sebagai bahan dasar penelitian pembuatan asap cair suhu diatas 600
o
C selanjutnya. Diharapkan dapat memberikan manfaat bagi wawasan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
1.2. Permasalahan
1. Berapa kadar senyawa senyawa fenolik yang terbentuk didalam asap cair
cangkang sawit dengan perlakuan suhu pirolisis diatas 600
o
C yang diuji dengan menggunakan FTIR dan GC-MS.
1.3. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini permasalahan dibatasi pada : 1.
Sampel limbah cangkang sawit diambil secara acak. 2.
Analisa senyawa fenolik pada asap cair cangkang sawit dilakukan dengan FTIR dan GC-MS.
3. Suhu pembuatan asap cair cangkang sawit yaitu pada 600 – 950
o
C dengan interval suhu 50
o
C.
1.4. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa kadar senyawa fenolik yang terbentuk didalam asap cair cangkang sawit dengan perlakuan suhu pirolisis diatas
600
o
C yang diuji dengan menggunakan FTIR dan GC-MS.
1.5. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pangan khususnya
Universitas Sumatera Utara
kepada masyarakat tentang penggunaan limbah cangkang sawit serta kegunaan asap cair cangkang sawit sebagai bahan pengganti metode pengasapan tradisional yang
digunakan selama ini.
1.6. Metodologi Penelitian
Penelitian ini bersifat eksperimental yang dilakukan di laboratorium dengan menggunakan suatu reaktor pirolisa dimana suhu yang digunakan yaitu pada suhu 600
– 950
o
C dengan interval suhu 50
o
C. Kemudian dilakukan analisa kandungan senyawa fenolik pada asap cair cangkang sawit menggunakan alat FTIR dan GC-MS.
Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Variabel bebas
: suhu pirolisis yaitu 600 – 950
o
C dengan interval suhu 50
o
C. Variabel tetap
: cangkang sawit yang digunakan sebanyak 10 Kg. Variabel terikat
: analisa kandungan senyawa fenolik pada asap cair cangkang sawit menggunakan alat FTIR dan GC-MS.
1.7. Lokasi Penelitian
Penelitian pembuatan asap cair ini dilakukan di Bengkel Mekanik Politeknik Negeri Medan. Analisa FTIR dilakukan di Balai Pengujian dan Identifikasi Barang Bea dan
Cukai, sedangkan GC-MS dilakukan di Laboratorium Kimia Organik FMIPA UGM.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Cangkang Sawit