D. PT. ASKES sebagai Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan
Pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi
asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggun jawab
hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran
yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan
63
Jaminan Sosial Nasional tersebut perlu diatur agar bersifat wajib untuk seluruh tenaga kerja, baik di sektor formal maupun informal, baik yang
berpendapat besar maupun kecil sehingga dapat terwujud asas kegotongroyongan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004, asuransi Sosial adalah suatu
mekanisme pengumpulan dana yang bersifat wajib yang berasal dari iuran guna memberikan perlindungan atas risiko sosial ekonomi yang menimpa peserta
danatau anggota keluarganya. Menurut Undang-undang nomor 2 Tahun 1992, Asuransi Sosial adalah program asuransi yang diselenggarakan secara wajib
berdasarkan suatu undang-undang dengan tujuan untuk memberikan perlindungan dasar bagi kesejahteraan masyarakat. Karena Jaminan Sosial nasional tersebut
diwujudkan melalui mekanisme asuransi maka manfaat yang akan diperoleh peserta tergantung pada besarnya iuran. Manfaat yang diberikan harus cukup
berarti sehingga mendorong kepesertaan yang lebih besar dari waktu ke waktu.
63
Purba, R. Memahami Asuransi Di Indonesia. Jakarta : Pustaka Binaman Pressindo, 1992, hlm 23
Universitas Sumatera Utara
dan redistibusi pendapatan dari yang kayak ke yang miskin. Cakupan kepesertaan dilakukan secara bertahap dimulai dari kelompok masyarakat yang mampu
mengiur dan secara bertahap diupayakan menjangkau sampai pada kelompok masyarakat yang rentan dan tidak mampu, dimana iuran sebagian atau sepenuhnya
dibayarkan oleh pemerintah. Karena ada unsur wajib bagi semua pekerja tersebut maka diperlukan adanya undang-undang untuk mengaturnya. Namun secara
sukarela pekerja dapat mengikuti program lain dengn kontribusi yang lebih besar dan memperoleh manfaat yang lebih banyak pula asuransi komersil.
64
Pengelolaan Jaminan Sosial Nasional menganut prinsip Wali Amanah, yang mewakili stakeholder dalam hal ini pesertapekerja, pemberi kerja, dan
pemerintah. Pengumpulan dan pengelola iuran perlu ditunjang oleh keterbukaan, kehati-hatian, akuntabilitas dan efisiensi. Penyelenggaraan dilakukan non-for-
profit. Pengertian non.for-profit bukanlah berarti tidak perlu mengembangkan atau menginvestasikan dalam rangka menigkatkan akumulasi dana yang ada, tetapi
hasil yang diperoleh nantinya akan dikembalikan atau dimafaatkan sebesar- besarnya untuk kepentingan peserta merupakan going concern asuransi sosial
65
Landasan hukum perlindungan dan jaminan sosial yang ada saat ini masih bersifat parsial dan belum terpadu. Meskipun Pembukaan UUD 1945, dan
beberapa pasal yang terdapat didalamnya, misalnya Pasal 27 2, Pasal 31 1, Pasal 34 1, dan Pasal 34 2 hasil amandemen UUD 1945 pada tanggal 10
Agustus 2002 merupakan landasan hukum bagi pelaksanaan Sistem Perlindungan
64
Mulyana, Deden. Handout : Manajemen Resiko dan Asuransi. Tasikmalaya : FE Unsil, 2000, hlm 49
65
M.Sitorus,Thoga. “Masih Banyak PekerjaBuruh Belum Tersentuh Program Jamsostek”. http:www.hariansib.com.htm diakses 1 Mei 2014
Universitas Sumatera Utara
dan Jaminan Sosial SPJS, namun landasan hukum bagi pelaksanaan operasional untuk seluruh skema perlindungan dan jaminan sosial adalah masih berbeda-beda.
Misalnya, jaminan sosial di bidang tenaga kerja dilandasi dengan UU No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang mencakup Jaminan Hari Tua,
Kematian, Kecelakaan Kerja, dan Pemeliharaan Kesehatan bagi pegawai swasta, melalui PT. Jamsostek. Sementara itu, jaminan kesehatan bagi PNS melalui PT
Askes dilandasi dengan Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 dan PP No. 69 Tahun 1991. Selanjutnya, jaminan hari tua dan pensiun bagi PNS melalui PT Taspen
dilandasi dengan Undang-Undang No. 43 Tahun 1999; dan bagi TNIPolri melalui PT Asabri dilandasi dengan Undang-Undang No. 6 Tahun 1966.
Dengan adanya produk-produk hukum yang bervariasi, mengakibatkan banyaknya lembaga yang melaksanakan perlindungan dan jaminan sosial. Hal ini
berlawanan dengan hukum bilangan besar law of the large number, yaitu dengan cakupan besar peserta maka sebaran resiko risk distribution akan lebih merata
dan beban yang dipikul masing-masing peserta premi makin kecil.
Universitas Sumatera Utara
76
BAB IV PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN