11 Roh ini pun keluar dari anak Allah, oleh karena itu kadang-kadang disebut juga
Roh Anak atau Roh Kristus.
43
Bahkan hal ini ditekankan juga oleh Harun Hadiwijono yang mengatakan bahwa Roh Kudus adalah Tuhan Yesus sendiri,
sepanjang Tuhan Yesus Kristus yang telah dimuliakan itu menyerahkan diri-Nya kepada umat-Nya hingga dapat dialami oleh umat-Nya. Selain itu, Roh Kudus
dapat disamakan dengan Kristus, Anak Allah, dilihat dari segi Roh itu adalah Kristus yang hadir berbuat untuk menjadikan orang-orang milik-Nya menikmati
hasil karya penyelamatan-Nya.
44
Berdasarkan ketiga cara berada penyataan Allah dapat disimpulkan bahwa ajaran Trinitas adalah ajaran yang mempercayai satu Allah dalam tiga cara
berada-Nya di dalam firman dan karya-Nya. Itu berarti pemahaman teologis
kekristenan adalah monoteisme yang berpola Trinitas-Teosentris Tritunggal adalah Allah.
2. 3. Doktrin Inkarnasi dalam ajaran Kekristenan
Inkarnasi berasal dari kata Latin “incarnatio” “in” = masuk kedalam; “carocarnis”= daging, Yunaninya “sarx”, artinya ialah “masuknya Kristus ke
dalam daging manusia”.
45
Doktrin tentang Inkarnasi mengukur sejauh mana Allah ada dalam Yesus dari Nazaret dan hubungan antara Allah dan manusia di dalam
Dia.
46
Menurut Linwood Urban, pandangan mengenai Inkarnasi tidak dapat dievaluasi tanpa seluk beluk historis tentang kehidupan dan kematian Yesus dari
Nazaret.
47
Inkarnasi sendiri bermaksud menyatakan bahwa Firman Allah telah menjadi daging, bahwa Allah telah menjadi manusia di dalam Yesus orang
Nazaret yang adalah Allah sendiri dan datang kepada manusia.
48
Tertulianus berbicara tentang suatu persatuan dari “dua hakikat”. Firman itulah, Roh yang ilahi, yang “mengenakan manusia bagi diri-Nya sendiri” dan
menggabungkan Allah dan manusia di dalam diri-Nya sendiri. Mirip dengan itu, Origenes berbicara mengenai kesatuan, bukan hanya mengenai suatu tubuh
43
J. Verkuyl, Aku Percaya, 46.
44
Harun Hadiwijono, Iman Kristen, 131.
45
G.C. van Niftrik dan B.J. Boland, Dogmatika Masa Kini, 226.
46
Linwood Urban, Sejarah ringkas pemikiran Kristen, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009, 90.
47
LinwoodUrban, Sejarah ringkas pemikiran Kristen, 95.
48
G.C. van Niftrik dan B.J. Boland, Dogmatika Masa Kini, 227.
12 manusia, melainkan mengenai suatu tubuh dan jiwa dengan Allah.
49
Dalam hal ini Tertulianus dan Origenes mengadopsi Kristologi Firman-Manusia yang berjuang
menjelaskan kesatuan Allah dan manusia di dalam Yesus. Menurut Origenes, kesatuan dan percampuran, bagian-bagian jasmaniah Yesus menerima kekuatan
yang paling tinggi dan setelah ikut serta dalam Keilahian-Nya, diubah menjadi Allah.
50
Cyrilus dari Aleksandria menegaskan apa yang menjadi Ortodoksi Chalcedon, bahwa ada dua tabiat di dalam Kristus yang dipersatukan dalam satu
hypostatis.
51
Dalam rumusan Chalcedon menjelaskan Kristus Tuhan sebagai “pada saat yang sama sempurna dalam ke-Allah-an dan sempurna dalam
kemanusian, Allah sejati dan manusia sejati, yang juga terdiri atas jiwa dan tubuh yang wajar; sehakikat dengan Bapa jika dipandang dari kemanusiaan-Nya; sama
seperti manusia dalam segala hal, kecuali dalam hal dosa.
52
Dal am doktrin tentang Inkarnasi, “Pribadi” Kristus adalah prinsip yang
membentuk kesatuan kedua tabiat, dimana menurut rumusan Chalcedon “Pribadi kedua Trinitas itulah yang merupakan pribadi dari Allah-manusia. Artinya, Allah-
lah dan bukan manusia, yang menjadi sumber dari kesatuan itu.
53
Dalam doktrin tentang Trinitas dan dalam doktrin tentang Inkarnasi “pribadi” dan hypostatis umumnya mempunyai arti yang sama: “sesuatu yang
membentuk yang lain”, artinya, dalam Trinitas dengan membedakan secara
khusus Bapa, Anak dan Roh Kudus, dan dalam Inkarnasi dengan mempersatukan tabiat manusiawi dan tabiat ilahi.
Dalam doktrin Trinitas istilah “pribadi” mengarah pada triteisme dan dalam doktrin Inkarnasi mengarah pada teori bahwa
Pribadi kedua Trinitas adalah supposit atau ego transendental dari hakikat manusiawi maupun hakikat ilahi.
54
Pembahasan ini kemudian menjadi pokok ajaran yang berperan sentral dalam kehidupan orang percaya.
49
LinwoodUrban, Sejarah ringkas pemikiran Kristen, 101.
50
LinwoodUrban, Sejarah ringkas pemikiran Kristen, 102.
51
LinwoodUrban, Sejarah ringkas pemikiran Kristen, 108.
52
LinwoodUrban, Sejarah ringkas pemikiran Kristen, 110.
53
LinwoodUrban, Sejarah ringkas pemikiran Kristen, 116.
54
LinwoodUrban, Sejarah ringkas pemikiran Kristen, 125.
13
2. 4. Pokok-pokok ajaran Kekristenan