelanggan, artikel dan sebagainya yang menurut kala penerbitannya dibedakan atas majalah
berita, olahraga, sastra, ilmu pengetahuan, anak-anak, remaja, dan lain sebagainya.
Majalah sebagai media komunikasi massa cetak merupakan bahan bacaan. Sebagai bahan bacaan harus memenuhi suatu fungsi untuk
memberi jawaban kepada rasa ingin tahu pembaca kepada rasa ingin tahu pembacanya. Majalah-majalah diciptakan untuk membawa berita aktual
secara cepat, maka ia juga dipersiapkan dalam waktu yang singkat, namun isinya harus banyak, bervariasi, dan penyajiannya harus menarik. Sidharta
dalam Ibrahim dkk 1998:117 Majalah terbit berkala dalam periode tertentu. Hal ini berbeda
dengan surat kabar dimana surat kabar terbit secara harian. Frekuensi publikasi majalah yang lebih pendek apabila dibandingkan dengan surat
kabar menurut format hasil majalah biasanya hadir dalam kualitan visual yang lebih baik Kasali, 2001:112
Sebagai terbitan berkala, majalah selain sebagai penyampai dan penafsir pesan juga berfungsi sebagai ajang diskusi berkelanjutan. Dalam
membahas suatu masalah, majalah bisa melakukannya dalam waktu lama. Bahkan nyaris tak terbatas selama masih ada pemintanya.
Namun, untuk menarik perhatian para pembaca tentunya segala sesuatunya harus dikemas secara baik dan menarik, termasuk majalah
Motor tidak hanya tergantung pada bentuknya saja, akan tetapi juga ada kemasan isinya dalam hal materi isi, penggunaan bahasa agar mudah
dipahami dan dimengerti oleh pembaca karena isi merupakan penunjang pengetahuan baru dan dapat memberikan efek ysng lebih besar, selain itu
faktor yang lainnya, yaitu secara fisiknya, misalnya pada komposisi pewarnaan, bentuk, maupun penjilidannya. Kasali, 2001: 92
Dalam berkomunikasi inilah yang menyebabkan, bahwa suatu kelompok dapat dipertahankan sebagai suatu kesatuan, karena dalam suatu
kelompok terbentuk suatu sistem komunikasi, yang terdiri dari lambang- lambang yang mempunyai dan diberi arti khusus oleh setiap kelompok dan
dengan sendirinya, demi kelangsungan hidup satuannya, setiap kelompok dapat membentuknya dengan jalan komunikasi.
Dari pengertian komunikasi sebagaimana diutarakan diatas, tampak adanya sejumlah komponen atau unsur yang dicakup, yang
merupakan persyaratan terjadinya komunikasi, yaitu terdiri dari komunikator orang yang menyampaikan pesan, pesan pernyataan yang
didukung oleh lambang, komunikan orang yang menerima pesan, media sarana atau saluran yang mendukung pesan bila komunikan jauh
tempatnya atau banyuak jumlahnya, dan efek dampak sebagai pengaruh dari pesan Effendy, 2004:6
Dalam kaitan tersebut, maka komunikasi bermedia mediated communication adalah komunikasi yang menggunakan saluran atau
sarana untuk meneruskan suatu pesan kepada komunikan yang jauh tempatnya, dan atau banyak jumlahnya. Komunikasi bermedia disebut
juga komunikasi tak langsung indirect communication, dan sebagai konsekuensinya, arus balik pun tidak terjadi pada saat komunikasi
dilancarkan. Komunikator tidak mengetahui tanggapan komunikan pada saat dia berkomunikasi. Oleh sebab itu, dalam melancarkan komunikasi
dengan menggunakan media, komunikator harus lebih matang dalam perencanaan dan persiapannya sehingga ia merasa pasti bahwa
komunikasinya itu akan berhasil. Dalam hubungan ini ia harus mempertimbangkan berbagai faktor. Ia harus mengetahui sifat-sifat
komunikan yang akan dituju dan memahami sifat-sifat media yang akan digunakan. Komunikan yang dituju dengan menggunakan media bisa
hanya seorang saja, dapat juga sekelompok kecil orang, bisa pula sejumlah orang yang amat banyak. Maka berdasarkan banyaknya, komunikan yang
dijadikan sasaran diklarifikasikan menjadi media nirmassa. Effendy, 2004:10
Dengan kelebihan dan kekurangan tersebut, Effendy 2000:93 menjelaskan secara umum tentang fungsi media cetak, diantaranya:
1. fungsi menyiarkan informasi, yakni memberikan informasi tentang peristiwa yang terjadi, gagasan, atau pikiran orang lain, apa
yang dilakukan orang lain, yang dikatakan orang lain dan sebagainya;
2. fungsi mendidik, yakni merupakan sarana pendidikan massa Mass Education yang memuat tulisan yang mengandung
pengetahuan sehingga khalayak pembaca bertambah pengetahuannya;
3. fungsi menghibur, yakni selain memberikan berita-berita berat hard news dan artikel-artikel yang berbobot, juga menampilkan
berbagai hal yang bersifat hiburan seperti cerita pendek, cerita bersambung, teka-teki silang, karikatur, dan sebagainya; dan
4. fungsi mempengaruhi, yakni secara implisit fungsi mempengaruhi terletak pada berita, sedang secara eksplisit terdapar
pada tajuk rencana dan artikel. Berdasarkan uraian diatas, maka majalah sebagai salah satu media
komunikasi massa memiliki peran dan fungsi penting sebagai penyampai pesan atau informasi dari komunikator dalam hal ini adalah pihak redaksi
majalah Motor kepada para pembacanya karena sesuai dengan segmentasi majalah Motor sebagai majalah otomotif, maka pesan atau informasi yang
disampaikan dalam majalah Motor adalah informasi seputar dunia otomotif, meliputi hobi, akifitas, dan sebagainya.
2.1.2. Pelanggan Majalah Sebagai Khalayak Aktif
Salah satu prinsip teori uses and gratifications adalah banyak khalayak secara aktif memanfaatkan media. Artinya anggota khalayak
dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya Rakhmat, 2001:65.
Frank Biocca dalam John 1996:35 lebih jelas mengungkapkan empat karakteristik khalayak yang aktif, yaitu:
1. Selectivity : Khalayak yang aktif melakukan pertimbangan dan seleksi
untuk menentukan media yang akan mereka gunakan. 2.
Utilitarianism: Khalayak yang aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan mencapai tujuan mereka.
3. Intentionally : Menunjukkan bahwa salah satu kegunaan media adalah
memberi kepuasan. 4.
Involvement of effort : Khalayak mengikuti dan berpikir dengan aktif menggunakan media. Dengan kata lain mereka tidak mudah
dipengaruhi oleh media. Dengan demikian untuk memenuhi sebagian kebutuhannya,
khalayak bebas untuk memilih dan menggunakan sejumlah media beserta isinya atau sumber-sumber rujukan lainnya mecapai tujuan
tertentu. Media massa yang digunakan dalam penelitian ini adalah
majalah Motor, karena majalah Motor merupakan salah satu media yang banyak dinikmati oleh sebagian masyarakat sebagai alternatif
pengganti televisi. Jadi khalayak aktif disini yaitu khalayak yang memenuhi kebutuhan akan hiburan dengan menggunakan media
majalah Motor. Tiga tipe aktifitas khalayak yang berkaitan dengan penggunaan media khususnya majalah Motor, yaitu:
1. Preactivity : perilaku individu yang senantiasa mencari media
untuk memenuhi kebutuhan kepuasan akan kebutuhan intelektual. 2.
Duractivity : berkaitan dengan derajat psikologis individu yang muncul selama membaca surat kabar. Tipe semacam ini akan lebih
dipahami oleh orientasi konstruktivitas. Fokus semacam ini adalah pada perkiraan bagaimana individu menginterpretasikan pesan-
pesan media akan membawa kepuasan intelektual dan emosi bagi pembacanya.
3. Post activity : berkaitan dengan perilaku dan penggunaan pesan
oleh individu setelah diterpa pesan. Orang yang terlibat post activity karena merasa informasi yang ada memiliki nilai personal
maupun interpersonal. Individu yang aktif mencari berita sebagai bahan komunikasi interpersonal seperti pembicaraan ringan
merupakan perilaku post activity. Khalayak aktif dalam penelitian ini adalah para anggota
Djarum Black Car Community Surabaya yang berlangganan secara aktif malajah Motor.
2.1.3. Gaya Hidup Pembaca Majalah
Setiap individu memiliki karakteristik yang unik. Sekumpulan karakteristik perilaku yang dimiliki oleh individu dan bersifat permanen
biasa disebut kepribadian. Secara lebih jelas, kepribadian didefinisikan sebaik pola perilaku yang konsisten dan bertahan lama enduring. Oleh
karena itu, variabel kepribadian bersifat lebih dalam daripada gaya hidup. Sutisna, 2003:137
Memahami karakteristik kepribadian konsumen akan sangat bernilai bagi pemasar. Dalam hal ini adalah manajemen majalah Motor.
Mengetahui perilaku konsumen yang bersifat lebih permanen misalnya wanita selalu saja berusaha menghindari makanan yang mengandung
kadar gula tinggi walaupun suka dengan rasa manis, pemasar dapat menggunakan perilaku seperti itu dengan menawarkan makanan dengan
kadar gula yang rendah tetapi dengan rasa yang manis. Sutisna, 2003:137.
Karakteristik kepribadian bisa juga dijadikan dasar untuk memposisikan produk di pasar. Perusahaan dapat memposisikan
produknya pada segmen pasar yang mengutamakan diet karena memang timbul dari keinginan dari dalam diri sendiri Sutisna, 2003:138
Dalam penelitian kali ini, pihak manajemen Majalah Motor menyadari bahwa pada dasarnya para pelanggan Majalah Motor memiliki
kecenderungan menyukai hal-hal yang berbau otomotif. Pelanggan Majalah Motor dengan berbagai kategori usia baik remaja, dewasa,
maupun tua memiliki karakteristik-karakteristik yang berbeda. Oleh karena itu, pihak manajemen harus jeli dan mampu menangkap informasi
tersebut sehingga dapat menyajikan informasi yang sesuai dengan karakteristik dan kepribadian dari pembaca yang menjadi sasaran atau
target pembacanya. Setiap orang mempunyai karakteristik kepribadian yang unik yang
hanya dimiliki oleh orang tersebut, produsen suatu produk atau jasa dapat menggunakan faktor kepribadian dan gaya hidup untuk merencanakan
program pemasarannya, mulai dari merancang produk atau jasa, mengkomunikasikan kepada konsumen dan mendistribusikannya.
Pengukuran gaya hidup dapat dilakukan dengan sikap, ketertarikan, dan pendapat konsumen. Jadi sikap tertentu yang dimiliki oleh konsumen
terhadap suatu obyek tertentu misalnya merk produk atau jasa bisa mencerminkan gaya hidupnya. Gaya hidup seseorang juga bisa dilihat dari
apa yang disenangi atau disukainya. Ketika seseorang menyenangi dan membeli Mercedez Benz misalnya, maka sikap dan perilakunya
menunjukkan gaya hidup yang menyukai kemewahan klasik. Gaya hidup seseorang juga bisa ditunjukkan dengan melihat pendapat-pendapatnya
pada obyek-obyek tertentu Sutisna, 2003:137
Gaya hidup didefinisikan sebagai pola dimana orang hidup dan menghabiskan waktu serta uang. Gaya hidup adalah fungsi motivasi
konsumen dan pembelajaran sebelumnya, kelas sosial, demografi, dan variabel lain. Gaya hidup adalah konsepsi ringkasan yang mencerminkan
nilai konsumen. Engel, 1994.383. Sedangkan menurut Herry Assael 1992.294, gaya hidup itu didefinisikan sebagai suatu gaya dari
kehidupan yang diidentifikasi melalui berapa lama orang menghabiskan waktunya aktivitas, apa yang penting dipertimbangkan dalam
lingkungannya minat, apa yang dipikirkan tentang diri dan dunia sekelilingnya opini.
Gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka
aktivitas, apa saja yang mereka anggap penting dalam lingkungannya ketertarikan dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri
dan juga dunia di sekitarnya pendapat. Gaya hidup suatu masyarakat akan berbeda dengan masyarakat yang lainnya. Bahkan dari masa ke masa,
gaya hidup suatu individu dan kelompok masyarakat tertentu akan bergerak dinamis. Namun demikian, gaya hidup tidak cepat berubah,
sehingga pada kurun waktu tertentu gaya hidup relatif permanen. Sutisna, 2003:145.
Analisis gaya hidup merupakan suatu bentuk penelitian terhadap konsumen yang sering diandalkan oleh praktisi pemasaran dan peneliti
konsumen dari kalangan akademis. Gaya hidup akan berkembang pada
masing-masing dimensi Activities aktivitas, Interest ketertarikan, Opinion opini atau bisa disingkat dengan AIO seperti yang telah
diidentifikasikan oleh Plummer dalam Assael 1992 sebagai berikut Sutisna, 2003:145
Tabel 2.1 Inventory Gaya Hidup
Aktivitas Interest Opini Bekerja
Keluarga Diri mereka Sendiri
Hobi Rumah Masalah-masalah
sosial Peristiwa Sosial
Pekerjaan Politik
Liburan Komunitas Bisnis
Hiburan Rekreasi Ekonomi Anggota Klub
Pakaian Pendidikan
Komunitas Makanan Produk Belanja Media Masa
Depan Olahraga Prestasi Budaya
Sumber: Henry Assael 1992, “Consumer Behaviour and Marketing Action, PWS-KENT.
Gaya hidup bisa merupakan identitas kelompok. Gaya hidup setiap kelompok akan mempunyai ciri-ciri unik tersendiri. Walaupun demikian,
gaya hidup akan sangat relevan dengan usaha-usaha pemasar untuk menjual produk atau jasanya Sutisna, 2003:146.
Gaya hidup yang berkembang di masyarakat merefleksikan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat itu sendiri. Gaya hidup ditunjukkan oleh
perilaku tertentu sekelompok orang atau masyarakat yang menganut nilai- nilai dan tata hidup yang hampir sama Sutisna, 2003:148.
2.1.4. Studi Tentang Gaya Hidup
Gaya hidup didefinisikan sebagai pola dimana orang hidup dan menghabiskan waktu dan uang mereka. Gaya hidup adalah fungsi
motivasi konsumen dan proses belajar terhadap kelas sosial, demografis, dan variabel lain. Gaya hidup berada diluar kepribadian.
Konsepsi gaya hidup digunakan orang untuk menganalisis peristiwa yang terjadi di sekitar diri mereka dan untuk menafsirkan,
mengonseptualisasikan, serta meramalkan peristiwa Engel et al, 1994: 383-384. Menurut George A. Kelly, nilai relative kekal gaya hidup
berubah lebih cepat. Oleh karena itu penelitian mengenai gaya hidup harus menaruh perhatian pada kemutahiran dan fleksibilitas dalam
metode penelitian dan strategi pemasaran. AIO adalah singkatan dari Activities, Intereset, Opinion. Kegiga komponen Aio didefinisikan
oleh Reynold dan Darden, sebagai berikut:
a. Activities kegiatan adalah tindakan nyata seperti menonton
suatumedia, berbelanja di toko, atau menceritakan kepada tetangga mengenai pelayanan yang baru. Walaupun tindakan
ini biasanya dapat diamati, alasan untuk tindakan tersebut jarang dapat diukur secara langsung.
b. Interest minat semacam obyek, peristiwa, atau topik adalah
tingkat kegairahan yang menyertai perhatian khusus maupun terus menerus kepadanya.
c. Opinion opini adalah jawaban lisan atau tertulis yang orang
berikan sebagai respon terhadap situasi stimulus dimana semacam pertanyaan diajukan. Opini digunakan untuk
mendeskripsikan penafsiran, harapan, dan evaluasi, seperti kepecayaan mengenai maksud orang lain, antisipasi
sehubungan dengan peristiwa masa datang, dan penimbangan konsekuensi yang memberi ganjaran atau menghukum dari
jalannya alternatif Engel et al, 1994:385
Keuntungan studi tentang psikografi ini adalah mampu mendefinisikan aktivitas, minat, dan opini AIO yang tepat mengenai sasaran.
Sebagaimana dikatakan Schiffman dan Kanuk, “Psicographic analysis is particulary useful in two closely related areas marketing strategy:
segmenting markets, and developing specific promotional campaigns” Schiffman and Kanuk, 1991:129.
Dalam psikologi, gaya hidup umumnya dipahami sebagai tata cara atau kebiasaan pribadi dan unik dari individu. Pendekatan psikologi
yang mengkaji manusia sebagai individu menempatkan gaya hidup seolah-olah hanya sebagai gejala individual, mengabaikan pengaruh
social dan budaya yang tak bisa dilepaskan dari kehidupan individu. Gaya hidup dipahami sebagai adaptasi aktif individu terhadap kondisi
sosial dalam rangka memenuhi kebutuhan untuk menyatu dan bersosialisasi dengan orang lain. Cara berpakaian, cara kerja, dan
bagaimana individu mengisi kesehariannya merupakan unsur-unsur yang membentuk gaya hidup. Kepribadian dianggap sebagai penentu
gaya hidup, dan oleh karena kepribadian setiap manusia unik. Gaya hidup dipahami sebagai tata cara hidup yang mencerminkan sikap-
sikap dan nilai dari seseorang. Hujatnikajenong et al, 2006: 36
Ketika suatu gaya hidup menyebar kwpada banyak orang dan menjadi mode yang diikuti, pemahaman terhadap gaya hidup sebagai
satu keunikan tidak memadai lagi digunakan. Gaya hidup bukan lagi semata tata cara atau kebiasaan pribadi yang unik dari individu, tetapi
menjadi sesuatu yang diadopsi oleh sekelompok orang. Sebuah gaya hidup bisa menjadi populer dan diikuti oleh banyak orang. Sifat unikd
ari gaya hidup tak lagi dipertahankan. Orang tak segan-segan mengikuti gaya hidup yang dianggap baik oleh banyak orang.
Beberapa kriktikus memandang pengadopsian gaya hidup tertentu oleh banyak orang sebagai indikasi dari masifikasi, permasalahan yang
disebabkan oleh ketidakmampuan mereka menemukan jati dirinya.
Seiring dengan perkembangan gejala hidup itu, kajian tentangnya tak lagi menggunakan sudut pandang psikologi individual. Kajian
tentang gaya hidup perlu melibatkan sudut pandang ilmu sosial yang menempatkan manusia sebagai individu dalam masyarakat dan
dipengaruhi oleh kehidupan bersama. Pengertian gaya hidup pun
bergeser menjadi tata cara hidup yang mencerminkan sikap-sikap, nilai, dan norma kelompok social tertentu.
Istilah gaya hidup, baik dari sudut pandang individual maupun kolektif, mengandung pengertian bahwa gaya hidup sebagai cara hidup
mencakup sekumpulan kebiasaan, pandangan, dan pola-pola respons terhadap hidup, serta terutama perlengkapan untuk hidup. Cara bukan
sesuatu yang alamiah, melainkan hal yang ditemukan, diadopsi, atau diciptakan, dikembangkan, dan digunakan untuk menampilkan
tindakan agar mencapai tujuan tertentu. Untuk dapat dikuasai, sebuah cara harus diketahui, digunakan, dan dibiasakan. Hujatnikajenong et
al, 2006:36
Untuk menggambarkan gaya hidup dalam penelitian ini, digunakan konsep AIO yang lebih sesuai untuk menganalisa tentang gaya hidup
para pembacanya. Sebagaimana diketahui bahwa segmentasi pembaca majalah Motor adalah priawanita usia 17 tahun hingga usia 50 tahun
dengan penghasilan menengah ke atas. Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat lebih mengetahui bagaimanakah gaya hidup dari para
anggota Djarum Black Car Community Surabaya yang berlangganan majalah Motor di Surabaya.
2.1.5. Majalah Motor
Majalah Motor adalah majalah otomotif. Sesuai namanya, majalah ini dikhususkan bagi para penggemar otomotif. Sasaran pembacanya tidak hanya
pria, tapi juga wanita yang menggemari dunia otomotif. Majalah ini termasuk dalam Kompas Gramedia Group, dan juga Otomotif Group.
Majalah Motor beralamatkan di Jalan Panjang 8A Kebun Jeruk, Jakarta Barat 11530, telepon 6221-5347961 direct, 533 0150 0170 pesawat 33480-
33483. Untuk unit penjualan, beralamatkan di Gedung Gramedia Majalah Unit I Lantai 2 Jalan Panjang No. 8A, Kebun Jeruk, Jakarta 11530. Telepon 021
533015070 extension 32146; 32149; 32150. Faksimile 021 5330188. Email: iklangramedia-majalah.com. Sedangkan untuk percetakannya adalah di PT
Gramedia.
Rubrik-rubrik dalam majalah Motor antara lain:
1. Pernik,
merupakan rubrik yang memuat tentang pernak-pernik mobil, mulai dari acssesoris mobil, maupun onderdil mobil. Contohnya seperti velg mobil
yang sedang trend pada saat ini, atau jenis dan knalpot yang terlihat sporty atau elegan.
2. Komunitas Custom
Yaitu rubrik yang mengulas tentang komunitas-komunitas mobil yang terbentuk di suatu kota. Contoh: custom mania yang beranggotakan para
dokter-dokter.
3. Motor Drive
Dalam rubrik ini, diulas tentang test atau uji coba suatu mobil. Biasanya keluaran terbaru. Di rubrik ini, dibagi beberapa bagian, yaitu:
a. Motor Challenge
Menguji coba mobil. Biasanya dibawa ke medan yang cukup berat. Seperti pegunungan, atau dibawa melintas ke beberapa kota.
Contoh: motor challenge chevrolet captiva 7 mountains expeditions.
b. Profil
Mengulas profil suatu mobil. Biasanya mobil keluaran terbaru. Di rubrik profil ini, diulas beberapa mobil baru. Contohnya: New Ford
Everest New Ford Ranger, Profil Honda Freed, dan lain-lain.
c. Buyers Guide
Sesuai dengan namanya, rubrik ini mengulas tentang memandu para customer untuk membeli mobil. Contohnya: mengatur cicilan
mobil.
Selain beberapa bagian rubrik diatas, dalam Rubrik Motor Drive juga memuat tentang artikel lepas, diantaranya kilbis, yang memuat
tentang kegiatan atau event-event yang diadakan para penggila otomotif dan komunitas-komunitas lain.
4. Accelera Wheel Corner
Memuat tentang roda ban mobil. Mengupas tuntas segala jenis ban. Mulai dari band donat, ban narik, dan masih banyak lagi. Serta meng up-
date info-info yang menarik seputar trend mode ban mobil saat ini.
5. Street Killerz
Ingin mengetahui bagaimana mobil yang sudah dimodifikasi? Di rubrik ini mengulas tentang kehebatan dan keistimewaan mobil-mobil yang sudah
dimodifikasi, serta tips bengkel modifikasi dan tidak ketinggalan spesifikasi untuk memodifikasi mobilnya.
6. Car Care Theory
Di dalam rubrik ini, para pembaca diberi tips seputar pemeliharaan mobil. Mulai dari pemeliharaan cat mobil, tips membilas dan mengeringkan
mobil, sampai perawatan kaca mobil.
7. SUVESTAR
Rubrik yang mengulas tentang mobil-mobil SUV Sport Utility Vehicle favorit pembaca yang sudah dimodifikasi. Bahkan ada tips untuk inspirasi
modifikasi mobil jenis ini.
8. Elegant Culture
Ingin memodifikasi mobil, tapi tetap terlihat elegant? Di rubrik ini khusus memuat bagaimana caranya supaya mobil yang dimodifikasi tetap terlihat
elegan. Tentu saja di rubrik ini juga disertakan inspirasi untuk memodifikasi mobil.
9. Xtreme Style
Rubrik yang mengulas bagaimana cara memodifikasi mobil dengan style atau gaya yang ekstrim. Mulai dari mengubah atau menambah body mobil,
memodifikasi audio, dan lain-lain.
10. Nostalgic Retro
Jangan khawatir bagi para pemilik mobil yang tergolong lama, karena di rubrik ini, akan diulas bagaimana memodifikasi mobil lama anda.
Tentunya dengan tidak meninggalkan ciri khas mobil tersebut. Mobil lama anda, akan terlihat lebih menarik.
11. Street Life
Rubrikasi Street Life ini merupakan wadah bagi mobil-mobil modifikasishow offdailyuse yang tertangkap kamera oleh redaksi Motor
dimanapun berada. Atau para pembaca bisa juga mengirimkan foto mobilnya ke redaksi Motor.
12. Motor Sound
Rubrik ini khusus memuat tentang audio mobil secara spesifik. Mulai dari desain, serta daftar harga nya.
2.2. Kerangka Berpikir
Majalah Motor sebagai media komunikasi yang secara khusus bertujuan untuk memberikan wawasan tentang kebutuhan para penggemar otomotif. Secara
umum, bagi pembaca majalah Motor, akan dapat menambah pengetahuan serta info-info seputar dunia otomotif yang begitu cepat dalam mengikuti trend.
Sasaran utama segmen pasar yang dituju majalah Motor adalah para penggemar otomotif. Baik itu pria maupun wanita yang menyukai, sehingga
dalam penelitian ini sepertinya memilih anggota Djarum Black Car Community Surabaya yang membaca majalah Motor sebagai respondennya. Karena
kebutuhan individu dalam penggunaan media diantaranya berupa: kognitif, afektif, integrasi personal, integrasi sosial, dan melepas ketegangan. Jadi disini
khalayak yang aktif menggunakan media tersebut. Apabila isi majalah tersebut
tidak dapat memenuhi kebutuhan seseorang, maka majalah tersebut akan ditinggalkan, sedangkan apabila isi majalah tersebut dapt memenuhi
kebutuhannya, maka individu itu akan terus berlangganan dan juga merasa puas karena bermanfaat untuk dirinya.
Untuk memperjelas
batasan-batasan pengertian dan pemahaman konsep berpikir yang digunakan pada penelitian ini, maka digambarkan suatu bagan
kerangka berpikir sebagai berikut:
Gaya Hidup Konsep AIO
-Activitiesaktivitas -Interestminat
-Opinionopini Karakteristik anggota
Djarum Black Car Community Surabaya yang
berlangganan majalah Motor secara aktif.
Gambar 2.1: Bagian Kerangka Berpikir.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional