BAB III TINJAUAN TENTANG KEPAILITAN
A. Pengertian Kepailitan
Kepailitan dikenal oleh sebagian besar sistem hukum sebagai bagian dari ketentuan hukum yang berkaitan dengan hukum perusahaan. Dalam Ensiklopedia
Ekonomi Keuangan Perdagangan disebutkan bahwa yang dimaksud dengan Pailit atau bangkrut antara lain adalah seseorang yang oleh suatu pengadilan dinyatakan
bangkrut, dan aktivanya atau warisannya telah diperuntukan untuk membayar hutang-hutangnya
42
Pengertian Kepailitan dapat dilihat pada Pasal 1 Butir 1 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang atau lebih dikenal dengan sebutan Undang-Undang Kepailitan, yaitu sebagai berikut : Kepailitan adalah sita umum atas semua kekayaan Pemberi
fidusia pailit yang pengurusan dan pemberesannya dilakukan oleh Kurator dibawah pengawasan Hakim Pengawas sebagaimana diatur oleh Undang-Undang
ini.
43
Selain pengertian yang diberikan oleh Undang-Undang pengertian kepailitan dapat pula diambil dari beberapa pendapat yang diberikan oleh
42
Munir Fuady, Hukum Pailit 1998, dalam Teori dan Praktek, Cet. II, Citra Aditya Bhakti, Bandung, 2002, hal 8.
43
Undang-Undang No. 37 Tahun 2004, Tentang Kepailitan Pasal 1 butir 1.
Universitas Sumatera Utara
beberapa ahli hukum, menurut Munir Fuady, Pailit atau bangkrut adalah suatu sita umum atas seluruh harta Debitur agar dicapainya perdamaian antara Debitur dan
para kreditur atau agar harta tersebut dapat dibagi-bagi secara adil diantara para kreditur.
44
Kartini Muljadi mengemukakan bahwa kepailitan dimaksudkan untuk menghindari terjadinya dan untuk menghentikan sitaan terpisah danatau eksekusi
terpisah oleh para kreditur dan menggantikannya dengan mengadakan sitaan bersama sehingga kekayaan Debitur dapat dibagikan kepada semua kreditur,
sesuai dengan hak masing-masing
45
Kepailitan pada intinya merupakan sita umum berdasarkan Undang- Undang atas harta kekayaan debitur. Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dari
kepailitan adalah : .Oleh Karena itu, dapat dikatakan pailit
merupakan suatu keadaan yang menimpa seorang Debitur sebagai akibat ketidak mampuannya melunasi kewajiban pembayaran utangnya kepada para krediturnya.
46
a. Melindungi para kreditur konkuren untuk memperoleh hak mereka
sehubungan dengan berlakunya asas jaminan, bahwa “ semua harta kekayaan debitur baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak, baik
yang telah adamaupun yang baru akan ada di kemudian hari, menjadi jaminan bagi perikatan debitur”, yaitu dengan cara memberikan fasilitas
44
Munir Fuady, Op.Cit, hal. 1.
45
Mulyadi, Kartini, Hakim Pengawas dan Kurator Dalam Kepailitan, Makalah Seminar Tentang Perubahan Atas UU Kepailitan, Jakarta : Pusat Pengajian Hukum, 1998.
46
Sutan Remy Syahdeini, Kepastian Hukum Terhadap Lembaga Fidusia Sebagai Upaya Pengamana Kredit, Jakarta, 11 Juli 1994, hal. 38.
Universitas Sumatera Utara
dan prosedur untuk merekadapat memenuhi tagihan-tagihannya terhadap debitur, asas tersebut dijamin oleh Pasal 1131 KUH Perdata.
b. Menjamin agar pembagian harta kekayaan debitur di antara para
kreditursesuai dengan asas pari passu membagi secara proporsional harta kekayaan debitur kepada para kreditur konkuren atau unscured creditors
berdasarkanperimbangan besarnya masing-masing kreditur tersebut Asas tersebutdijamin oleh Pasal 1132 KUH Perdata.
c. Mencegah agar debitur tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat
merugikan kepentingan para kreditur. Dengan dinyatakan pailit maka debitur tidak lagi memiliki kewenangan untuk mengurus dan
memindahkan harta kekayaannya yang status hukumnya sudah berubah menjadi harta pailit.
d. Pada hukum kepailitan Amerika Serikat, hukum kepailitan memberikan
perlindungan kepada debitur yang beritikad baik dari para krediturnya dengancara pembebasan utang.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa keapilitan merupakan kondisi yang dihadapi debitur, berupa penyitaan umum atas
seluruh harta kekayaannya sebagai akibat dari ketidak mampuan melunasi kewajiban pembayaran utangnya, untuk dibagi-bagikan secara proporsional
kepada para krediturnya.
Universitas Sumatera Utara
B. Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Kepailitan