terpuasat berperan utama minimbulkan pada sungai-sungai dan danau–danau. Pencemaran air berupa logam–logam berat dan juga berupa bakteri yang dapat
merugikan untuk tubuh Mulyanto, 2007.
2.2 Bakteri
Untuk berkembang biak bakteri membutuhkan beberapa persyaratan. Jika hal ini tidak terdapat, mereka akan mati atau mengubah dirinya menjadi spora.
Bakteri akan mati atau mati suri jika terlalu kering. Zat-zat organik, bakteri membutuhkan zat-zat organik sebagai sumber energi yang dihasilkan untuk
aktivitas metaboliknya. Garam-garam anorganik, sedikit fosfat, sulfat, magnesium, kalsium, besi, seng, tembaga, dan kobal penting untuk sistem enzim
di dalam bakteri dan untuk mengontrol osmosis. Gas, karbon dioksida penting untuk aktivitas metaboliknya. Organisme aerob adalah organisme yang hanya
tumbuh jika terdapat oksigen misalnya basil tuberkulosis. Organisme anaerob adalah organisme yang hanya tumbuh jika tidak terdapat oksigen. pH, kebanyakan
bakteri tumbuh dengan baik pada medium yang netral atau sedikit alkali pH 7,2- 7,6. Temperatur, bakteri tumbuh optimal pada suhu tubuh ±37ºC, Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 492MENKESIV2010 bakteri pada air minun harus negatif atau nol Gibson, 1996.
2.3 Morfologi Bakteri 2.3.1 Ukuran Bakteri
Pada umumnya ukuran tubuh bakteri sangat kecil, umumnya bentuk tubuh
bakteri baru dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop dengan pembesaran 1.000 X atau lebih. Satuan ukuran tubuh bakteri adalah mikrometer atau mikron.
Satu mikron sama dengan 11.000 milimeter. Lebar tubuh umumnya antara 1 sampai 2 mikron, sedang panjangnya antara 2 sampai 5 mikron Wahluyo, 2007.
Universitas Sumatera Utara
Bakteri berbentuk kokus ada yang berdiameter 0,5 µ, ada pula yang berdiameter sampai 2,5 µ. Sedangkan bakteri berbentuk basil ada yang lebarnya
0.2 µ sampai 2,0 µ. Ukuran-ukuran yang menyimpang dari tersebut di atas cukup banyak pula. Oleh karena itu, pengukuran besar kecilnya bakteri perlu didasarkan
pada standar yang sama. Pada umumnya bakteri yang berumur 2 sampai 6 jam lebih besar daripada bakteri yang umurnya lebih daripada 24 jam Wahluyo,
2007. 2.3.2 Bentuk Bakteri
Secara garis besar tubuh morfologi bakteri dapat dikelompokkan ke dalam 3 golongan, Wahluyo, 2007 yaitu:
1. Basil bacillus
Basil dari bacillus, merupakan bakeri yang mempunyai bentuk tongkat pendekbatang kecil dan silindris, sebagian bakteri berbentuk basil. Basil dapat
bergandeng-gandengan panjang, bergandengan dua-dua, atau terlepas satu sama lain. Berdasarkan jumlah koloni, basil dapat dibagi menjadi beberapa
kelompok, yaitu: a.
Monobasil monobacillus, yakni basil yang hidup menyendiri atau tidak bergerombol.
b. Diplobasi diplobacillus, bila koloni basi terdiri dari 2 basil.
c.
Streptobasil streprobacillus, bila koloni bakteri berbentuk rantal.
2. Kokus Coccus
Kokus adalah bakteri yang mempunyai bentuk bulat seperti bola-bola kecil. Jumlah dari bakteri golongan ini tidak sebanyak golongan basil. Kelompok ini
ada yang bergerombol dan bergandeng-gandengan membentuk koloni. Berdasarkan jumlah koloni, kokus dapat dibedakan menjadi beberapa
kelompok, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a.
Monokokus monococcus, bila kokus hidup menyendiri.
b.
Diplokokus diplococcus, bila kokus membentuk koloni terdiri dari dua kokus.
c.
Streptokokus streptococcus, bila koloni berbentuk seperti rantai.
d. Stafilokokus staphylococcus, bila koloni bakteri kokus membentuk
untaian seperti buah anggur.
e.
Sarsina Sarcina, bila koloni bakteri mengelompok serupa kubus.
f.
Tetrakokus tetracoccus, bila koloni terdiri dari empat kokus.
3. Spiril spirillum Spiril merupakan bakteri yang berbentuk bengkok atau berbengkok-
bengkok seperti spiral. Bakteri yang berbentuk spiral sangat sedikit jenisnya. Golongan ini merupakan golongan yang paling kecil jika dibandingkan dengan
golongan basil dan golongan kokus. Bakteri yang berbentuk spiral tidak banyak jumlahnya.
2.4 Escherichia coli